Catatan Seorang Zombigaret

Dear Diary,

Pagi ini seperti biasa aku membuka hariku dengan sebatang rokok. Ya, rokok. Bukan kopi, teh, roti atau buah. Tapi rokok! Aku sudah mengenalnya lama, sejak usia balita, sejak melihat bapaku memainkan asap rokok ke depan mukaku, sejak bapa membiarkan aku menikmati rokoknya. Dia tidak marah atau khawatir. Dia bahkan bangga, aku si balita hebat, katanya, kecil-kecil sudah bisa merokok! Mula-mula aku batuk-batuk, lalu menghabiskan setengah rokok. Lalu satu batang, dua batang dan kini belasan atau puluhan batang rokok sehari.

Ibuku meradang, mengambil semua rokok bapa. Ibu bilang, bapak orangtua yang tak sayang anak karena membiarkanku merokok. Tapi bapak tak akan membiarkan ibu berbuat demikian. Setiap hari aku melihat bapak dan ibu bertengkar karena masalah rokok. Aku melihat mereka sambil mengepulkan asap rokokku. Hmm..

Dear Diary,

Aku duduk di kursi di teras depan rumahku. Melihat lalu lalang orang yang akan pergi bekerja. Aku? Aku sudah mengajukan pensiun dini. Aku sudah tidak kuat bekerja. Tiap hari aku batuk yang tak kunjung sembuh, bahkan batuk berdarah, suaraku parau dan serak, dadaku nyeri dan sesak, bahu, punggung dan lenganku ikut nyeri. Kata dokter yang memeriksaku, pembuluh darahku melebar, aku terkena KANKER PARU-PARU!!!

(Ilustrasi dari sini)

Aku tak bisa bekerja dan berjalan lama-lama. Daripada semua orang di tempat kerja ketakutan tertular, aku ajukan pensiun dini saja. Kasihan istriku, harus merawat aku yang sakit-sakitan, dan mencari dana tambahan untuk sekolah anak karena penghasilanku berkurang tapi tetap tak mau berhenti membeli rokok.

Dear Diary,

Lihatlah mereka yang lalu lalang di depan rumahku, mereka menutup hidung saat menghirup asap yang aku hembuskan. Istriku segera memberangkatkan anak-anak sekolah agar tak melihat bapaknya merokok dan menghirup asap rokok. Semua orang menghindariku? Ya, tentu saja. Karena perokok pasif seperti mereka beresiko 3x lipat terkena kanker paru-paru dan masalah pernafasan lain. Seorang dokter bernama Dr.Paolo Vinels, profesor dari Imperial College London (Inggris) melakukan penelitian pada 123.000 orang perokok paaif dari 10 negara Eropa. Hasilnya, 97 orang terkena kanker paru, 20 terkena masalah pernafasan dan 14 meninggal. Anak-anak dari orangtua perokok seperti aku mengalami resiko kenaikan terkena kanker 3,6 kali!!

Dear Diary,

Dokterku dan istriku mewanti-wanti agar aku segera berhenti atau mengurangi rokok. Tak baik untuk kesehatan, kata dokter. Juga keuangan, kata istriku. Dokter bilang 1 batang rokok berisi 4000 bahan kimia, 400 diantaranya racun dan 40 diantaranya karsinogenik (zat penyebab kanker). Beberapa zat kimia dan racun dalam rokok diantaranya:

- karbonmonoksida (gas yang dikeluarkan knalpot)
- Benzena (zat dalam kapur barus)
- Toluena (pengawet urine)
- Metanol (bahan bakar roket)
- Arsen (racun semut)
- Pyrene
- Cadmium (bahan kimia baterai)
- Benzopyrene
- Vinyll Chloride (bahan pralon PVC)
- Butan (bahan korek api)
- Tar (menyebabkan kanker)
- Hidrogen Sianida (untuk hukuman mati)
- Aceton (penghapus cat)
- Nitrosamin (penyebab kanker nasofaring)
- Nikel (logam berat)
- Nikotin (penyebab ketagihan)
- dan lain-lain.

(Ilustrasi dari sini)

Dear Diary,

Tahun 1990 di Asia terdapat 1,1 juta kematian akibat rokok dan tahun 2020 diperkirakan naik menjadi 4,2 juta kematian. Dan Indonesia, negara dimana aku tinggal, menempati posisi ke- 5 pengkonsumsi rokok terbanyak di dunia setelah Cina, Amerika, Jepang dan Rusia.

Aku, tentu saja tak mau mati. Tapi aku juga tak tahu bagaimana harus berhenti. Kata istriku, NIATku tak.cukup kuat untuk berhenti. Ya, mungkin dia benar. Niatku tak cukup kuat untuk berhenti menghisap racun. Yang aku lakukan saat ini hanyalah menghindari anak istriku menjadi korban asap rokok, meninggalkan catatan ini untuk pelajaran setiap orang dan tentu saja..menunggu ajalku! Aku ini seperti zombi, hidup tapi terasa mati. Masih bernafas tapi tak menikmati indahnya kehidupan karena racun rokok yang terus kuhisap. Aku ini seorang ZOMBIGARET. Oh Tuhan, aku takut. Bagaimana aku akan mempertanggungjawabkan perbuatanku, menyakiti badan sendiri dan orang lain, selama di dunia??

(Ilustrasi dari sini)

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis "Diary Sang Zombigaret"

Sumber referensi:
https://id-id.facebook.com/notes/teman-phisohex/mama-dan-papa-merokok-baca-penelitian-drpaolo/384296581605080
http://www.dharmais.co.id/index.php/lung-cancer.html

Keterangan: Tokoh dalam tulisan fiktif.

Comments

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik