Habis Galau Terbitlah Buku

"Kamu tuh kayak yang tak suka sama laki-laki aja!!!!"

Kata-kata itu keluar dari mulut orang yang selama ini ia panggil bapa. Ia tersentak, merasa sakit hati dan berlari ke kamar, menangis sesenggukan berpelukan bantal guling. Persis seperti adegan dalam sinetron.

Ia, gadis 26 tahun, belum juga menikah seperti yang diharapkan orangtuanya. Calon-calon suami bukannya tak datang. Mereka datang melalui teman, guru ngaji dan orangtuanya sendiri. Namun, entah kenapa hatinya begitu rapuh. Ia seperti tak memiliki keberanian untuk memilih atau dipilih. Ia selalu galau.

Pekerjaan yang selama ini diimpikan si gadis malah dilepas dan ia meneruskan kuliah sarjananya. Artinya, beban orangtua untuk membiayai gadis itu yang semula ringan karena ia bekerja malah jadi bertambah. Belum lagi, ia melihat teman-teman lain yang satu persatu sukses dengan cinta atau pekerjaannya. Ia semakin galau, kali ini ditambah rasa bersalah pada orangtua yang selalu direpotkannya.

(Ilustrasi dari sini)

Ia ingin teriak. Aaaaaaaa...ya Allah. Ada apa dengan diriku, bisiknya. Apa yang salah dengan diriku. Kenapa aku begitu rapuh. Kenapa aku tak juga menemukan sosok yang memperjuangkan aku. Sekalinya ketemu, kenapa aku terlambat menyadari. Kenapa aku tak bisa bertahan dalam dunia kerja? Kenapa begini, kenapa begitu. Tanyanya berkali-kali dalam kegalauan.

Galau itu mengantarkannya pada tangis di setiap sujud. Jerit dalam hatinya ia sampaikan habis-habisan dalam doa-doa panjang pada-Nya.

Dalam kegalauannya, ia mengumpulkan sisa-sisa semangat untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, terus berikhtiar mencari pendamping hidup dan mengejar hasrat menulisnya. Memang jika mengingat kata-kata sang bapa, ia sakit. Bukan itu kata yang diharapkan terucap, tapi semangat dan doa. Tapi jika dipikir lagi, mungkin bapa lelah menghadapinya sehingga kata itu terucap begitu saja. Justru kata itulah yang harus menyemangatinya agar bangkit dari kegalauan.

Sangat jelas dalam ingatannya, di bulan Ramadhan nan indah, setiap hari ia menulis lembar demi lembar. Ramadhan menyemangatinya. Sejarah membuktikan bahwa Ramadhan adalah bulan perjuangan dan penuh semangat. Banyak peristiwa penting yang dimenangkan saat Ramadhan, salah satunya Perang Badar. Alqur'an juga turun saat Ramadhan. Do'a -doa dikabulkan saat Ramadhan. Lailatul Qadar, malam yang lebihn baik dari 1000 bulan juga diturunkan saat Ramadhan.

(Novel lama saya yang tecipta di Tengah kegalauan)

Genap satu bulan di bulan Ramadhan jadilah sebuah draft novel remaja yang terinspirasi dari kisah hidup saudaranya. Hatinya yang sangat ikut terhanyut dalam permasalahan saudaranya, membantu penyelesaian novel itu. Setelah diedit sana sini, terbanglah naskah itu ke penerbit dan jadilah sebuah novel remaja berjudul Supergirl Patah Hati yang sebagian bisa anda baca di sini. Buku itu rasanya ingin ia persembahkan pada orangtua sebagai bukti bahwa: memang jodoh belum datang, pekerjaan tak ada, tapi ia masih bisa berprestasi dengan sebuah karya yang akan dibaca dan menginspirasi banyak orang!! Ramadhan benar-benar penuh berkah!!

Gadis itu adalah saya beberapa tahun yang lalu. Saya kini sudah berrumah tangga dan memiliki dua buah hati. Saya tak akan pernah lupa masa-masa galau saya saat itu. Saya ingin mengulang kembali masa itu. Bukan, bukan mengulang masa galaunya. Tapi mengulang masa saat saya bisa berkarya lagi lewat kata, semoga.

Tulisan diikutsertakan dalam Giveaway: Ya Rabb Aku Galau

Comments

  1. Hebat ya mbak, kegalauannya ternyata berbuah manis dg menerbitkan buku. Semoga pengalamannya bisa menginspirasi banyak orang, bahwa senyatanya rasa galau yang melanda kita harus kita lawan dg kegiatan yang positif
    Semoga sukses dg GA-nya mbak

    ReplyDelete
  2. hiks, terharu mak dengan kisah nyatanya,,, penasaran sama bukunya,,, saya banyak belajar dari kisah hidup mak Kania,,semoga selalu diberi ketenangan hati, semoga saya juga bisa bikin buku,, masih mikir mau nulis tentang apa,,, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga masih berfikir mau nulis apa mba..kayak nya perlu diasah lagi nih nulisnya..

      Delete
  3. Galau yang berbuah prestasi ya kalau menghadapinya dengan positif :) Thanks for sharing Mak

    ReplyDelete
  4. bagus ya mak Kania , galau yg berbuah positif, nah sekarang sy lagi galau nih mak???? bikin apa ya....

    ReplyDelete
  5. Koq senang bacanya, ya. Lagi galau saja bisa membuahkan hasil. Apalagi kalau lagi mood. :)

    Btw, saudaranya tau dong kalau hidupnya dibukukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaya..apalagi lagi mood..harusnya makin banyak karyanya ya mak..

      Delete
  6. Galau berbuah Buku...wow banget mbak :)

    ReplyDelete
  7. Keren banget, krn galau bisa bikin buku

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik