Merawat Kesehatan dan Kecantikan Dengan Vitamin C

“Mi, kepala Aisa sakit!”

“Mi, kaki Aisa sakit!”

Teriak Raissa, anak saya yang paling kecil. Hmm, itu berarti kode bahwa ia ingin minum vitamin. Saya memang selalu sedia beberapa suplemen di rumah untuk keluarga, termasuk suplemen yang mengandung vitamin C. Anak saya, terutama yang paling kecil, tidak selalu mau makan buah. Dia biasanya hanya suka buah mangga, pisang, dan salak. Tapi ya, namanya juga anak-anak, kalau sedang tidak mau makan buah, tidak bisa  dipaksakan. Adanya berbagai suplemen yang mudah dikonsumsi dan ennak rasanya, tentu sangat membantu untuk kesehatan keluarga.

Salah satu zat yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan adalah vitamin C. Vitamin C merupakan vitamin yang paling aman dikonsumsi tiap hari. Kebanyakan kita mengkonsumsinya bila terserang flu. Vitamin C berperan sebagai antioksidan, pembentukan kolagen, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu penyerapan zat besi. VitaminC bekerja menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Bila proses pigmentasi dihambat, otomatis kulit menjadi bersih dan cerah. Sebagai antioksidan, vitamin C berfungsi menghalangi kerusakan yang disebabkan radikal bebas, yang merupakan salah satu faktor penyebab penuaan. VitaminC membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino yang mirip lem pengikat sel. Zat perekat ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan sendi. Akibatnya kulit menjadi kenyal, lentur, lembut dan cerah.

Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa dilakukan dengan mengkonsumsi langsung buah-buahan, suntikan dan pil suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Bagi penyuka infotainment, tentu sudah tak asing mendengar artis ini dan itu melakukan suntik vitamin C. Bahkan, sampai suster nya pun diundang ke tempat sang artis melakukan aktivitas. Melalui suntik vitamin C (biasanya disuntik 100 – 4000 mg per kali) tubuh dapat memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah. Suntik vitamin C dianggap lebih efektif mencapai sasaran, karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan ‘hilang’ dalam metabolisme tubuh bisa dikurangi. Hanya saja, tidak seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan diserap tubuh, sisanya akan tetap terbuang lewat urin. Penyuntikan seminggu sekali dengan dosis 1000-4000 mg perkali, biasanya manfaatnya sudah dapat dirasakan setelah penyuntikan 8-10 kali. Kulit menjadi lebih cerah, lebih lentur dan lebih kenyal, kerutan juga berkurang.

Di beberapa Negara, suntik vitamin C sudah dilarang. Di Amerika misalnya tidak pernah merekomendasi suntik vitamin C. Di Australia, dokternya bisa masuk penjara. Bahkan di Afrika hal itu sudah dilarang sejak 20 tahun yang lalu. Kenapa? Karena suntik vitamin C dengan dosis tinggi memiliki beberapa efek samping, diantaranya:

  • Iritasi
  • Rasa perih yang hebat
  • Reaksi alergi yang bisa menimbulkan kematian
  • Menimbulkan kecanduan
  • Resiko kerusakan ginjal atau terjadinya kristalisasi terbentuknya batu ginjal karena dosis vitamin C yang berlebihan
  • Tidak baik bagi penderita penyakit tertentu. Vitamin C merupakan senyawa yang mempermudah penyerapan zat besi. Sebaiknya jangan diberikan pada penderita yang mempunyai kelebihan zat besi, misalnya pasien hematokromatosis. Pengidap maag juga harus hati-hati, karena vitamin C yang bersifat asam dapat menimbulkan rasa perih di lambung.
  • Apa bila mengonsumsi vitamin C dengan jumlah dosis hingga di atas 2000 miligram dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak.
  • Menjadi terganggunya penyerapan dari vitamin B12, padahal vitamin b12 ini juga cukup berperan penting di dalam tubuh manusia. Dengan adanya vitamin B12 ini maka akan menormalkan fungsi dari otak dan juga berperan di dalam produksi sel-sel darah merah.

 Sumber gambar dari sini

Cara terbaik mengonsumsi Vitamin C

Tubuh manusia hanya membutuhkan vitamin C 60-90 mg perhari. Mengkonsumsi vitamin C melalui suplemen sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin nutrisi lainnya. Sedangkan mengkonsumsi vitamin C dengan melahap makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C, meski dosisnya tidak tinggi, tubuh mendapat vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A) yang dapat memperkuat kerja vitamin C

Kekurangan vitamin C bisa mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan seperti nyeri sendi dan anemia. Sementara kasus kelebihan vitamin C cukup jarang terjadi, karena vitamin ini termasuk jenis yang mudah larut dalam air sehingga mudah hilang bersama air seni dan keringat.
Buah-buahan yang bisa dijadikan alternatif sumber vitamin C diantaranya adalah:
 
Jambu biji. Kandungan vitamin C dalam jambu biji hampir 2 kali lipat dari jeruk. Dalam 100 gram buah jambu biji mengandung 108 mg vitamin C. Buah jambu biji juga berkhasiat untuk mengobati gangguan perut seperti diare.
 
Jeruk. Sebuah jeruk menyediakan 50 sampai 70 mg vitamin C, setara dengan kebutuhan harian vitamin C kita. Jeruk juga merupakan sumber serat, folat, serta antioksidan, vitamin dan mineral lainnya.
 
Apel. Kandungan vitamin C dalam 100 gram buah apel adalah 5 mg. Apel juga kaya akan flavonoid antioksidan yang mengurangi risiko penyakit jantung, stroke dan kanker. Sebuah apel sedang memiliki sekitar 80 kalori.
 
Delima. Satu buah delima menyediakan 40 persen kebutuhan vitamin C harian kita. Delima juga mengandung folat, serat, kalium, niasin, vitamin A dan E. Antosianidin dalam delima memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang menurunkan kolesterol dan tekanan darah, melindungi gigi, mencegah osteoartritis, alzheimer, kanker payudara, leukemia, kanker paru dan kanker prostat.
 
Buah Kiwi. Pada berat yang sama, buah kiwi mengandung dua kali vitamin C daripada jeruk. buah kiwi merupakan sumber magnesium, kalium, vitamin A dan E.
 
Buah Anggur. Buah anggur memiliki kandungan vitamin C sebesar 10,8 mg tiap 100 gramnya. Anggur merah juga mengandung zat besi, kalium, serat dan antioksidan lain yang berlimpah.
 
Stroberi. Stroberi merupakan sumber vitamin C dan antioksidan. Dalam satu porsi buah stroberi 147 gram, mengandung vitamin C sebanyak 86,5 mg. Mengkonsumsi stroberi setiap hari membantu kita mengendalikan diabetes tipe 2 dan mencegah penyakit jantung. 

Pepaya. Pepaya mengandung vitamin C, folat dan karotenoid. Dalam 150 gram buah pepaya, mengandung vitamin C sebanyak 90 mg. Pepaya merupakan satu-satunya sumber papain, enzim pencernaan alami yang membantu mencerna protein.

Alpukat. Alpukat mengandung lemak tak jenuh yang membantu menurunkan kadar kolesterol. Alpukat juga mengandung zat besi dan vitamin E. Sebuah alpukat mengandung 81 kalori, 8 gram lemak dan 3 gram serat.
 
Sirsak. Sirsak adalah buah yang kaya vitamin dan serat. Setengah buah sirsak sedang sudah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan vitamin C dan setengah kebutuhan serat harian. Serat sangat baik untuk membantu pencernaan dan detoksifikasi. Sirsak juga mengandung fosfor dan kalsium, dua mineral penting untuk pembentukan massa tulang dan mencegah osteoporosis.

Mangga. Satu buah mangga rata-rata mengandung 60 mg vitamin C, sama dengan jumlah harian vitamin C yang disarankan. Antioksidan dalam mangga membantu mencegah artritis, mempercepat penyembuhan luka dan sangat baik untuk sistem kekebalan tubuh.
 
Blewah. Dalam sepotong blewah, mengandung 49,2 mg vitamin C. Selain itu, blewah juga kaya akan serat dan vitamin A.

Tomat. Tomat adalah sumber vitamin C dan likopen, salah satu karotenoid terkuat yang bertindak sebagai antioksidan. Dalam satu buah tomat ukuran kecil bisa mengandung vitamin C sebanyak 23 mg.

Selain buah-buahan di atas, buah lain yang mengandung vitamin C adalah pisang, melon, leci, semangka, nanas, markisa dan Blackcurrent. Kita tinggal pilih buah apa di sekitar kita yang sesuai dengan kemampuan keuangan kita dan tidak tergantung musim. Banyaknya pilihan sumber vitamin C sebenarnya memudahkan kita untuk hidup lebih sehat. Jika badan sehat, penampilan pun akan menarik dipandang, bukan?



Comments

  1. Vitamin C memang sangat berguna ya Mbak. Moga menang, kumplit tulisannya nih :)

    ReplyDelete
  2. saya sukanya blewah sama melon, mbak. enaaak...gak kecut kayak buah yg mengandung vit c lainnya, hehe
    yuk yukkk...rawat kesehatan kita dng konsumsi vit c

    ReplyDelete
  3. huum mak... yg saya baca juga begitu bahwa suntik vit c tdk direkomendasikan krn berbahaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi masih tetap ada aja ya mak yang memakai suntik vit c

      Delete
  4. Serem ya mbak kalau ngebayang harus suntik vitamin C segala sementara cara lain yang lebih aman banyak.

    Sukses buat GAnya ya mbak dan salam kenal :)

    ReplyDelete
  5. DUh, kalo suntik2an saya udh ngeri duluan mbayanginnya

    Makasi partisipasinya mbak :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik