Saya dan Kota Cirebon



Saya lahir dan besar di Kota Kuningan, sebuah kota kecil di provinsi Jawa Barat. Kota Kuningan berdekatan dengan Kota Cirebon yang disebut juga kota udang. Jarak antara Kuningan dengan Cirebon sekitar 35,6 km atau memakan waktu tempuh sekitar 1 jam-an. Dari kecil sampai punya anak 2 seperti sekarang, saya tidak menganggap Cirebon sebagai kota yang asing karena seringnya saya berkunjung ke kota ini.

Saya dan Kuliner Cirebon


Salah satu bibi saya (adik bapak) dulu tinggal di Kota Cirebon, tak jauh dari Grage Mall. Keluarga besar kami punya tradisi kumpul keluarga sebulan sekali sambil arisan. Saat tiba giliran berkumpul di rumah bibi saya, kami menyewa sebuah mobil elf menuju Cirebon. Walau pening dan menahan rasa mual karena berdesakan, panas dan lama di perjalanan, kami senang karena akan berkumpul dan menikmati berbagai makanan.

Dokumen pribadi

Yang selalu menjadi ciri khas yang saya nanti di rumah bibi adalah saat beliau menghidangkan makanan khas Cirebon. Yang paling saya ingat adalah camilan kerupuk mlarat dengan saus kacang. Warna warni kerupuk mlarat dalam plastic berukuran besar mengundang rasa ingin tahu anak kecil seperti saya. Pertamakali saya coba kerupuk ini, rasanya manis, gurih, ada pahit dari proses pemanggangan kerupuk, dan renyah. Saus kacangnya sedikit pedas dan masih ada butiran kacangnya. Saya biasanya lebih senang memakan kerupuknya saja. 

Itulah pertamakali saya ‘berkenalan’ dengan kerupuk mlarat. Sampai kini saya jadi suka makanan ini. Saat suami pergi dinasi ke Cirebon, saya tak lupa minta oleh-oleh kerupuk mlarat. 

Kerupuk ini diproses dari adonan tepung yang diaduk dengan air kemudian dikasih garam dan pewarna makanan lalu dikukus. Setelah semua matang adonan didinginkan lalu diiris tipis sesuai ukuran. Seperti kerupuk-kerupuk umumnya, adonan yang telah dipotong potong lalu dijemur hingga kering. Jika kerupuk lain digoreng dengan minyak sayur maka kerupuk mlarat khas Cirebon ini digoreng dengan pasir panas. Pasir yang dipanaskan hingga 200 °C membuat adonan kanji mengembang dan kering. Karena tak mengandung minyak rasa kerupuk ini lebih kering dan kesat. 

sumber

Nama mlarat berasal dari Bahasa Jawa yang artinya miskin. Ada Juga yang menyebutnya kerupuk wedi, karena digorengnya buka pakai minyak tanah, melainkan menggunakan pasir atau wedi (bahasa Cirebon untuk pasir). Seperti kerupuk umumnya, kerupuk melarat ini dimakan sebagai teman makan nasi atau disajikan dengan sambal asam atau sambal kacang. Krupuk mlarat merupakan salah satu jenis makanan produk lokal Cirebon dan merupakan industri rumah tangga. Kerupuk melarat ini bisa dijadikan oleh-oleh untuk kerabat sanak saudara yang tinggal diluar Cirebon, bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional di Cirebon atau toko yang menjual oleh-oleh khas Cirebon.

Empal Gentong

Kalau mampir ke Cirebon, suami pasti mengajak kami makan empal gentong. Di dekat stasiun banyak rumah makan yang menjual makanan khas Cirebon ini, begitu juga saat keluar tol Cipali. Makanan ini mirip dengan gulai, dimasak menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. 

Sumber
 
Empal gentong berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Berbeda dengan krupuk mlarat yang jarang ditemui diluar Kota Cirebon, empal gentong bisa ditemui diluar kota Cirebon di tempat makan khas Cirebon. Di Pasar Modern Bintaro, Tangerang selatan, ada satu kios makanan khas Cirebon yang  khusus menjual makanan khas Cirebon. Saya dan suami beberapa kali menikmati empal gentong disana, lumayan mengobati kerinduan kami pada kuliner Cirebon. Mudah-mudahan krupuk mlarat pun bisa mengikuti empal gentong, melebarkan jalur pemasaran ke berbagai kota diluar Cirebon.

Saya dan Wisata Cirebon

Taman Ade Irma Suryani

Pantai pertama yang saya kunjungi sekitar tahun 1980-an adalah Pantai Ade Irma Suryani yang berada di kawasan wisata Ade Irma Suryani. Saya tidak ingat persis usia saya saat itu, mungkin saya masih SD level awal. Saya ke tempat wisata ini bersama keluarga besar. Ada berbagai permainan anak tersedia di Taman Ade Irma Suryani yang tak jauh dari pantai. Namun saya ingat betul pantainya kotor dan banyak sampah. 

Sumber

30 tahun lebih kemudian, taman yang terletak berdampingan dengan Pelabuhan Cirebon ini sudah semakin banyak memperbaiki diri. Pesona tempat wisata Cirebon yang satu ini terletak pada ketersedian berbagai permainan anak-anak, kebun binatang, wisata pantai, hingga hiburan berupa acara musik di hari Minggu yang didukung banyak artis terkenal. Inilah sebab mengapa Taman Ade Irma Suryani adalah salah satu destinasi wisata keluarga di Cirebon yang populer.

Daya tarik taman ini banyak menarik perhatian wisatawan dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Berdiri di areal lahan seluas 2.5 hektar, taman yang juga ruang terbuka hijau di Cirebon ini sedang berbenah untuk menjadi salah satu destinasi favorit di Cirebon. Saat ini sedang dikembangkan Taman Lalu Lintas di taman yang akan menjadi menjadi bagian yang integral terhadap pembangunan sarana perhotelan dan kawasan wisata air di tempat wisata ini.

Hotel Grage

Beberapa tahun yang lalu, saya berkesempatan menginap di Hotel Grage Cirebon karena menyusul suami yang sedang tugas dinas disana. Hotel dengan arsitektur minimalis modern ini terletak di jantung kota, berdampingan dengan mall besar Grage Mall. Sore hari saat suami sudah selesai dengan pekerjaannya, kami sempat mampir di Grage Mall untuk ‘cuci mata’. Ya, soalnya harga barang disini relative mahal menurut ukuran kantong saya. Satu gaun anak dihargai ratusan ribu di Grage Mall. Padahal saya bisa membeli gaun anak seharga 25 ribuan di Pasar Tradisional. Oh ya, hotel ini juga tak jauh dari stasiun Kejaksan, istana kasepuhan, serta industri batik dan rotan.

Sumber

Cirebon juga punya hotel bintang 4 yang sering digunakan untuk kegiatan bisnis dan pertemuan, yaitu Aston Hotel Cirebon. Hotel ini bisa diakses dengan mudah dari jalan told an hanya 11 menit dari Stasiun Kejaksan. Dengan kapasitas 2600 tamu, Aston Hotel Cirebon dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa memuaskan pengunjung baik pebisnis maupun traveller. Ada café, bar lounge dengan live music, Japanese Restaurant, virtual golf, mini golf, spa, gym, kolam renang, dan sebagainya. Mm, kapan ya bisa menginap di Aston Hotel Cirebon?

Saya dan Transportasi Kota Cirebon

Waktu SMA, saya mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di Sony Sugema College Cirebon yang beralamat di Jalan Tuparev. Saya naik angkutan umum elf dari Kuningan. Wusss, mobil sebesar itu sukanya ngebut jika sudah penuh dengan penumpang. Dari stasiun Cirebon, saya naik angkot lagi menuju Jalan Tuparev.

Seringkali saya pulang sore setelah selesai bimbel, dan sampai rumah malam hari karena di jalan macet. Jalan menuju dan dari Kuningan-Cirebon memang hanya satu-satunya. Kalau liburan Idul Fitri pasti macet dengan arus mudik dan arus balik. 

Stasiun bus Cirebon termasuk aman sependek pengetahuan saya. Waktu kuliah, seringkali mudik menggunakan bus dan sampai di stasiun Cirebon saat malam hari. Keadaan masih sangat ramai, apalagi kalau musim liburan. Dari stasiun bus Cirebon, saya melanjutkan perjalanan ke Kuningan menggunakan bus Kuningan-Jakarta atau angkutan umum elf.

Kereta Cirebon Express (dokumen pribadi)

Dulu saya sering tak tahan dengan kemacetan di titik tertentu di Cirebon. Misalnya di Pasar sandang Tegalgubug, Arjawinangun, Cirebon. Pasar sandang terbesar di Asia Tenggara itu terletak di pinggir jalan jalur Pantai Utara (Pantura). Pasar ini menjadi salah satu titik macet arus lalu lintas saat mudik Lebaran. Pada musim libur lebaan tahun 2015, pemerintah kota (pemkot) Cirebon menyiasati kemacetan dengan menutup sejumlah titik putar kendaraan dan perempatan guna mengantisipasi kemacetan.

Menggunakan bus atau kendaraan pribadi ke Cirebon sekarang lebih cepat karena ada tol baru yaitu Tol Cipali. Sekarang saya dan keluarga lebih suka lewat Tol Cipali atau naik kereta api jika hendak pulang kampung. Jakarta-Cirebon hanya menempuh waktu 3 jam lewat tol Cipali atau dengan naik kereta. Suami saya biasa memesan tiket kereta api lewat minimarket atau website PT. KAI. Bagi anda pengguna internet dengan memakai Smartfren 4G LTE, tentu lebih mudah dan cepat memesan tiket kereta api secara online.

Harapan Untuk Cirebon

Bulan Oktober ini adalah bulan dimana Cirebon berulang tahun ke-646. Dengan tagline hari jadi “Cirebon Kota Sedulur Kabeh”, semoga Cirebon sesuai dengan tagline yang diusung yaitu kota yang ramah untuk semua orang dari berbagai bangsa. Saya juga meng-aminkan tema hari jadi Cirebon yang disusung pemkot Cirebon yaitu “MELALUI HARI JADI KE 646 CIREBON, KITA KOKOHKAN RASA KEBERSAMAAN DALAM MEWUJUDKAN KOTA CIREBON YANG RELIGIUS, AMAN, MAJU, ASPIRATIF DAN HIJAU”.

30 tahun lebih mengenal kota ini, banyak hal baru yang saya lihat dan rasakan. Pembangunan sudah jelas ada dimana-mana. Tapi jangan melupakan masyarakat yang ada di pedesaan. Dalam sebuah berita media online, saya membaca ada sebuah perkampungan di Cirebon yang belum teraliri listrik. Namanya Desa Panguragan Lor, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Padahal, perkampungan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun silam. Masyarakat sangat mengharapkan bantuan pemasangan listrik gratis dari pemerintah, supaya bisa merasakan listrik yang selama bertahun-tahun mereka idamkan. 

Semoga pemkot Cirebon dapat merealisasikan harapan masyarakatnya agar Cirebon semakin maju dan semakin smart. Tentunya dengan dukungan berbagai pihak, termasuk blogger Cirebon. Selamat hari Jadi Cirebon ke-646!

Sumber referensi:

Comments

  1. wah mbak lengkap artikelnya. Cirebon kaya akan wisata kuliner ya?
    Saya baru tahu ada krupuk mlarat... kayaknya dikasih sambel kacang hmmm yummy

    trs empal gentongnya mirip soto, seger kayaknya di lidah. eh mie instan aja kayaknya uda ada rasa empal gentong lhooo

    juaralah postingannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. masa sih? ada mie instan rasa empal gentong? belum nyoba dan belum liat

      Delete
  2. Krupuk melarat... Baru tau saya.. btw empal gentong... Padahal banyak juga di jakarta tapi belum pernah ngerasain... Jadi ngiler liat gambar diatas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kalo empal gentong bisa dicari di kota selain cirebon kalo kerupuk mlarat jarang ada diluar cirebon

      Delete
  3. Sy pernah makan krupuk mlarat..tp aku nyebutnya kerupuk pasir... :) ada kok mb di jakarta ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh ada ya mba, saya belum pernah nemu kalo d jakarta

      Delete
  4. Kuningan ke Cirebon mah selain deket juga seketurunan apalagikalau kuningannya sepelemparan batu dari Kota Sumber...bahasa sunda kuningannya ge logat cerbon, apalagi kulinernya, ya wis cerbon kabeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pa, orang kuningan katanya bahsa sundanya kasar, soalnya campur jawa cirebonan

      Delete
  5. Di madiun namanya krupuk upil mbak :). Tapi ini ada yg nitip di toko saya, labelnya khas sidoarjo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ooh, di sidoarjo juga ada ya...duh namanya...kenapa krupuk upil???

      Delete
  6. inilah kota tempat tinggalku. Dulu sih maunya balik lagi ke bandung tapi sekarang sudah menjadi bagian hidupku.

    ReplyDelete
  7. sepertinya sepertinya Cirebon sudah mendarahdaging dengan mbak ya, walaupun bukan kota tinggal ataupun kota kelahiran :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. soalnya deket mba dan kalo dari jakarta, pasti lewat cirebon dulu..

      Delete
  8. waahh...Cirebon kota udang juga kan mbak, banyak petani udang disana ya...
    ** malah yang keinget udangnya... :)

    ReplyDelete
  9. Saya jadi kepengin makan empal gentong dengan lauk kerupuk melarat, hmm... nikmatnya :)

    ReplyDelete
  10. Aku suka krupuknya, tapi ga suka melaratnya.
    Hihihiii

    Aku suka ngemil pake sambel terasi mba

    ReplyDelete
  11. wah ternyata kerupuk mlarat asal dari kota cirebon ya

    ReplyDelete
  12. baru tahu krupuk mlarat dari cirebon kalau plng dari bandung dan lewat sukabumi, suka beli di sepanjang jalan sana, kirain khas sukabumi

    ReplyDelete
  13. saya kira empal gentong itu sejenis empal jagung gitu, ternyata sejenia gulai ya, baru tau

    ReplyDelete
  14. Hallo mba Kania, salam kenal ya. Mantap artikelnya jadi tambah wawasan. Thanks for share.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik