Posts

Showing posts from June, 2014

Sahabat Sejati Itu Ada

Image
Semalam entah kenapa tiba-tiba kangen dengan sahabat yang satu ini. Tiba- tiba disadarkan lagi bahwa hubungan saya sudah lebih dari sahabat, sudah seperti keluarga. Bertemu di kampus, kita tak langsung dekat karena beda jurusan. Pertemuan demi pertemuan sering kita lalui di kegiatan kerohanian kampus. Pertemanan dengannya semakin dekat saat saya dan beberapa teman menginap di rumahnya dalam rangka persiapan pernikahannya. Ya, dia orang yang pertama menikah di antara saya dan teman yang lain. Tak disangka, setelah saya berkeluarga, rumah kami pun tak jauh. Satu kecamatan, beda kelurahan. Senang lah. Saat pertamakali datang ke area yang saya tinggali sekarang, saya cuma kenal keluarga kakak ipar. Akhirnya kami sering saling berkunjung. Semakin dekatlah hubungan kami. Semalam saya tiba-tiba berfikir, hubungan saya dengannya rasanya lebih dekat dari saudara kandung. Saya nyaman curhat padanya. Saya sering minta tolong padanya. Saya pernah nginap dan ngacak-ngacak kamarnya. Saya ...

Mengapa Kau Ragu?

Image
Pernahkah kamu berpapasan dengan seorang wanita, yang menggandeng anak seusia anakmu, berjalan berlawanan arah denganmu menuju mesjid tempat anak-anak mengaji, dan kamu ragu menyapanya? Padahal ia sama sepertimu, berkerudung menutup aurat. Mulutmu udah bersiap tersenyum, namun dia tak kunjung menoleh ke arahmu. Senyummu pun tertahan. Mengapa kau ragu untuk memulai menyapanya? Pernahkah kamu melihat tetanggamu lewat depan rumahmu, yang rumahnya tak jauh dari tempat tinggalmu, yang mungkin suatu saat menolongmu, dan kau ragu menyapanya? Padahal ia saudara terdekatmu, setiap hari lewat depan rumahmu. Suaramu tertahan untuk sekedar bertanya hendak kemana. Mengapa kau ragu? Ragu..enyahkanlah dari hatimu. Karena ia salah satu jalan masuknya syaitan untuk membisikkan niat jahatnya. Perbanyaklah zikir, amalkanlah ilmu agama, dan berdoa pada Yang Maha Kuasa agar ragu hilang dari hati. #selfreminder

Bolak Balik ke Dokter Karena TB

Image
Taksi biru itu membawa kami (saya, Raissa yang saat itu masih berusia 2 bulan, dan mbak asisten rumah tangga) ke sebuah rumah sakit swasta di daerah BSD, Tangerang. Sakit kepala dan batuk yang tak henti serta benjolan di leher mendorong saya memeriksakan diri di sini. Rumah sakit ini memang cukup jauh dari rumah, walah masih satu kabupaten/kotamadya. Dari Bintaro tempat saya tinggal, memakan waktu kurang lebih empat puluh lima menit di perjalanan. Rumah sakit ini saya pilih karena menerima asuransi dari tempat suami bekerja. Mbak (saat itu saya masih mempekerjakan ART) menggendong Raissa dan menunggu di luar. Saya masuk ke ruangan dokter (kalau tak salah, dokter penyakit dalam) dan menceritakan keluhan saya. Dokter meraba leher saya dan bilang bahwa saya terkena infeksi kelenjar. Beliau meresepkan sejumlah obat dan meminta saya datang untuk kontrol setelah obat habis. Beliau tak menjelaskan banyak, seberapa bahaya atau akibat apa. Saya sendiri tak banyak bertanya. Teringat bayi Rais...