Thank you, Brother!
Sebelum menikah, saya suka sekali melihat-lihat model busana muslimah di majalah atau Koran lalu mencontek sendiri model baju tersebut dengan sedikit modifikasi, sebelum akhirnya saya bawa hasil modifikasi rancangan baju itu ke tukang jahir langganan. Rasanya..ya seneng aja, lebih puas dengan baju hasil pilihan sendiri. Makanya, amih (panggilan saya buat ibu) pernah bilang sama saya, kira-kira begini katanya, “ Susah nyari baju buat kamu, dibeliin juga nggak kepake.” Duh, ternyata saya ada bakat keras kepala juga ya, maafkan ya mih. Tapi sekarang sih biasanya apa yang amih pilihkan buat saya cocok aja. Mungkin karena saya sudah jadi ibu-ibu ya jadi pilihan fashionnya tak jauh beda, walau tetap ada yang beda. Dulu waktu remaja, punya pilihan sendiri dengan gaya dan idealisme sendiri.