Semakin Bersyukur di Usia Cantik
Pada Bulan Juli tahun ini, usia saya genap 36 tahun. Beberapa fase kehidupan telah saya lewati dengan berbagai hal yang terjadi di dalamnya. Masa kanak-kanak saya di sebuah desa kecil di Jawa Barat, sudah lewat. Pada masa ini saya banyak main dengan teman sebaya di sawah, serta memanjat pohon dengan kakak dan adik. Namun walau banyak main prestasi akademik saya termasuk lumayan, ranking di kelas kalau tidak pertama, ya kedua atau ketiga.
Masa remaja saya yang penuh drama dan diisi dengan menulis berlembar-lembar diary, juga sudah lewat. Dan walau penuh drama, ternyata cerita pendek pertama saya dimuat di media cetak saat masa ini. Pada masa ini, prestasi akademik saya biasa saja karena sekolah di tempat yang lebih besar, sehingga banyak teman dari berbagai daerah di kota saya yang jauh lebih pintar.
Masa usia 20-an dimana puncak kesehatan dan penampilan berada juga sudah lewat. Prestasi akademik saya tetap biasa saja. Yang tidak berubah, saya tetap suka membaca dan menulis. Bapak pernah berkomentar saat membantu saya pindahan kost, “Kok buku novel lebih banyak dari buku pelajaran?” Membaca fiksi di sela-sela tugas kuliah menjadi self healing bagi saya. Satu dua buku fiksi saya bahkan diterbitkan menjadi buku pada masa ini.
Waktu begitu cepat berlalu ya, tak terasa sudah 36 tahun ada di dunia ini. |
Saya perlu setahun lebih untuk mendapat pekerjaan sesuai jurusan perkuliahan di sebuah penerbitan sebagai staf administrasi, setelah lulus kuliah. Ini seperti mimpi yang jadi nyata bagi saya. Karena majalah-majalah yang diterbitkan perusahaan tempat saya bekerja ini, salah satunya adalah Majalah Annida, sudah saya baca sejak remaja. Saya suka sekali cerita-cerita di Annida karena inspiratif dan sarat hikmah.
Saya kini memasuki usia yang sedang ranum-ranumnya, usia 35 tahun lebih, atau bisa dibilang #usiacantik. Semua usia memang cantik, dan ada yang istimewa di setiap periode usia. Begitu juga dengan periode usia 35 tahun lebih.
Menurut berbagai sumber kesehatan, saat seorang wanita memasuki usia 35 tahun ke atas, saat itulah sistem metabolismenya melambat, cairan tubuhnya lebih sedikit, lemak tubuh lebih banyak, sistem limbik lebih besar sehingga mudah emosional, dan sebagainya. Sumber lainnya menyebutkan bahwa justru di usia 35 tahunlah seorang wanita sedang berada di puncak kebahagiaannya.
Berbagai penelitian tentang wanita usia 35 tahun di Amerika menyebutkan hal-hal berikut ini: Mereka merasa semakin nyaman dengan penampilan mereka di saat usia 35 tahun, tiga dari empat perempuan menganggap gaya mereka semakin membaik di usia 35, dua dari tiga perempuan baru merasa benar-benar menguasai cara memasaknya pada usia 34.
Berbagai penelitian tentang wanita usia 35 tahun di Amerika menyebutkan hal-hal berikut ini: Mereka merasa semakin nyaman dengan penampilan mereka di saat usia 35 tahun, tiga dari empat perempuan menganggap gaya mereka semakin membaik di usia 35, dua dari tiga perempuan baru merasa benar-benar menguasai cara memasaknya pada usia 34.
Mungkin memang benar usia 35 tahun itu adalah puncak kebahagiaan seorang wanita. Kurang lebih yang saya rasakan pun demikian. Di samping segala drama keluarga yang terjadi, diam-diam saya bersyukur dan bahagia karena Allah SWT memberikan suami yang bertanggungjawab dan sepasang anak lelaki dan perempuan yang sehat. Rumah dan kendaraan ada, walau dibeli dengan mencicil. Saya juga sudah pernah merasakan pengalaman bekerja di luar rumah di dua bidang yang saya sukai yaitu penerbitan dan pendidikan anak.
Keluarga adalah salah atu nikmat hidup yang saya syukuri :) |
Pengalaman kerja terakhir sebagai guru di Sekolah Alam Bintaro merupakan pengalaman yang luar biasa dan berkesan. Saya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat rindangnya pepohonan dan saung-saung belajar yang terbuat dari anyaman bamboo. This is it! Belajar di alam lebih menyenangkan dan leluasa dibanding duduk dibalik tembok batu bata. Belum lagi, pengalaman berinteraksi dengan anak-anak yang beragam karakternya. Yang ada, saya malah belajar dari mereka tentang kehidupan. Contohnya saja saat saya membawa anak saya ke sekolah dan ia rewel, seorang murid malah menyuruh saya bersabar!
Di #usiacantik ini, saya lebih berani menyematkan label blogger di media sosial saya, padahal sebelumnya tidak percaya diri sama sekali dan saya sudah menulis di blog sejak tahun 2000 awal pada masa Friendster masih ada. Beberapa postingan saya saat usia 35 tahun di blog ini bercerita tentang pembelajaran saya mengelola emosi. Contohnya postingan saya saat berusaha menerima kedatangan uban, mengelola marah, dan sebagainya. Artinya, saya berusaha untuk lebih bijak dengan bertambahnya usia. Kepercayaan diri saya di dunia blogging ini bisa jadi saya dapatkan setelah saya masuk komunitas blogger yang banyak memberi manfaat dalam kegiatan blogging saya. Banyak ilmu baru dan teman baru yang saya dapat di komunitas blogger yang tak henti saya syukuri.
Di usia 35 tahun juga, buku antologi saya yang ke-7 -tentang keutamaan bulan suci Ramadhan- yang ditulis bersama penulis lain terbit. Walau tak banyak beberapa lomba penulisan blog telah saya menangkan. Salah satunya berhadiah tiket ke Bali sehingga saya sekeluarga berkesempatan pergi ke Bali berkat blogging! (sebagian dana ditanggung sendiri sih:D)). Semua orang tahu, Bali selalu jadi destinasi wisata favorit semua orang karena keindahan alamnya dan kekayaan budayanya. Beberapa pencapaian ini mungkin tak seberapa dan sederhana, tapi tetap merupakaian suatu pencapaian buat saya.
Teman-teman baru di dunia blogging. They're all inspiring! |
Menyadari hal ini, saya yakin tak ada yang salah dengan bertambahnya usia. Saya semakin merasa bersyukur karena dengan bertambahnya usia, Allah SWT juga memberikan kesempatan sama saya untuk berkarya dan berbuat baik lebih banyak sambil terus mendampingi kelurga.
Namun, ada satu hal yang sempat mengusik saya dalam menikmati setiap momen pertambahan usia. Jadi, ceritanya suatu hari saya pergi ke tukang cukur mengantar anak lelaki saya untuk cukur rambutnya yang sudah gondrong. Tiba-tiba sambil mencukur rambut anak saya, bapak tukang cukur itu bertanya.
“Bu, ini anaknya atau cucunya?”
Seketika saya sempat terkesiap kaget sambil bertanya dalam hati, “Setua itukah saya?” Entah apa bapak tukang cukur itu bercanda atau memang benar-benar bertanya, saya tidak tahu. Bercanda? Ah yang benar saja, saya cuma beberapa bulan sekali datang ke sana untuk mencukur rambut anak saya. Saya juga rasanya tak berani bercanda dengan orang yang ketemunya jarang-jarang, bukan teman, apalagi bapak-bapak.
Dalam hitungan detik, saya berusaha menguasai diri dan menjawab pertanyaan bapak tukang cukur sambil tersenyum. “Ini anak saya pak.” Pertanyaan bapak tukang cukur masih terpikir terus di benak saya, bahkan sampai sekarang setelah lewat berbulan-bulan.
Memang saat itu saya keluar rumah sekadarnya saja berpakaian menggunakan ‘pakain kerja’ yang biasa saya gunakan sehari-hari, karena kios tukang cukur lokasinya dekat dari rumah. Yang saya sebut pakaian kerja adalah blus lengan panjang dan rok yang kadang-kadang lusuh, karena saya merasa sayang jika harus berkutat di dapur atau membersihkan rumah dengan pakaian yang agak bagus. ‘Kantor’ saya di rumah. Setelah berkutat dengan cucian dan masakan, anak dan suami berangkat, saya menyelinap ke kamar kerja suami untuk menulis.
Saya berusaha menyibukkan diri dan fokus pada keluarga. Sebagai seorang perempuan, saya menyadari saya ini mudah sekali terbawa perasaan dengan berbagai omongan orang. Menyibukkan diri membuat energy negatif saya sedikit terkikis. Namun ternyata saya lupa pada satu hal: Tubuh saya juga berhak atas waktu yang saya habiskan untuk keluarga, dalam hal ini salah satunya adalah perawatan kulit yang cukup.
Saya tidak sakit hati dengan perkataan bapak tukang cukur itu, karena saya tidak terlalu kenal dengan si bapak tukang cukur dan memang betul banget saat itu saya lusuh sekali. Lagipula, suami jarang sekali protes dengan perubahan fisik saya karena kesibukannya mencari nafkah. Ada baiknya juga saya mendapat pertanyaan mengejutkan dari bapak tukang cukur itu. Saya jadi mikir dan sadar akan pertambahan usia saya. Kemarin-kemarin ketika bercermin, saya suka memperhatikan beberapa perubahan fisik di tubuh saya termasuk kulit wajah. Rambut saya sedikit demi sedikit beruban. Kulit wajah mengendur, dan yang paling kelihatan adalah kantung mata yang semakin kentara terlihat.
Peristiwa seperti ini bukan sekali saja terjadi sebenarnya. Pernah ada yang menyangka suami saya itu omnya anak-anak, artinya adik saya. Atau, ada yang mengira saya lebih tua usianya dari suami. Hanya saja, saya tidak ambil pusing. Kejadian yang terakhir dengan tukang cukur itulah yang mencambuk saya. Saya mungkin terlambat untuk melakukan perawatan kulit yang cukup, namun tak pernah ada kata terlambat untuk memulai satu hal yang baik.
Saya pun berusaha melakukan beberapa perawatan kulit yang sesuai untuk #usiacantik saya. Saya menemukan informasi tentang satu produk yang sangat pengertian dalam momen pertambahan usia saya, yaitu Revitalift Dermalift dari L'Oreal Paris Skin Expert.
Menemukan produk ini seperti self healing buat saya karena berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya sangat berarti buat saya dalam merawat kecantikan kulit. Sudah kurang lebih sebulan saya memakai rangkaian perawatan kulit dari L’oreal Paris Skin Expert berupa day cream, night cream, dan milky cleansing foam.
Revitalift Dermalift Day Cream saya sapukan ke wajah di pagi hari setelah kulit dibersihkan menggunakan Revitalift Milky Cleansing Foam. Teknologi Baru Revitalift Dermalift meningkatkan produksi 8 natural lifters yang merawat kekencangan kulit dari dalam, dikombinasikan dengan Pro-Retinol A bahan anti-wrinkle yang mengoptimalkan regenerasi kulit. Produk ini juga mengandung Centella Asiatica dengan 2 aksi, yaitu mencegah timbulnya kerutan dari dalam dan memperbaiki kerutan dari luar. Teksturnya pun lembut dan ringan meresap dengan cepat ke dalam kulit.
Revitalift Dermalift Night Cream saya aplikasikan ke wajah pada malam hari sebelum tidur, setelah wajah dibersihkan dengan Revitalift Milky Cleansing Foam. Saat malam, kulit beregenerasi 2x lebih cepat. Revitalift Dermalift Night Cream dengan formula innovatif dapat menstimulasi 8 natural lifters pada kulit wajah sehingga mengoptimalkan regenerasi kulit wajah. Saat bangun tidur, kulit terasa lembab, lembut dan nyaman. Kulit terasa lebih halus dan elastis, kerut pun tersamarkan.
Teman baik di #usiacantik saya, Loreal Revitalift dermalift |
Revitalift Milky Cleansing Foam sendiri berfungsi mengangkat sisa make up, kotoran dan debu sehingga menjadikan kulit bersih, serta menyiapkan kulit untuk perawatan rutin Anti-wrinkle + firming untuk hasil yang lebih maksimal. Revitalift Milky Cleansing Foam diperkaya dengan BHA dan Glycerin yang secara lembut membantu mengangkat sel kulit mati dan menjadikan kulit tampak muda. Sedikit saja Revitalift Cleansing Foam sudah cukup untuk membasuh wajah. Oh ya, rangkaian produk Revitalift Dermalift yang saya gunakan ini bisa didapatkan di http://bit.ly/UsiaCantik.
Bertambahnya usia itu sudah sunnatullah, hukum alam yang terjadi pada setiap manusia. Saya tidak perlu khawatir dengan omongan orang yang berkata ini dan itu. Saya berhak bahagia dalam setiap kesempatan. Usia boleh bertambah, hidup pun makin indah dan seharusnya semakin banyak bersyukur karena saya bisa menikmati hidup, berkarya, mendampingi keluarga, dan berbuat baik di #usiacantik dengan bahagia. #LorealDermalift dapat membantu mengembalikan kepercayaan diri saya di setiap momen pertambahan usia saya. Ssst, dan yang pasti hubungan dengan suami pun makin dekat seiring dengan perasaan nyaman saya dengan diri sendiri.
Teman-teman, punya cerita tentang #usiacantik juga? Ikuti Blog Competition #usiacantik, yuk! Tidak harus cerita tentang diri sendiri, bisa juga menceritakan perempuan #usiacantik di sekelilingmu yang menginspirasi. Misalnya ibu, tetangga, kakak, teman, dan yang lainnya. Jadi, buat teman-teman yang belum memasuki #usiacantik pun bisa ikut blog competition ini. Hadiahnya lumayan banget loh. Kalau teman-teman beruntung, bisa mendapatkan kamera, smartphone dan voucher belanja. Jangan lupa untuk registrasi dulu dan mendaftarkan tulisannya di link berikut ini: http://bloggerperempuan.com/usiacantik/
Sukaaa sama senyumnya Mba Kania. Mengingatkan saya pada Teh Ninih.
ReplyDeleteBetuul banyak bersyukur bikin tenang dan akhirnya cantiik
Teh Ninih idola saya :)
DeleteEh..idem, mirip Teh Ninih ^^
DeleteUsia cantik itu perlu disyukuri ya mba, semoga semakin berkah hidupnya dan tentunya perawatan di usia cantik bisa dibantu oleh L'oreal hehe
ReplyDeletehihi iya mba Titis, baru sadar di usia segini buat merawat kulit
DeleteDan yang bikin mba Kania tambah cantik, ceria dan bersinar. Karena mba Kania low profile, murah senyum dan menginspirasi banget. Terutama usaha mba Kania dalam manajemen emosi, yang kerap membawa dampak juga bagi saya, yaitu ingin ikut serta mengelola emosi dengan cara yang baik.
ReplyDeleteTeruslah menulis mba Kania dan menyebarkan hal-hal positif. Love you
Mba Ipeh bikin melambung
DeleteAku juga suka senyum mba kania keliatan bahagianya..
ReplyDeleteKalo aku dibilang gitu udah baper mba...mungkin pasang muka jutek dan bilang.... " ini cicit saya pak..."
Pasti bpk itu bilang...cicit? Eh...masih keliatan muda ya..mhahhaaha
cuke banget saya mbaaa kalo keluar rumah, makanya diingetin utk memperbaiki diri
DeleteKania orangnya emamg selalu tenang, kalem dan sabar. Terlihat juga dari tulisannya. Cantik luar dalam.
ReplyDeletesaya aminkan doa2nya mba Ade :)
DeleteAku lahirnya April, Nia Juli yaa, aku juga bandel hi baru nyadar rawat muka setelah kusam dan flek huhuhu... Alhamdulillah, semoga berkah ngeblog nya ya Nia..
ReplyDeleteamiin :) iya abis kalo udah bekutat ama dapur dan anak ga mikirin pake bedak hihi
Deletewah, Annida juga majalah kesukaan saya Mba, sayangnya sekarang sudah ngga ada yaa.. :(
ReplyDeletesaya masih 28 sih, hehe, tapi harus mulai merawat sejak sekarang yaa.. :)
sekarang adanya versi online kayanya :)
DeleteAaaaaa ada teh Ninih *sungkem
ReplyDeleteBukaaaan ><
DeleteSetujuuu sama komen-komen di atas. Mba Kania sosok yang tenang dan kalem, baik di dunia nyata maupun dalam tulisan2nya.
ReplyDeleteItu yang dunia nyata aku sok tau ya Mba, wong ketemu aja belum pernah, wkwkkwk.
Tapi itu kan testimoni dari orang-orang yang kenal dengan Mba Kania :*
Tetap cantik luar dalam ya Mba, keep sharing and inspiring :)
Komen positifny sy anggap doa mba amiin
DeleteWah, kita seumuran dong Mbak. Tapi tapi tapi... dikau nampak lebih kalem dan dewasa 😍😍😍
ReplyDeleteWah makasih mba :)
DeleteHalo teh, aku bersyukur kenal dan beberapa kali ketemu sama teh Nia. Iyaa kalem banget dan aku merasa nyaman gitu, berada di dekat teteh.
ReplyDeleteUsiaku sebentar lagi memasuki usia cantik, harus bersiap nich belajar meredam emosi.
Dulu, saat usiaku belum 30. Malah pernah disangka emaknya anak anak. Ya itu tadi, pakai "pakai an kerja" dan no make up. Bukan satu dua kali,hiks sedih. Hahaa
Hehe..yuk semangat merawat diri
Deletetukang cukurnya kyknya bolor...:)
ReplyDeleteHehe mau becanda kali ya -_-
DeleteHai Mba Kania. Kita belum pernah ketemu yaa... Btw liat dari fotonya, Mba Kania sepertinya orangnya ramah dan lembut yaa *kok jadi ingat Mba Waya ya hhehe.
ReplyDeleteTerkadang kita kalo udah jadi ibu-ibu suka lupa mikir perawatan buat diri sendiri ya Mba :)
Iya mba apalagi pas anak belajar jalan tiap saat keringetan ngejar anak lari
DeleteSuka sama senyum teh kania, saya juga senang saat bisa bekerja di tempat yg sesuai passion saya yaitu di penerbitan
ReplyDeleteWah dimana nih mba?
DeleteBekerja di tempat sesuai passion sangat menyenangkan yaaa...banyak hal yg patut disyukuri hingga bisa menambah kebahagiaan, senyum teh kania lembut
ReplyDeleteMakasih :)
DeleteDulu, bertambahnya usia bikin takut dan ngeri. Tapi begitu masuk usia Cantik,justru gak gitu. Yang ada malah bersyukur ya. Paling-paling yang ngeri itu liat perubahan wajah. Alhamdulillah, Loreal bikin tenang. Perubahan wajah gak terlalu keliatan...
ReplyDeleteTua itu pasti ya mba mempeelambat ga ada salahnya
DeleteIya ya... sekilas dirimu emang mirip teh ninih.. hihihi.. seneng liat perempuan berwajah keibuan, adem rasanya..semoga diusia cantiknya tetap menjadi inspirasi banyak orang, sukses terus ya :)
ReplyDeleteAmiin makasih mba :)
DeleteWah Nia udah ubanan? Faktor genetik aja kali. Suamiku jg udah ubanan. Semoga pakai L'oreal jadi tambah kencang kulitnya yaa..
ReplyDeleteIya kalo disibak udah kliatan rambut cantiknya..
DeleteBertambahnya usia merupakan nikmat yang tak terkira. Nikmat karena kita masih diberi kesempatan untuk memperbanyak beramal shalih. Selamat berusia cantik mba, semoga semakin shalihah.
ReplyDeleteAmiiin :)
DeleteMbk Kania cantik banget kalau sneyum gitu ya, luar biasa. Btw, aku nakisr lipstiknya heheh.... suka juga tulisannya tenang dan kelihatan orangnya sabar dan asyik jadi teman curhat :)
ReplyDeleteLipstij minjem mba Shinta Ries hehe karena waktu difoto ga bawa, sekarang sih udah beli :)
DeleteMba Kania mah awet muda. Kalem pula. Beda sama yang nulis komen ini. Cuwawaan. Hahahaha..
ReplyDeleteDuh jadi inget.. Udah harus rutin rawat kulit ya. Udah menuju usia cantik nih.. Walaupun masih beberapa tahun lagi. Thank you for sharing mba Kania. :)
Cuwawaan apa mba? :D
DeleteGak bisa melawan tua ya mba, sudah kodrat. Kita hanya bisa merawatnya aja sebagai tanda kesyukuran kita.
ReplyDeleteIya betul mba
Deleteusia cantik sy kurang 4 thn lgi nih mbk hehe
ReplyDeletedan saya orang yang abai soal perawatan wajah huhuhu
Ayo semangattt, kalo masih punya dede bayi dimaklum :)
DeleteWaaah... kadang penampilan emang bisa membuat orang lain berkomentar menyakitkan ya. Saya juga pernah disangka pengasuh anak-anak, karena dandanan yang seadanya. Eh tapi sekarang Mbak Kania terlihat lebih muda koq...
ReplyDeleteNuhunn :D
DeleteMba kania selalu keliatan Ayu & lemah lembut, aku sampe bingung kok aku ngga bisa ya keliatan lemah lembut gitu hahahaha XD Berapapun usianya yg penting wajah dirawat & dijaga dengan produk yg baik, kayak Loreal dermalift Revitalift ya mba, cocok buat #usiacantik kita :D
ReplyDeletehaha be ur self aja ya mba :)
DeleteWow, usia cantik di usia yang cantik dan memang pemilik nama Kania Ningsih ini memang cantik. Mudah-mudahan menang lombanya, ya.
ReplyDeletemakasih bunda :)
DeleteUsia cantik adalah usia ranum? Setuju mbak aku sama point tersebut. Mbak btw kalau mau ikut lomba harus mencantumkan produknya juga nggak? Sekalian mohon ijin follow blognya ya
ReplyDeletengga harus mba, oke saya folback ya
Deleteseiring berjalannya waktu, semakin juga usia manusia bertambah, tak terasa begitu cepat waktu yang di lalui.
ReplyDeleteiya betul, perasaan baru kemarin nimang bayi sekarang anak2 udah sekolah :)
DeleteAku juga harus mulai merawat kulit dengan lebih intensif. Berasa makin tua soalnya. :)
ReplyDeletemerawat kulit sebagai bentuk syukur ya mba :)
DeleteSebagai seorang suami, penting juga kalau seorang istri merawat kulitnya. Sudah sayang dia apa adanya, dengan awet muda, bisa menambah rasa cinta.
ReplyDeleteiya memang seharusnya begitu ya, sayang istri apa adanya :)
DeleteUsia cantik semakin produktif dlm berkarya
ReplyDeleteamiin :)
Deleteperempuan paling cantik itu bukan berlomba memamerkan kecantikannya ke setiap orang di dunia, tapi perempuan paling cantik adalah perempuan bahagia dan dia tau bahwa dirinya berharga
ReplyDeletesalam kenal
http://www.fujichan.net/
salam kenal juga :)
Deleteaa senangnyaa bisa ketemu dirimu secara langsung setelah lama suka baca blognya.
ReplyDeleteternyata aslinya anggun n kalem. tularin aku yak :D
apa yg nampak belum tentu itu adanya mba, Allah nutupi aib saya aja . senang juga bertemu denganmu mba Inna :)
Deleteawet muda, Mak
ReplyDeleteselisih usia kita 10 tahun, semoga ntar di usia cantik, aku udah banyak pencapaiannya ya Mak
aamiin
kyaaa, 10 thn yaa, mba Witri masih kinyis-kinyis
Deletesdh dari thn 2000 ngeblog wow saya bahkan blm ngapa2in di thn itu hehe
ReplyDeletetapi sekarang mba Lia udah semakin banyak prestasinya juga dari ngeblog :)
Deleteiya mba, saya banyak menemukan perempuan yang makin matang di usia cantik. tapi tak sedikit juga ya yg tak mensyukuri hidup sehingga cantiknya berkurang. Ah, mudah2an bisa mengikuti jejak Mba Kania saat memasuki usia cantik nanti.
ReplyDeletesemoga kita semua bisa bersyukur :)
Deletesepertinya saya baru menyadari saya belum berkomentar disini, padahal sudah mampir. Maafkan mbak Kania. Makasih atas tulisannya mbak, suatu hari saya akan memasuki #usiacantik. Sesuatu yang kebat-kebit dulunya saya pikirkan.
ReplyDeletemakasih ya udah mampir :)
DeleteMbak Kania mah kalem dan teduh wajahnya. Kebayang deh ketika masih jadi guru, kayaknya jadi guru favorit anak-anak, ya? :)
ReplyDeletesaya aminkan kata-kata positifnya sebagai doa mba Myra :)
Deleteusia ranum-ranumnya semoga nambah segudang prestasi juga ya mbaak :)
ReplyDeleteamiin
DeleteMakin banyak yang cantik, makin banyak karya kreatif...
ReplyDeletekerenlah postingannya... buat bacaan istriku nanti...
amiin
Deletesemakin matang usiacantiknya, semakin terlihat auranya mba :-D
ReplyDeletebening banget dan senyumnya itu lho hehhehe
masih muda...tapi hebat, karyanya sudah banyak, ini yang bikin saya salut
ReplyDeletemba Yuni juga :)
DeleteSalam kenal mba, Senyumnya beneran mirip Teh Ninih yah.. cantik mbaa :)
ReplyDeletesalam kenal juga
DeleteSukses ya mba lombanya, inspiring sekali ceritanya. Semoga saya bisa berprestasi juga seperti Mba Kania :)
ReplyDeletemakasih :)
DeleteMba Kania perjalanan nulisnya udah panjaangg banget ya, seneng baca ceritanya, semoga bisa selalu penuh semangat dan menginspirasi kaya mba, hidup usia cantik:)
ReplyDeleteamiin :)
Deletewaa ... sama mbak, saya juga mengalami cerita seru seputar usia cantik. Ternyata menjaga penampilan itu perlu ya
ReplyDeleteiya mba minimal utk diri sendiri :)
DeleteAduh kebangetan ini yang tanya anak atau cucu. Sini aku pinjamin kacamata. Cantik begini kok ya.
ReplyDeleteMba kania sudah 36, ga keliatan loh mba, masih terlihat cantik. Sukses selalu ya mba.
ReplyDeletemakasih, sukses juga buat mba Liswanti :)
DeleteMba Kania cantik luar dalam... tulisannya menginspirasi dan memotivasi
ReplyDeletebtw mirip Teh nini bgt jadi pingin ketemu hehehehe :)
yuk mba, mudah-mudahan bisa ketemu :)
DeleteSiapa bilang telat melakukan perawatan wajahny? Tuuhh di foto cantik banget gitu mba..
ReplyDeletemakasih :)
Deletehaish warga Bintaro ternyata ya Kania... kapan2 kalau pas ada event bareng pulang bareng ke Bintaro ya, kalau kemaleman saya suka transit di Bintaro :D
ReplyDeleteasiiiik, yuk mba :)
DeleteWaaaaa, Mbak Kania cantek luar biasa ternyata :)
ReplyDeletejadi terinsipirasi..
Mba Kania itu senyumnya bikin hati sejuk.
ReplyDeleteBtw setuju, bertambahnya usia patut kita syukuri karena itu betul2 anugerah Tuhan.
iya mba, alhamdulillah ya dikasih waktu liat anak2 tumbuh dan berkembang :)
DeleteDuh senyumnya mbaaa, adem... Usia 30an memang sudah beda ya mbak, sudah kelihatan matang dan bijaksana :)
ReplyDeleteamiin
DeleteMasyaallah mbk, ternyata komenku dulu gak masuk ya.Duh,makanya kpn waktu aku share di grup, soal situs tdk.terjangkau.
ReplyDeleteKalau saya dari kenal mbk Kania ini adalah profil yg lembut dan bijaksansa.Kian melengkapi kecantikan luar dalam sebagai sosok ibu hebat yg menginspirasi.Sukses selalu untukmu ya mbk😃😄
sama2 utk mba Tanti juga :)
DeleteBersyukur di #UsiaCantik adalah karunia tiada hingga bagi kaum perempuan Indonesia, tulisan apik dan menginspirasi. Keren Mbak
ReplyDeletemakasih mba :)
Deleteaku juga kadang ngerasa gimana gitu mbak kalo ada yang manggil aku ibu *serasa tua banget hehee
ReplyDeletejadi kadang gx pedean depan suami
tapi ya balik lagi, selain usaha untuk mempercantik wajah, cantik hati itu yang utama
betul mba, makasih diingatkan
DeleteSuka banget sama tulisan yang ini mbak, menginspirasi. :D
ReplyDeleteYang paling penting tetap satu yah mbak, bersyukur dengan segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah, dan tetap yang utama cantik itu harus berawal dari hati hehe.
Salam kenal. :D
temen2 arisan lagi booming nih istilah usia cantik. Jangan2 asalnya dari tulisan mba Kania nih, hehe...
ReplyDeletembak, masih ada ya koleksi zaman masih SD, aku ada di rapot tapi ternyata udah ku copot, usia cantik bikin wanita makin matang, sukses ya mbak
ReplyDeletemakasih mba amiin
DeleteWaaah udah lama banget ya mba ngeblognya. Pas awal friendster ada aku masih SMP haha. BTW soal mengelola emosi datangnya uban, duh aku ubanan dari kelas 3 SD! haha. salam kenal ya mbak :)
ReplyDeletesalam kenal juga
DeleteMbak Kania... mungkin karena di sekitar si Bapak itu, pernikahan dini sering terjadi dan si nenek yang mengasuh cucunya krn ibunya bekerja....
ReplyDeleteTapi sekarang makin terlihat muda, kan....
Saya juga punya "anak perawan", sih, karena saudara kembar saya menikah saat saya mahasiswa semester 2. Jadi.... saya agak-agak pantas jika punya cucu. Hihihi...
waah iya sih kalo menikah muda, lebih cepet nimang cucu ya..eh
Deleteinner beauty emang paling penting ya, dibarengi mempercantik diri kecantikan luar juga bakaln ikut terpancar.
ReplyDeleteKeep spirit di usia cantiknya mba ^^
metamorfosa pic dari SD, SMP, Kuliahan hingga kini .. kereennn.
ReplyDeleteane slirig-slirig dari dulunya emang udah membawa "aura" :)
mau dong deket2 ama "temen deketnya mba Kania" supaya ketularan cantiknya.
mba Kania masih keliatan awet muda, ga keliatan kalau udah masuk usia cantik, hehe :D
ReplyDeletemakasih, kata-katanya menghibur :D
Deletesemoga menang :)
ReplyDeleteMbak Kania tetap cantik. Moga sukses lombanya ya Mbak.
ReplyDeleteEh, aku dulu juga suka baca Annida
Assalamu'alaikum, Teh Ninih, hehe. Saya juga dulu suka baca Annida, Mbak. Memang kalau usia dah 35 tahunan, wanita jadi semakin matang. Secara fisik kulit mungkin mulai mengendur, tapi selalu ada solusinya. Dan yang paling penting, kemandirian makin teruji. Seperti Mbak Kania yang produktif menulis. Saluut :)
ReplyDeleteKalo teh ninih eh mbak kania umurnya berapa seh fresh ah mukanya?
ReplyDeleteAh masa tukang cukurnya ngomong gt, mba kania msh fresh gt
ReplyDeletewalau sdh mempunayai anak 3 , tapi kayak umur 20 an ... :)
ReplyDeleteBlognya bagus banget saya suka mba follow blog ku ya sy baru
ReplyDeleteBlogging since 2000? Mastaaahh.. Aku di 2003 mulai nya hehhee.. Tapi umur segitu mah masih muda makk ^.^ jiwa muda
ReplyDeleteWaaah awet muda yaa mbak :D
ReplyDeleteApa yg ad di dalam akan memancar keluar jujur aja. Hehehe
ReplyDeleteterimakasih sudah mengispirasi saya mbaakkk.
ReplyDelete