Takut (2)

Aku, kamu Kita meniti jalan yang sama Kita menuju arah yang tak beda Namun, kamu kadang berlari dan aku berjalan Aku kadang merayap dan kamu melompat Kita tak bertemu walau satu arah Kita bagai dibatasi dinding Yang aku atau kamu bangun Kadang kita coba runtuhkan Tapi ia seperti sel yang membelah diri Terus ada dan berupaya memisahkan Entah apa namanya dinding itu Mulut yang terkunci? Kekecewaan? Kebencian? Ketidakpuasan? Aku memang beda Kamu juga Maha Kuasa Tuhan yang mencipta istimewa setiap hal Kita hanya perlu menghargai keistimewaan masing-masing Namun, aku takut kelelahan Berhenti sejenak, bangkit lagi, lelah lagi Aku lelah Aku takut memilih untuk tak peduli Aku takut tak memiliki hati putih lagi untuk beriringan dengan kamu Tuhan Mudahkan lisan ini Tangan ini Kaki ini Tubuh ini Dalam meniti jalan surga dengannya

Comments

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik