Tips Memilih Mesin Cuci

Suatu hari, beberapa minggu setelah menikah, saya menerima sebuah paket berukuran cukup besar. Dari luar, saya dapat menebak bahwa paket itu berisi sebuah…mesin cuci! Yeay, rasanya senang banget. Saya tidak heran menerima paket itu karena beberapa waktu sebelumnya kakak ipar sudah bertanya pada saya tentang kriteria mesin cuci yang saya inginkan. Ya, mesin cuci tersebut merupakan hadiah perkawinan dari keluarga suami untuk saya dan suami yang baru melangsungkan pernikahan.

Mesin cuci dua tabung itu sudah menemani keluarga saya selama hampir 9 tahun. Masih dalam kondisi baik, sampai suatu hari peristiwa yang menjijikkan terjadi. Pada cucian yang sedang saya giling terlihat benda-benda berwarna merah dan putih mengambang. Setelah saya selidiki, ternyata benda-benda yang mengambang itu adalah…bagian tubuh tikus!

Ya, karena saya suka lupa membereskan saluran pembuangan mesin cuci, tikus dengan mudah keluar masuk mesin cuci yang akhirnya merusak mesin cuci. Mungkin juga si tikus terperangkap dalam mesin cuci dan ikut tergiling saat mesin cuci bekerja, sehingga bagina-bagian tubuhnya sebagian masuk ke tempat menggiling lewat lubang-lubang kecil di dasar tabung. Saat itu asisten rumah tangga (dulu masih punya asisten) yang ikut membereskan kotoran bagian tubuh tikus tersebut, sampai mau muntah karena merasa jijik!

Selain tikus yang merusak mesin cuci, rumah saya juga sempat empat kali kebanjiran dan merendam hampir semua barang di rumah termasuk mesin cuci. Jadilah mesin cuci ini ‘ngambek’ dan minta diperbaiki.

Sebenarnya mesin cuci di rumah sudah sempat  dibetulkan sama tukang, eh tak lama kemudian rusak lagi. Tapi…saya masih harus bersukur sih karena penggiling mesin cucinya masih berfungsi. Hanya perlu sedikit usaha saja untuk memeras air dari baju yang sudah dicuci.

Jika suatu hari nanti mesin cuci di rumah tak bisa diselamatkan lagi, saya harus bersiap mencari penggantinya. Lumayan loh punya mesin cuci itu, bisa membantu meringankan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Mencuci dengan mesin cuci bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.

sumber

Nah, jika suatu hari nanti saya punya rejeki dan bisa membeli mesin cuci baru, saya harus memperhatikan beberapa tips berikut.

1. Perhatikan dana yang tersedia 

                               

Sesuaikan dana yang kita miliki dengan harga mesin cuci yang ada dijual di toko. Biasanya mesin cuci dengan dua tabung lebih murah dibanding mesin cuci satu tabung. Tapi jika dana yang kita siapkan besar, tak salah juga jika kita melirik mesin cuci yang lebih berkualitas. Atau, kita bisa siasati dengan mencari mesin cuci bekas berkualitas yang harganya terjangkau.

2. Perhatikan daya listrik yang tersedia di rumah

Jika daya di rumah sekitar 1000 watt-an, banyak yang menyarankan membeli mesin cuci yang semi otomatis dengan dua tabung. Jika daya listrik di rumah cukup besar sekitar 2000 watt-an, mesin cuci otomatis dengan satu tabung bisa menjadi pilihan.

3. Perhatikan kualitas mesin cuci

Walaupun dana yang kita miliki sedikit, kita tetap harus memperhatikan kualitas mesin cuci yang akan kita beli. Tabung mesin cuci yang terbuat dari stainless steel tentu lebih awet, tahan lama, dan anti karat, namun harganya lebih mahal. 

4. Perhatikan kapasitas mesin cuci

Jika kita keluarga besar, tentu butuh mesin cuci dengan kapasitas besar. Ingat keluarga Gen Halilintar dengan jumlah anak di rumah 11 orang? Mereka punya lebih dari satu mesin cuci untuk memudahkan pekerjaan mencuci baju seluruh anggota keluarga. Tak perlu membayar asisten rumah tangga, mereka mengerjakan sendiri pekerjaan laundry di keluarga. Kalau saya sih, cukup yang berkapasitas kecil karena di rumah ‘baru’ ada 4 orang, saya, suami, dan dua anak.

Itu kira-kira empat hal yang seharusnya diperhatikan saat memilih mesin cuci. Semua orang termasuk saya tentu inginnya kualitas mesin cuci yang bagus dengan harga terjangkau. Ada tidak ya yang jual mesin cuci seperti itu?