Diam Itu Emas?
Diam itu emas? Entahlah. Bagi saya diam itu berarti menyembunyikan perasaan sebal saat seorang teman di masa SMA berceloteh tiada henti, bertanya ini itu, dan berkeluh kesah. Lau dia mengagumi sikap diam saya. "Aku kagum sama kamu, kamu orangnya tenang sekali". Lalu saya merasa bersalah. Penghargaan itu tidak seharusnya menjadi milik saya. Saya seharusnya bilang, "Saya sayang kamu teman, tapi tolong diam dulu dan tenang untuk sejenak".
Diam itu emas? Entahlah. Bagi saya diam itu berarti menyembunyikan rasa marah. Karena saya khawatir untuk mengucapkan kata yang tidak seharusnya. Padahal menurut seorang ahli healing, marah itu harus dikeluarkan (dengan cara yang tidak meruugikan tentunya). Misalnya berteriak sendiri di kamar, menangis sejadinya, berwudhu atau merubah posisi tubuh.
Diam itu emas? Entahlah. Bagi saya diam itu berarti saya takut berpendapat, takut berubah, takut menyakiti. Padahal belum tentu yang saya takutkan itu terjadi. Kadang diam merugikan saya, memerangkap saya dengan perasaan tak nyaman, membuat hati saya ingin meledak karena menahan beban.
Diam itu emas? Saya bertanya dan jawabannya ada di sini. "“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47).
Diam saya ternyata kadang-kadang bukan emas. Bicara yang ada manfaatnya ternyata bernilai ibadah. Saya pun bertanya sama diri sendiri, apakah bicara saya lisan dan tulisan sudah bermanfaat buat orang lain?
Diem itu ngambek makk.. Hihihii.. Btw congrats ya makk jadi botm keb of the month #eeaa.. Semoga terus semangat nulis nya dan ada terus ide nya. Amin
ReplyDeleteamiin, makasih mak
DeleteDiam itu memang tak selalu emas... karena memang spt yang ditulis di atas, diam itu marah, diam itu tak punya pendapat/pendirian.
ReplyDeletekalo kita masih bisa berkata yg baik, kita gak seharusnya diam. Iya gak mbak? :)
ReplyDeleteDiamnya saya, seringnya nahan laper. Astaga...urusan perut sering membuat saya tak bertenaga.
ReplyDeleteNote to my self mba,berkata baik atau diam. Terima kasih
lagi lagi tergantung konteksnya sih ya mbak nia :)
ReplyDeleteIya mbak.. Tergantung situasi dan kondisi sepertinya...
ReplyDeletekalo saya diam, artinya marah atau ada yang saya gak suka sih
ReplyDeleteitu yang biasa saya lakukan ama suami dan anak2, hehehe
Bicara mengenai hal yang bermanfaat ternyata jauh lebih baik. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
ReplyDeleteada kalanya diam memang lebih beranfaat daripada berbicara. apalagi jika kita tau ada implikasi negatif dari hal-hal yang kita bicarakan
ReplyDeleteSaya dulu pernah sangat pendiam, nggak tahu juga kenapa sekarang jadi ceriwis hahaha
ReplyDelete