Tangkahan, Surga Tersembunyi di Sumut


Source: Kompas.com

Bicara soal tempat wisata yang ada di Sumatra Utara, nama danau Toba selalu menjadi yang terdepan. Wajar saja, danau yang menurut para peneliti terbentuk akibat letusan supervolcano Toba itu memang menawarkan pesona yang luar biasa. Makanya, pamor danau yang ditengahnya terdapat pulau Samosir itu sudah sampai ke seluruh dunia.


Tapi tahukah kamu, di Sumatra Utara juga punya tempat wisata yang tak kalah mengesankan dari danau Toba. Tempat tersebut bernama Tangkahan, sebuah surga yang tersembunyi di Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat. Di kawasan yang berada di Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang ini, kamu bisa merasakan pengalaman ekowisata yang sulit dilupakan seumur hidup.

Tangkahan
sumatera-indonesia.com

Destinasi Ekowisata di Sumatra Utara ini dijuluki ‘The Hidden Paradise from Sumatra’ karena letaknya berada di hutan yang lebih, sejuk, dan sangat natural. Vegetasi yang ada di sana tumbuh sangat subur. Makanya, Tangkahan pun jadi tempat yang dihuni oleh berbagai spesies flora dan fauna. Bahkan diantaranya ada flora dan fauna yang tergolong langka. 

Menurut informasi yang beredar, di sini terdapat sekitar 380 sepesies burung dan 129 spesies mamalia. Tangkahan juga punya topografi berbukit dan dipenuhi tebing. Sehingga sangat cocok digunakan untuk kegiatan pecinta alam. Jadi sambil menyegarkan pikiran, kamu juga bisa belajar banyak tentang mahluk hidup dan lingkungan.

Selain menelusuri hutan yang masih natural, kegiatan paling menarik yang bisa kamu lakukan di sini adalah melihat kehidupan para gajah. Berbeda dengan gajah yang hidup di kebun binatang, gakah di Tangkahan ini dibiarkan hidup dengan liar.  Menariknya, kamu juga bisa ikut terlibat memlihara mereka dengan cara memandikannya. 

Meskipun tergolong liar, gajah ini ramah pada pengunjung. Mereka tidak akan mengamuk saat dimandikan, asalkan pengunjung tidak melakukan hal yang menyakitinya atau membuat para gajah merasa terancam. Pengunjung pun bisa menunggangi gajah tersebut. Hebatnya gajah yang baik ini pun rela tubuhnya dtunggangi oleh lebih dari 1 orang sekaligus.

Arus sungai tempat memandikan gajah tidak terlalu deras dan cukup dangkal sehingga kamu bisa sambil bermain air sambil memandikan gajah. Airnya juga bersih, jauh dari pencemaran bahan-bahan kimia yang dikeluarkan oleh rumah atau pabrik industri.

Saat berwisata di sini, kamu pun wajib mengunjungi sebuah tempat bernama Bukit Lawang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Tangkahan. Di sini, World Wild Fund of Nature (WWF)-organisasi nirlaba yang concern terhadap isu lingkungan dan mahluk hidup, bersama Frankurt Zoological Society  membangun pusat konservasi Orang Utan pada tahun 1973.

Di Bukit Lawang juga ada sungai yang arusnya cukup deras. Kamu bisa menantang keberanianmu untuk bermain tubing. Saat melakukan kegiatan yang menyenangkan ini, kamu akan terombang-ambing mengikuti arus sungai hanya dengan menggunakan ban bekas.

Tangkahan
sumatera-indonesia.com

Selanjutnya, kamu dapat membersihkan dari di air terjun Sei Glugur yang airnya bersih dan suasananya sangat sejuk. Air terjun ini pun jadi spot terbaik untuk berfoto karena pemandangannya sangat epit dan Instagramable.

Meskipun tergolong tempat wisata yang tersembunyi, Tangkahan sama sekali tidak terisolasi dari dunia luar. Soalnya, turis dari luar negeri pun banyak yang berkunjung ke sini untuk menikmati ekowisata yang berkesan di sana. Makanya, di Tangkahan banyak papan informasi yang ditulis dengan bahasa Inggris untuk memudahkan para turis asing untuk mengakses informasi.

Selain itu, kamu juga tidak harus tidur di dalam tenda meskipun sedang bermalam di hutan karena di Tangkahan ada beberapa penginapan yang cukup cozy. Tidur di penginapan yang ada di Tangkahan tentu memiliki sensasi yang berbeda dibanding penginapan yang ada di kawasan wisata yang ramai pengunjung. Bagaimana tidak, begitu membuka jendela, kamu bisa langsung menghirup sejuknya udara yang masih sangat natural dan melihat indahnya pemandangan alam.

Namun untuk memastikan liburanmu terasa mengesankan, lebih baik kamu menyewa jasa pemandu wisata yang ada di sana atau mendatangi titik-titk wisata yang cukup ramai saja, agar tidak tersesat dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kawasan Tangkahan itu sangat luas dan masih dihuni banyak hewan liar. Kalau tersesat akan sulit untuk menemukan kembali jalan pulang.

Tangkahan ini adalah destinasi wisata alternatif yang beda dengan tempat wisata mainstream. Jadi tidak ada salahnya untuk mengunjungi kawasan ini sekali seumur hidup. Untuk sampai di Tangkahan, kamu harus memesan tiket penerbangan ke Medan terlebih dahulu. Ada banyak pilihan maskapai penerbangan yang bisa kamu gunakan, salah satunya Sriwijaya Air. Kamu bisa cek harga tiket Sriwijaya Air di Reservasi.com untuk mendapatkan tiket pesawat ke Medan dengan penawaran harga terbaik.

Comments

  1. Kepengen ke sana, pengen motretin mamalia sama burung di sana. Huhuhuhu, semoga bisa menjejakkan kaki di Tangkahan.

    ReplyDelete
  2. Saya bary tau nih tentang tangkahan, kalah deh sm turis mancanegara

    ReplyDelete
  3. kalau bicara soal wisata hutan, mungkin semua daerah ada, cuma pas kalau ada kek gajah nya begini, kayaknya ada perbedaan sedikit,..wisata alam meman bikin mata lebih segar, teduh dan sehat dengan pemandangan yang hijau

    ReplyDelete
  4. Baru tahu nih tentang tanglah. Bagus sekali pemandangannya yang sungai dan pephonan ya mba. Pasirnya juga bersih sekali

    ReplyDelete
  5. Sudah pernah ke Way Kambas, Kayaknya harus ke Tangkahan juga ya menikmati sensasi naik di punggung Gajah

    ReplyDelete
  6. aku baru tahu soal bukit Lawang nih... Bener, setiap propinsi di Indonesia pasti punya tempat cantik yg bisa dijadikan alternatif tempat wisata

    ReplyDelete
  7. Indonesia indah, jadi pengen kesana juga :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Rekomendasi 4 Pilihan Mukena Nabnib Untuk Menyambut Ramadan dan Idul Fitri