Siapkah Kita Diuji Dengan Kefakiran dan Kemiskinan?
Menurut sebuah artikel di pesantrenvirtual.com, fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan miskin adalah orang yang punya harta dan pekerjaan namun belum mencukupi kebutuhan primer mereka.
Kalau kita lihat berita di televisi atau koran, masih ada orang-orang yang hidup dalam kefakiran dan kemiskinan. Dulu, pernah dengar ada ulama yang bilang kalau kefakiran itu dekat dengan kekafiran. Karena orang dengan mudah berpindah keyakinan karena sejumlah harta. Bukan salahnya semata, kemana saudara seimannya saat dia tak bisa makan?
Jika ada pertanyaan siapkah kita diuji dengan kefakiran dan kemiskinan? Saya tak tahu. Saya tak mau berandai-andai tentang sesuatu yang belum pasti. Yang saya tahu, Allah SWT mewajibkan umat manusia berusaha. Dalam Alquran disebutkan, Allah tak akan merubah nasib seseorang jika bukan ia sendiri yang merubahnya (ar ra'd ayat 11.
Lihat, pemulung yang dari Subuh sampai sore mondar mandir di komplek rumah saya mencari barang bekas, masih mau menyekolahkan anaknya. Iya sih, secara sekarang sekolah negeri gratis tapi kadang tetap harus membeli buku. Tukang sayur yang mangkal depan komplek rumah bisa menyekolahkan anaknya sampai SMK. Mereka juga tak henti berusaha. Malu, kalau kita yang diberi pemahaman dan rejeki lebih tak mau berusaha. Makan dengan nasi dan telur saja di akhir bulan, bersyukur saja. Awal bulan akan segera datang, hehe. Masih ada yang makannya hanya dengan nasi dan garam. Jadi, jangan berandai-andai, berusaha saja semaksial mungkin. Kalau ikhlas insyaallah jadi pahala. Itu kata ustadzah :p.
Kalau kita lihat berita di televisi atau koran, masih ada orang-orang yang hidup dalam kefakiran dan kemiskinan. Dulu, pernah dengar ada ulama yang bilang kalau kefakiran itu dekat dengan kekafiran. Karena orang dengan mudah berpindah keyakinan karena sejumlah harta. Bukan salahnya semata, kemana saudara seimannya saat dia tak bisa makan?
Jika ada pertanyaan siapkah kita diuji dengan kefakiran dan kemiskinan? Saya tak tahu. Saya tak mau berandai-andai tentang sesuatu yang belum pasti. Yang saya tahu, Allah SWT mewajibkan umat manusia berusaha. Dalam Alquran disebutkan, Allah tak akan merubah nasib seseorang jika bukan ia sendiri yang merubahnya (ar ra'd ayat 11.
Lihat, pemulung yang dari Subuh sampai sore mondar mandir di komplek rumah saya mencari barang bekas, masih mau menyekolahkan anaknya. Iya sih, secara sekarang sekolah negeri gratis tapi kadang tetap harus membeli buku. Tukang sayur yang mangkal depan komplek rumah bisa menyekolahkan anaknya sampai SMK. Mereka juga tak henti berusaha. Malu, kalau kita yang diberi pemahaman dan rejeki lebih tak mau berusaha. Makan dengan nasi dan telur saja di akhir bulan, bersyukur saja. Awal bulan akan segera datang, hehe. Masih ada yang makannya hanya dengan nasi dan garam. Jadi, jangan berandai-andai, berusaha saja semaksial mungkin. Kalau ikhlas insyaallah jadi pahala. Itu kata ustadzah :p.
Sumber foto: riau.kemenag.or.id
kita harus pandai bersyukur ya mak, apapun yg sudah Allah beri.
ReplyDeleteBetul banget mak..
DeleteHmm, aku juga gak tau sih siap apa engga..
ReplyDeleteyang pasti sekarang mah belajar lebih bersyukur aja, dan belajar merasa cukup dengan apa yang udah bisa kita nikmatin yah kak :D
makasih sharing ilmunya, Jumat Mubarak ^^
Hmm, aku juga gak tau sih siap apa engga..
ReplyDeleteyang pasti sekarang mah belajar lebih bersyukur aja, dan belajar merasa cukup dengan apa yang udah bisa kita nikmatin yah kak :D
makasih sharing ilmunya, Jumat Mubarak ^^
Iya bersyukur aja insyaallah rejeki ditambah, itu kata Allah ..
Deletemudah2an Allah senantiasa memantapkan iman kita apapun yang Dia sedang ujikan pada kita...
ReplyDeleteamiiin
DeleteDuh, jleb banget blogposnya Mba. Jadi inget lebaran kemarin berkunjung ke rumah sepupu. Dulu kita ngekos bareng pas masih sama2 gadis. Ngeliat kondisi rumahnya, aku bertanya2 dalam hati bisa nggak ya kalo aku berada di posisinya?
ReplyDeleteKemudian aku bersyukur sangat dengan kondisiku yang sekarang. Alhamdulillah :)
Alhamdulillah :)
Delete