Menuju Film "Ketika Mas Gagah Pergi"
Sejak kecil sampai sekarang sudah kelas 2
SMA, Gita dekat sekali dengan Mas Gagah. Mas Gagah selalu ada saat Gita butuh. Mas
Gagah itu orangnya tampan, cerdas, dan periang. Semua orang menyukai Mas Gagah.
Keluarga, tetangga, kakek nenek, bahkan keluarga dari teman adiknya juga
menyukai Mas Gagah. Gita, adik Mas Gagah, tentu saja bangga memiliki kakak
seperti Mas Gagah.
Namun, akhir-akhir ini ada yang berbeda
dengan Mas Gagah. Mas Gagah jadi lebih alim, bicaranya agama terus. Mas Gagah
tidak akan membuka pintu kamar jika Gita tidak bilang Assalaamualaikum. Poster-poster Metallica di kamar Mas Gagah sudah
tidak ada. Gita seringkali mendapati Mas gagah sedang membaca buku agama atau
mendengarkan lantunan Alquran di kamar. Mas Gagah juga tak lagi mengenalkan
teman-teman prianya pada Gita. Penampilan Mas Gagah juga sekarang jadi kuno dan
tak mau lagi salaman sama perempuan.
Ketika Gita curhat pada Tika -temannya yang
sudah sebulan berhijab rapi- tentang Mas Gagah, Tika justru menyambut baik
perubahan Mas Gagah. Tika bilang, orang seperti Mas Gagah bukanlah orang yang
error. Mereka hanya berusaha mengamalkan ajaran Islam dengan baik. Tika juga
mengenalkan Gita pada sepupunya yang baru pulang dari Amerika dan baru
berhijab.
Pulang dari rumah Tika, Gita pun mulai
belajar menghargai perubahan Mas Gagah. Ia mulai menerima apa yang Mas Gagah
sampaikan. Ia juga mau diajak ke berbagai acara keagamaan yang Mas Gagah
hadiri. Bukan hanya itu, mama saja sudah mulai berhijab berkat dorongan dari
Mas Gagah.
Dua hari sebelum berulang tahun, Gita
bermaksud memberikan kejutan buat Mas Gagah dengan dirinya yang berhijab. Tapi,
sampai di rumah, sayangnya Mas Gagah belum pulang karena sedang diundang
ceramah di Bogor. Tiba-tiba, jam 10 malam papa mendapat telepon bahwa Mas Gagah
mengalami kecelakaan. Tentu saja, semua papa, mama, dan Gita terkejut. Malam itu
juga mereka berangkat ke rumah sakit tempat Mas Gagah mendapat perawatan.
Akankah Gita sempat memperlihatkan dirinya
yang sudah berhijab pada Mas Gagah?
Sumber: www.masgagah.com |
***
Cerita di atas merupakan sinopsis dari cerpen
berjudul “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) karya Helvy Tiana Rosa. Cerpen ini
ditulis dalam sebuah novellet berjudul sama tahun 1992 dan diterbitkan pertama
kali tahun 1997. Kini buku KMGP sudah memasuki cetak ulang ke 29
kali.
Pertamakali saya membaca cerpen ini ketika
masih di bangku kuliah. Dalam pandangan saya, sosok Mas Gagah ini terlihat
begitu sempurna sebagai seorang lelaki. Baik sebelum maupun sesudah ia
berhijrah menjadi muslim yang lebih baik. sedangkan sosok Gita begitu manja
karena posisinya sebagai seorang adik.
Saat ini,
KMGP akan diangkat ke layar lebar. Lebih dari 300 orang dari dalam dan luar
negeri mengikuti online casting melalui
Youtube untuk menjadi calon pemeran-pemeran kunci film drama religi KMGP sejak
Februari 2015 lalu. Setelah online
casting ditutup akhir Mei lalu, produser, sutradara dan tim penulis
skenario sepakat memilih 12 kandidat yang paling potensial.
Para
kandidat ini berasal dari Jakarta, Bogor, Medan, Lampung, Palu, dan Surabaya,
bahkan ada yang sedang kuliah di Jerman. Mereka dikumpulkan di gedung
Communicasting, Pondok Indah, tanggal 13 Juni lalu, untuk menjalani screen test dan pemotretan. Mereka juga
mendapat bekal keaktoran dasar dari sutradara teater Zak Sorga.
Adhawiyah, line producer film KMGP, mengatakan
bahwa mereka mencari 4 pemeran baru dalam film ini yaitu Gagah, Gita, Yudi, dan
Nadia. Mereka mencari sosok berkarakter yang bisa menjadi role model bagi anak-anak
muda Indonesia. Untuk pemeran pendamping, akan ditampilkan bintang-bintang yang
sudah terkenal.
Komunitas ODOJ mendukung film KMGP (Sumber foto: FB Sahabat Mas Gagah) |
Skenario
dipercayakan kepada penulis skenario dan sutradara film dokumenter Fredy
Aryanto. Untuk sutradara, Helvy mempercayakannya kepada Firmansyah. Hal ini
sesuai amanah almarhum Chaerul Umam yang sedianya menjadi sutradara KMGP, namun
beliau wafat 2013 lalu. Film KMGP dijadwalkan mulai syuting pada
Oktober 2015, di Jakarta juga di Maluku Utara.
Banyak yang
ingin mengangkat KMGP ke layar lebar. Namun Helvy dan kawan-kawan memutuskan
untuk bergotong royong mencari dana sendiri (crowdfunding), guna mempertahankan ruh novellet tersebut dalam
film. Gerakan budaya “Patungan Bikin Film KMGP” ini kemudian didukung oleh
komunitas pembaca buku KMGP yang menyebut diri mereka: Sahabat Mas Gagah. Dukungan
juga mengalir dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), organisasi kepenulisan terbesar di
Indonesia Forum Lingkar Pena (FLP), dan komunitas One Day One Juz (ODOJ).
Arlina dari
ACT menyebutkan bahwa Film ini memuat nilai-nilai kehidupan yang luar biasa dan
bisa membentuk karakter anak-anak muda (muslim) Indonesia yang lebih mencintai
sesama serta peduli pada sekitar. Visi misi film KMGP juga serupa dengan ACT,
karena sebagian keuntungan film ini akan disumbangkan bagi pendidikan anak-anak
dan kegiatan literasi di Indonesia Timur serta sebagian lagi untuk pendidikan
anak-anak Palestina.
Press conference untuk mengumumkan siapa pemeran
utama dilm KMGP akan duadakan Ramadhan ini. Nah, bagi yang peduli dan ingin
mendukung film KMGP, kita masih bisa ikut patungan dengan mengirimkan dana
semampunya pada nomor rekening berikut:
Sumber: FB Sahabat Mas Ggagah |
Bank Mandiri
Cabang Margo City Depok 1570087778883 a.n. Lembaga Forum Lingkar Pena
BNI Syariah
cab Margonda 0259296140 a.n Yayasan Lingkar Pena
Bank Mandiri
1640000965592 a.n Aksi Cepat Tanggap
Setelah dukungan
diberikan, kita bisa konfirmasi via sms ke 08121056956 (Risty).
Saya sendiri
sebagai salah satu pembaca KMGP, berharap film ini akan:
- Menjadi salah satu film yang menginspirasi semua pihak terutama anak muda dalam meningkatkan ilmu agama dan peduli pada sesama.
- Memberikan pencerahan dan wawasan bagi banyak orang. Contoh kasus, dalam cerpen itu, disebutkan istilah ikhwan dan akhwat. Ikhwan adalah bentuk jamak dari akhun, yang artinya saudara. Sedangkan akhwat adalah bentuk jamak dari ukhtun dengan arti yang sama. Sejak kegiatan dakwah marak di berbagai kampus, telah terjadi pergeseran makna dari kata ikhwan dan akhwat. Pertama, ikhwan dan akhwat (mulanya) adalah sebutan dan identitas untuk para aktivis dakwah. Bukan ikhwan atau akhwat berarti bukan aktivis dakwah. Kedua, ikhwan dan akhwat adalah muslim yang baik, yang menjalankan ajaran agama dengan sebenar-benarnya, dan yang mendapat hidayah. Bukan ikhwan atau akhwat berarti belum menjadi muslim yang baik. Pemaknaan yang kedua ini bisa menjadi masalah jika tidak diklarifikasi. Perubahan makna kata memang pasti terjadi. Namun, kita sebenarnya bisa mengendalikan perubahan tersebut dengan menegaskan apa, mengapa dan bagaimana sebuah istilah digunakan.
- Membuat kita belajar menghargai perbedaan. Jika ada orang yang berusaha mengamalkan agamanya dengan benar, tentu seharusnya kita dukung. Begitu juga, ketika ada orang yang masih mencari kebenaran dalam beragama, tidak lantas kita cap kurang soleh atau solehah.
Yuk,
yang mau mengetahui info lebih lanjut tentang KMGP dan gerakan “Patungan Bikin
Film KMGP”, silahkan kunjungi www.masgagah.com.
Maaf
lahir batin dan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan esok hari ya teman!
Sumber
referensi:
cerita yg menarik. Mudah2an para generasi muda Indonesia bisa terinspirasi dari novel maupun film ini.
ReplyDeleteAamin
ReplyDeleteCerpennya sudah lama banget ya Mbak. Jaman saya SMA kali :)
ReplyDeleteiyaaa
Deleteini cerita saya baca pas SMP lo hehehe
ReplyDeletewaduh ketauan sy udah tua banget ya :D
DeleteMenarik sekali ceritanya...semoga menginspirasi semua generasi muda Indonesia
ReplyDeleteaamiin
DeleteJadi penasaran sama kelanjutannya. Bukunya ada yang di jual di gramedia gak ya. Dari sinopsisnya terlihat begitu menarik dan sayang jika hanya membaca sinopsisnya saja.
ReplyDeletemm..masih ada ga ya? coba hubungi CP di atas mas
DeleteAku belum pernah baca ini mak :p tapi aku suka sama ceritanya, yg mak ulas di atas :) Mudah2an film islami seperti ini bisa sukses dan semakin banyak bermunculan di Indonesia, aamiin.
ReplyDeleteaamiin
DeleteKirain hanya film Nightbus yang diproduksi lewat crowdfunding, ternyata KMGP juga.
ReplyDeletePenasaran sama para pemainnya, terutama aktor yang memerankah diri sebagai Mas Gagas.
Nightbus saya belum tau infonya..
DeleteDuh, ini buku yg bikin saya nangis2 haha..jaman SMP apa SMA gt lupa... :D
ReplyDeleteudah lama banget ya buku ini
DeleteMas gagah...? Penasaran sm aktor terpilihnya... Smg segera bisa dinikmati
ReplyDeleteaamiin
Delete