Proses Kreatif Sebuah Tulisan di Blog

Saya duduk di belakang mereka. Segerombolan ibu-ibu muda yang cantik tengah mengobrol di depan saya, sambil menunggu acara di sekolah anak berlangsung. Jelas sekali apa yang sedang mereka obrolkan karena di ruangan itu hanya suara mereka yang terdengar. Mereka tengah membicarakan trend bermunculannya youtuber-youtuber muda di media sosial yang tiba-tiba terkenal karena kemunculannya di media sosial, dan menjadikan mereka mendapat rejeki berlimpah karena mendapat penawaran ini itu, termasuk penawaran menjadi artis. 

“Ah mereka itu hanya ingin terkenal lewat jalan pintas” Begitu kira-kira komentar salah seorang ibu. Ya, media sosial bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk lebih cepat dikenal (dalam arti yang postiif dan negatif). Tapi, itu semua tergantung dari niat mereka. Jika ia memang berniat untuk terkenal, ya Cuma itu yang ia dapat. Jika ia berniat menebar kebaikan dan manfaat, maka yang didapat pun bisa di luar dugaan. Tapi tak bisa dipungkiri, video para toutuber muda itu banyak yang bagus. Mungkin karena mereka memiliki peralatan vlogging yang memadai ya. Seperti ASUSPRO B8230 yang dilengkapi dengan Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor yang berkinerja tinggi.

Saya tak sepenuhnya setuju dengan komentar itu. Tahukah teman-teman, dibalik postingan video para youtuber itu ada ide dan konsep yang harus ditemukan dan ‘diracik’. Ada modal yang harus dikeluarkan dengan sejumlah uang, seperti notebook/komputer, kamera, smartphone, tongsis atau tripod, dan sejenisnya. Ada proses kreatif yang dijalani dan seringkali memakan waktu yang cukup lama dan melelahkan. Jadi, mereka ada yang benar-benar mempersiapkan diri untuk ber-media sosial. Bisa jadi karena mereka senang melakukannya, ingin menyalurkan kratifitas, ingin membuka jalan rejeki, dan tujuan lainnya.

Saya juga pernah membuat video untuk postingan di blog, dan ternyata tidak selalu mudah loh membuat sebuah video, terutama bagi saya yang tidak mempunya latar belakang broadcasting. Ada aplikasi yang harus dipakai, dan fitur ini itu yang harus dipelajari agar video bisa menjadi sebuah rangkaian cerita yang menarik. Untuk postingan video dengan durasi beberapa menit, pengambilan gambarnya dan editing bisa sampai berhari-hari.

Sama halnya dengan media sosial Youtube, menulis di media sosial seperti blog juga kadangkala tidak mudah. Ide dan konsep juga harus dipersiapkan, modalnya harus ada berupa koneksi internet dan minimal smartphone. Ada proses kreatif yang harus dijalani agar tulisan tak sekedar curhat tanpa manfaat. Untuk itu, perkenankanlah saya menulis beberapa hal yang biasanya menjadi proses kreatif sebuah tulisan di blog. Setidaknya, beberapa proses ini pernah saya lakukan ketika akan menulis sebuah artikel di blog. 

1. Mencatat ide tulisan

Ide tulisan yang tiba-tiba datang biasanya saya catat di note di smartphone saya agar tidak lupa. Ide tulisan bisa darimana saja. Resep masakan unik yang kita buat hari itu, kejadian tragis yang dialami tetangga atau keluarga, ocehan anak yang menggurui orangtua, tips dan trik jitu yang kita lakukan dalam menghandle sesuatu, prosedur mengurus sebuah dokumen, dan sebagainya, bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik dan bermanfaat untuk orang lain. 

2. Mengumpulkan referensi

Menulis sesuatu berdasarkan pengalaman biasanya lebih mudah ditulis karena saya sendiri yang mengalaminya langsung. Jika saya harus menulis sesuatu yang diluar pemahaman dan pengalaman saya, tentu saya harus mencari sumber referensi yang dipercaya dong agar informasi yang saya sampaikan valid. Dan kadang-kadang harus menyediakan waktu yang lumayan banyak untuk mengumpulkan bahan referensi tulisan, karena harus membuka satu persatu buku atau website. Tak jarang pula, ketika mencari sebuah informasi, seseorang harus pergi menemui sumbernya langsung sehingga harus mengeluarkan biaya untuk transportasi.

Dalam mencari sumber referensi tulisan di interet saya dituntut untuk jeli dan tahu mana informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Makanya, saya berusaha pilih informasi dari sumber yang benar-benar dipercaya dan kiprahnya nyata. Jangan sampai kena tipu, kemakan informasi hoax gitu. Misalnya, kalau cari informasi kesehatan, lebih valid di blog kesehatan yang dikelola dokter-dokter dari rumah sakit atau klinik tertentu.

Mencari sumbere referensi di internet juga biasanya memakan banyak waktu. Tapi hambatan itu sepertinya bisa diminimalisir jika kita punya Notebook ASUSPRO B8230. Berjam-jam berkencan dengan notebook untuk membuat tulisan yang sempurna, namun tetap hemat daya dengan notebook ini karena dilengkapi dengan baterai yang bisa tahan sampai 8 jam! Mikroprosesor berkecepatan hingga 3,1GHz tersebut terkenal gesit namun tetap hemat daya. Semua disebabkan oleh nilai TDP yang rendah, yakni hanya 15 watt. Selain itu, dengan rendahnya konsumsi daya yang dibutuhkan, semakin rendah pula panas yang dihasilkan oleh komponen saat notebook sedang digunakan.

hemat daya dan ringkas, peralatan yang memadai buat seorang blogger :)

 

Saya mau cerita pengalaman saya ketika membuat tulisan berjudul “Kenali Alergi Sejak Dini Supaya Si Kecil Tetap Berprestasi” di blog parenting saya di www.petualanganzara.com. Karena itu tulisan untuk lomba, maka saya berupaya maksimal dalam menuliskannya.

Memang kebetulan sekali, saya dan suami punya riwayat alergi sehingga potensi alergi anak pun besar. Riwayat alergi yang kami sekeluarga miliki secara tak langsung memudahkan saya dalam menulis. Saya pun berusaha mengingat-ingat kejadian-kejadian yang dialami berhubungan dengan alergi, lalu menuliskannya. Saya menambahkan referensi kesehatan dari berbagai sumber. Tak lupa, saya membuat dokumen penunjang berupa foto yang berhubungan dengan alergi. Dalam hal ini adalah anak saya yang jadi modelnya. Waktu itu anak saya memang sering banget mengalami gatal-gatal sampai kemerhan di seluruh tubuh. 

Untuk mendukung tulisan saya, saya juga mendatangi klinik yang bekerjasama dengan penyelenggara lomba agar mendapatkan informasi dan referensi yang dari ahlinya langsung. Saya mendatangi dokter ahli alergi dan bertanya-tanya pada beliau serta mencari tahu tentang alergi yang saya alami sekeluarga. Dokter juga sempat melihat foto yang pernah saya ambil saat anak saya gatal-gatal. Untungnya sih, kliniknya dekat dari rumah, jadi saya tidak mengeluarkan banyak uang untuk transportasi.

Saya mendatangi sumber informasi (dokter ahli alergi di klinik) untuk bahan tulisan di blog

3. Menyusun tulisan dengan menggunakan bahasa dan gaya sendiri yang mudah dimengerti, lalu diendapkan selama beerapa hari.

Gaya bahasa seseorang dalam menulis di blog berbeda-beda. Gaya bahasa saya ya begini, rada kaku memang. Tapi ya beginilah gaya bahasa yang nyaman buat saya saat ini. Yah, mudah-mudahan saja teman-teman mengerti apa yang saya omongin di blog ini ya. Banyak-banyak baca dan bergaul saja supaya menemukan gaya bahasa yang pas buat kita.

Ide-ide tulisan dan sumber referensi yang saya dapat, saya rangkai menjadi sebuah tulisan yang runut. Biasanya, saya lebih nyaman menggunakan komputer/notebook untuk menulis karena akan lebih cepat. Kebetulan, dulu waktu kuliah saya sempat belajar administrasi perkantoran dan ada mata kuliah mengetik 10 jari yang membuat proses mengetik lebih cepat menggunakan keyboard.

Varian terbaru dari lini produk segmen profesional ASUS ini menarik perhatian saya, yaitu ASUSPRO B8230. Notebook ini didesain dengan bentang layar lebih kecil. Mengusung dimensi layar 12 inci yang sangat ringkas, praktis ASUSPRO B8230 terlihat mungil, cantik dan elegan. Dengan bentang layar yang lebih kecil, notebook yang sudah dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10 ini jadi lebih ringan serta mudah dibawa bepergian. Saya jadi membayangkan, ketika liburan sambil pulang kampung pun saya masih bisa menulis dengan nyaman menggunakan notebook cantik ini.

Kelebihan lainnya, penampilannya akan lebih mempesona secara estetika. Kita juga akan sangat terbantu dengan dukungan aplikasi ASUS Business Manager yang ada di dalamnya. Backlit kkeyboard bisa membantu saya saat mengetik di tempat yang kurang terang. Kedalaman tuts keyboard yang mencapai 2 mm dan memiliki ergonomis 19.05 mm adalah kunci kenyaman dan kemudahan untuk mengetik yang dapat mengurangi kelelahan di jari. 

SensePoint dan tombol touchpad tombol dipisahkan dengan ukuran 50mm sehingga memungkinkan untuk kemudahan memilih dan 'scroll' dengan satu tangan. Touchpadnya juga luas dan intuitif sehingga nyaman ketika kita menggerakkan jari. Ah, jadi jatuh cinta sama notebook ASUSPRO B8230 yang kriterianya sesuai dengan notebook yang saya harapkan.

Oh ya, idealnya setelah menyusun tulisan, kita mengendapkan tulisan tersebut selama beberapa saat atau hari agar bisa disempurnakan pada hari berikutnya.

Kayaknya nyaman banget ya mengetik dengan ASUSPRO B8230

4. Menyediakan gambar atau foto

Gambar atau foto itu seperti air di padang tandus, maksudnya.. gambar atau foto membuat kegiatan membaca sebuah tulisan di blog tidak membosankan dan menjadi segar. Selain itu, gambar atau foto bisa menjadi pelengkap informasi dalam sebuah tulisan di blog. 

Membuat gambar dan foto yang menarik harus punya usaha lebih. Misalnya, punya kemampuan melukis atau menulis indah. Juga, kita harus punya perangkat kamera yang bagus dan tahu cara menggunakannya untuk menghasilkan foto yang bagus pula. Tak jarang juga, blogger harus membeli produk atau datang ke sumber berita agar mendapat gambar untuk pelengkap tulisan di blog.

5. Membuat infografis

"Infografis adalah penyajian sebuah informasi yang dibuat dengan konsep visual agar lebih mudah dipahami. Secara umum hasil akhir dari Infografis lebih didominasi bentuk visual daripada informasi teks." (teoridesain.com).

Membuat infografis bagi saya tidak cukup mudah. Bagi mereka yang pernah belajar desain mah mungkin gampang aja ya. Makanya, saya menggunakan website penyedia infografis gratis yang bertebaran di internet untuk membuat infografis.

Waktu menulis untuk artikel untuk lomba berjudul “Kenali Alergi Sejak Dini Supaya Si Kecil Tetap Berprestasi", saya mencoba membuat infografis menggunakan Canva. Di website canva.com tersedia banyak desain yang tinggal kita edit, jadi cukup mudah jika dibanding membuat infografis sendiri dari nol. Walau begitu, ternyata saya harus banyak mengutak-atik fitur di Canva, sampai akhirnya mendapat infografis yang pas dengan keinginan. Dan itu tidak selesai satu hari, saya melanjutkannya dan mengedit di lain hari jika belum sesuai dengan informasi yang ingin disampaikan.

6. Membuat video

Untuk sebagian orang, lebih mudah mendapat informasi dari sebuah video. Video bisa melengkapi sebuah tulisan di blog sehingga tulisan terebut makin menarik dan makin lengkap informasinya. Untuk membuat video pun tak asal saja. Saya butuh konsep yang menarik dan perangkat yang mumpuni. Pengetahuan membuat video pun harus dikuasai.

Menyimpan video-video di Notebook tentu butuh kapasitas penyimpanan yang cukup besar. Untung saja ASUSPRO B8230 sudah didesain agar menyediakan kemudahan untuk proses upgrade. Kita dapat membuka kompartemen yang berada di bawah bodi notebook dengan mudah. Setelah dibuka, kita pun dapat mengganti kapasitas penyimpanan atau storage, serta memori RAM yang lebih besar. Selain melakukan upgrade terhadap RAM dan storage, dengan membuka kompartemen tersebut kitaa juga bisa melepas baterai polymer yang disediakan.

7. Menerbitkan tulisan di blog

Setelah tulisan dan pernah-perniknya sudah siap, saya akan menerbitkan tulisan tersebut di blog. Banyak penyedia blog gratisan di internet, silahkan di googling. Namun yang paling sering saya dengar adalah blogger.com dan wordpress.com. Saya sendiri menggunakan blogger.com yang cukup mudah penggunaannya.

Oh ya, jangan lupa membuat copy tulisan kita dan disimpan di Notebook ya. Saya pernah mengalami kehilangan banyak tulisan yang dipublish di media sosial terdahulu seperti Friendster dan Multiply, karena saya tidak memiliki duplikat tulisan yang dipublish tersebut. 

Notebook ASUSPRO B8320 telah dilengkapi dengan sejumlah fitur yang mampu memproteksi data kita secara maksimal. Sejumlah fitur tersebut antara lain, USB lock, HDD protection, fingerprint, TPM module, Kensington lock, Smart Card reader dan sudah didesain dengan standar pengujian militer MIL-STD 810G.

pemindai sidik jari di notebook ASUSPRO B8230

8. Menyebarkan tulisan kita di media sosial

Jika  ingin tulisan kita dibaca banyak orang, tentu saja kita harus berupaya menyebarkannya. Salah satunya di media sosial seperti facebook, whatsapp, twitter, linkedin, Google, dan lain-lain. 

9. Mempercantik blog

Jika ingin blognya lebih cantik dan lain daripada yang lain, tentu saja kita harus berusaha sedikit untuk belajar caranya. Kalau saya, biasanya saya googling di internet tentang cara-cara mempercantik blog. Misalnya cara membuat page, cara menambahkan widget, cara membuat header blog, dan sebagainya. Kalau tidak mau repot, ya bayar orang lain saja untuk melakukannya, dengan resiko kesempatan kita belajar jadi hilang.

Itulah beberapa proses kreatif yang biasanya saya jalani jika hendak membuat tulisan di blog. Oh ya, tulisan saya yang berjudul “Kenali Alergi Sejak Dini Agar Si Kecil Tetap Berprestasi” itu akhirnya memenangkan juara loh. Alhamdulillaah. Saya pun bisa mengantongi sejumlah uang hadiah lomba. Uang tersebut saya pergunakan untuk membeli sebuah mesin cuci agar pekerjaan rumah saya lebih ringan.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia