Kolaborasi Museum Tekstil dan Honestbee, Belanja Jadi Mudah Saat Berwisata

Kurang piknik, begitu biasanya orang berseloroh kalau menghadapi situasi yang kurang menyenangkan. Hmm, apa memang begitu? Di satu sisi pergi piknik atau liburan atau wisata atau apapun istilahnya, memang bisa mengurang sitausi yang kurang menyenangkan. Karena biasanya kita sejenak bisa melepaskan beban dari rutinitas harian dan menikmati situasi yang berbeda, sehingga ketika pulang ke rumah atau kembali ke kantor penuh dengan energi dan semangat. Tapi, di sisi lain piknik juga mengeluarkan uang yang kadang-kadang tidak sedikit. Huhu, jadi nggak menyenangkan dong!

Tenang, kita pergi piknik atau wisatanya ke Museum Tekstil aja yuk. Karena berwisata ke Museum Tekstil murah meriah. Tiket masuknya untuk dewasa hanya 5000 rupiah, untuk mahasiswa 3000 rupiah dan anak-anak hanya membayar 2000 rupiah. Bahkan, kalau perginya rombongan bisa lebih murah lagi loh.

museum tekstil jakarta
taman depan Museum Tekstil

Hari Minggu tanggal 26 Februari 2017kemarin, saya sudah melakukannya, pergi berwisata ke Museum Tekstil. Thanks to my husband, yang mau berganti peran menjaga anak-anak di rumah. Bersama puluhan blogger lainnya (kurang lebih 100 blogger beserta keluarganya), saya mendapat tur Museum Tekstil dari Pihak Museum Tekstil. Sebelum tur dimulai, mba Astri Damayanti dari Kriya Indonesia sebagai pihak yang bekerjasama dengan Museum Tekstil, memberi beberapa kata sambutan. Selanjutnya, ibu Ari dari Museum Tekstil memberikan sedikit penjelasan mengenai sejarah Museum Tekstil.

Museum Tekstil Jakarta merupakan lembaga pendidikan kebudayaan, memiliki misi untuk melestarikan tekstil tradisional. Tekstil selalu menjadi bagian penting dari kehidupan di Indonesia sebagai bagian dari pakaian dan sebagai obyek ritual dan seremonial. Tekstil merupakan aspek yang sangat kaya budaya Indonesia dan bukti dari tingkat keahlian teknologi dan keterampilan artistik dicapai oleh pembuatnya.

museum tekstil jakarta
Gedung utama Museum Tekstil

Dalam upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tradisi tekstil Indonesia dan partisipasi dalam pelestarian warisan nasional. Museum Tekstil Jakarta selalu berusaha menginformasikan dan mendidik orang melalui pameran, seminar, workshop, penelitian dan publikasi. Museum Tekstil memiliki visi sebagai institusi nirlaba yang menjadi pusat pelestarian alam dan budaya, media aktivitas ilmiah, seni dan budaya, pendidikan, informasi dan rekreasi budaya pendidikan yang menjadi salah satu referensi bagi proses pembangunan bangsa.

Misi Museum Tekstil adalah melaksanakan upaya konservasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan budaya tekstil di Indonesia, melakukan inventarisasi sumber daya alam dan koleksi tekstil tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, dilakukan dokumentasi, kegiatan penelitian dan penyajian informasi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Berikut ini saya kutip sejarah Museum Tekstil dari website resmi Museum Tekstil. Kurang lebih sama dengan penjelasannya Ibu Ari dari Museum Tekstil.

museum tekstil jakarta
ki-ka: Mba Astri Damayanti dari Kriya Indonesia & Mba Ari dari Museum Tekstil memberi kata sambutan dan penjelasan singkat tentang Museum Tekstil. Mba Fani, WNA yang fasih berbahasa Indonesia akan memandu tur Museum Tekstil.

“Museum Tekstil Jakarta didirikan pada tahun 1976 sebagai hasil dari upaya bersama yang dipelopori oleh Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Museum ini didirikan untuk menghormati Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto dan diresmikan pada tanggal 28 Juni 1976.

Pada pertengahan era 1970-an, penggunaan tekstil, pemahaman penggunaannya, serta jumlah dan mutu produksi, sudah sangat jelas menurun. Beberapa jenis tekstil bahkan sudah menjadi sangat langka. Hal inilah kemudian memotivasi beberapa warga terkemuka Jakarta untuk mendirikan sebuah lembaga yang didedikasikan untuk pelestarian dan penelitian tekstil Indonesia. Himpunan Wastraprema (Masyarakat Pecinta Tekstil) menyumbangkan koleksi dasar yang terdiri dari 500 tekstil bermutu tinggi. Pemerintah Provinsi menyediakan akomodasi berupa sebuah bangunan tua yang indah di daerah Tanah Abang Jakarta.
Inti dari bangunan yang sekarang ditempati Museum Tekstil dibangun pada awal abad ke-19 oleh seorang berkebangsaan Perancis dan kemudian dijual kepada Abdul Aziz Al Mussawi Katiri Konsul Turki di Jakarta. Pada tahun 1942 properti itu dijual kepada Dr Karel Christian Crucq dan pada awal 1945 digunakan sebagai markas dari "Perintis Front Pemuda" dan Angkatan Pertahanan Sipil dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan Indonesia. Untuk alasan yang terakhir ini, bangunan ini terdaftar sebagai monumen bersejarah.
Pada tahun 1947 properti berada dibawah kepemilikan Lie Sion Pin yang menyewakannya kepada Departemen Sosial yang menggunakannya untuk sebuah lembaga bagi orang tua. Pada tahun 1962, properti ini diakuisisi oleh Departemen Sosial. Awalnya digunakan sebagai kantor, kemudian dirubah menjadi sebuah asrama karyawan pada tahun 1966. Akhirnya pada tahun 1975, secara resmi bangunan dan tanahnya diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta Kota oleh Menteri Sosial. Gubernur Ali Sadikin memutuskan bahwa kebutuhan untuk dilestarikan tradisi tekstil Indonesia lebih besar dari kebutuhan kota untuk ruang penyimpanan arsip, seperti alokasi peruntukannya, dan lahirlah Museum Tekstil.”

museum tekstil jakarta
Semua peserta tur sedang mendengar penjelasan tentang berbagai kain tradisional di Museum Tekstil

Tur Museum Tekstil dipandu oleh petugas Museum Tekstil dan mbak Fani, warga Negara asing yang fasih sekali berbicara Bahasa Indonesia dan bisa menjelaskan dengan rinci koleksi kain tradisional yang ada di Museum Tekstil. Koleksi Museum Tekstil berjumlah 2350 koleksi yang terdiri dari 886 koleksi kain batik, 819 koleksi kain tenun, 425 koleksi campuran, 70 koleksi peralatan, 150 koleksi busana dan tekstil kontemporer. Menurut mbak Fani, corak kain batik Indonesia ada yang dipengaruhi oleh budaya lain. Misalnya saja kain yang bercorak naga, dipengaruhi oleh budaya Tionghoa yang sudah sejak lama masuk ke Indonesia. Sayang, saya tak sempat memotret gambarnya.

Tur Museum Tekstil dimulai dari gedung utama. Gedung utama atau yang sering disebut ruang display merupakan gedung yang terletak di tengah Museum Tekstil Jakarta dan sekaligus juga merupakan bangunan terbesar di museum ini. Sesuai dengan namanya, gedung ini digunakan sebagai tempat pameran tekstil Indonesia, baik yang merupakan koleksi museum, koleksi para desainer, maupun milik masyarakat pecinta tekstil. Koleksi pameran di gedung ini selalu mengalami rotasi secara berkala, sehingga kita akan menemukan nuansa yang berbeda setiap mengunjungi museum ini. 

Di bawah ini beberapa kain tradisional di Gedung utama yang sempat saya ambil gambarnya. Melihat kain-kain tersebut mengingatkan saya pada tahun-tahun yang lalu saat anak-anak masih bayi. Ibulah yang menghadiahkan saya kain-kain tradisional untuk membantu merawat bayi baru lahir. Kain tradisional yang berbentuk panjang itu multifungsi, bisa digunakan untuk bedong, alas tidur, selimut, dan menggendong bayi.


museum tekstil jakarta
museum tekstil jakarta
museum tekstil jakarta

Setelah melihat-lihat kain tradisional di gedung utama, rombongan tur terbagi-bagi dan saya mengikuti rombongan yang berjalan ke gedung di sebelah kanan dari gedung utama, namanya Galeri Batik. Pengakuan batik sebagai warisan dunia oleh UNESCO merupakan tonggak sejarah mengapa Galeri Batik didirikan. Galeri ini diresmikan setahun setelah UNESCO mengakui batik, yaitu pada 2 Oktober 2010. 

Galeri Batik dirancang untuk menampilkan sejumlah batik kuno dan batik perkembangan (kontemporer) dari masa ke masa. Selain berbagai koleksi kain batik, terdapat pula bahan perwana batik alami, motif-motif cap batik, tata cara proses membatik dan berbagai macam interior-interior yang bermotif batik seperti tempat tidur, furniture, topeng & wayang golek. Galeri batik merupakan cikal bakal Museum Batik Nasional yang dikelola oleh Yayasan Batik Indonesia dan Museum Tekstil Jakarta.

Selain Gedung utama dan Galeri Batik, fasilitas yang ada di Museum Tekstil berupa Pendopo Batik, Kebun Pewarna Alam, Perpustakaan, laboratorium, toko oleh-oleh, auditorium, musholla, kebun serat, ruang pengenalan wastra, mini theatre, are aparkir, dan internet hotspot. Ah, asyik deh, sekarang nongkrong tak lagi harus ke mall. Di Museum Tekstil juga bisa nongkrong, memanfaatkan fasilitas internet gratis, sembari berwisata. Membawa keluarga dan anak-anak ke Museum Tekstil juga bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan edukasi, karena bisa mengenalkan kekayaan budaya Indonesia pada anak. Oh ya, di Museum Tekstil juga ada pelatiahan membuat batik loh. Biayanya sekitar 40 ribu rupiah untuk wisatawan local, dan 75 ribu rupiah untuk wisatawan asing.

museum tekstil jakarta
Galeri Batik yang adem :)

Museum tekstil jakarta
Salah satu koleksi batik di Galeri batik, Museum Tekstil
museum tekstil jakarta
Ngadem di salah satu sudut museum tekstil, dekat patung kain.

Jangan Lupa Membawa Bekal Makanan Saat Wisata ke Museum Tekstil, Kalau Tidak…

Baru saja mengelilingi Gedung Utama Museum Tekstil dan Galeri Batik, ternyata cukup menguras tenaga.Untung saja, pada hari itu ada demo masak di area belakang Museum Tekstil. Demo masak dilakukan oleh Chef Jun, seorang blogger dan ayah yang sangat suka dan pintar masak. Kita bisa intip berbagai resep masakan yang dibuat Chef Jun di instagramnya @resepdapurayah. Wah, senengnya ya anak-anak kalau tak hanya ibu yang pintar masak, tapi ayah juga!

Chef Jun mendemokan dua macam resep, yaitu rica-rica ayam dan puding sarikaya gula merah. Saya sempat mencicipi puding sarikaya gula merah buatan Chef Jun. Tekstur pudingnya lembut dan rasanya manis sekali dengan aroma khas gula merah. Kapan-kapan mau buat ah puding sarikaya gula merah seperti ini. Alhamdulillah, seporsi puding itu cukup mengganjal rasa lapar saya setelah tur Museum Tekstil.

Museum tekstil jakarta
Chef Jun sedang mendemokan 2 resep masakan di Museum Tekstil
 
Museum tekstil jakarta
Hasil demo masak: ayam rica-rica & puding sarikaya gula merah. Bahan-bahan yang digunakan untuk demo masak dipesan dari id.honestbee.com

Memang, sebaiknya saat berwisata ke Museum Tekstil membawa bekal makanan, untuk dimakan nanti setelah selesai tur. Pemandangan hijau dari pepohonan di luar gedung Museum, sangat pas menemani kita menikmati bekal makanan. Kita bisa duduk di bawah pohon rindang, atau di kursi-kursi yang tersedia di area Museum Tekstil. Karena, kalau tidak membawa bekal makanan bisa dipastikan kita akan lemas karena kelaparan dan kehausan. Saya lihat, sepertinya tidak ada restoran atau kedai makanan di dalam area Museum Tekstil.

Gimana dong kalau tidak membawa bekal makanan, namun lapar dan masih ingin meneruskan Tur Museum Tekstil? Tenang aja, kita bisa belanja makanan maupun kebutuhan lainnya memakai aplikasi Honestbee, sepertii yang dilakukan teman-teman blogger lainnya saat awal datang ke Museum Tekstil. Sayang saya tak sempat belanja di Honestbee saat baru sampai di Museum Tekstil.  Soalnya, saya memang terlambat datang dibanding teman-teman yang lain. 

honestbee indonesia


Honestbee merupakan layanan belanja dan pengiriman on demand untuk kebutuhan sehari hari berbasis online terkemuka asal Singapura. Honestbee diluncurkan secara resmi di Indonesia pada tanggal 25 Januari 2017 di Jakarta. Saat ini Honestbee bermitra dengan Transmart Carefour yang merupakan ritel terbesar di Indonesia. Selanjutnya Honestbee juga berencana akan bekerjasama dengan beberapa ritel besar lainnya di Indonesia.

Honestbee mulai beroperasi di kota kota besar di seluruh negara Asia sejak 2015. Saat ini layanan Honestbee telah dinikmati di Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Malaysia, Thailand dan Indonesia.Honestbee menawarkan cara belanja kebutuhan sehari hari yang lebih cepat dan mudah. Kita sebagai konsumen bisa belanja kapan saja dan di mana saja. Kita juga bisa merasakan pengalaman belanja yang berbeda karena Honestbee menghadirkan asisten belanja profesional untuk setiap pesanan konsumen. 

Setiap asisten belanja Honestbee telah dilatih secara profesional bersama dengan staf Transmart Carrefour untuk memilih bahan makanan dengan kualitas terbaik dari segi kesegaran dan mutu produk. Jadi, jika ada pesanan yang tidak tersedia maka asisten belanja akan langsung menelpon dan sms untuk memberitahukan dan memberikan saran barang pengganti. 

honestbee indonesia
Semua peserta tur Museum Tekstil dapat oleh-oleh dari Honestbee, senangnyaa.. :)
 
Honestbee akan menerima order konsumen dan berbelanja di 17 outlate Transmart Carrefour terdekat dengan pengiriman. Sehingga waktu kirim tercepat bisa hanya 1 jam saja dari waktu order. Kita juga bisa memesan untuk pengiriman hingga tujuh hari kemudian. Dalam aplikasi Honestbee kita bisa memilikh waktu pengiriman yang diinginkan. 

Honestbee berkomitmen untuk membantu toko offline seperti Transmart Carrefour dan toko khusus lainnya di Jakarta untuk dapat diakses secara online melalui situs dan aplikasi. Dengan demikian waktu belanja pelanggan bisa dihemat. Kita tidak perlu lagi membuang waktu berjam jam di perjalanan dari rumah menuju tempat belanja. Waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bekerja atau berkumpul bersama keluarga dan shopper Honestbee akan mengantarkan barang yang dipesan hingga ke depan pintu rumah. 

Semua produk yang ada di Transmart Carrefour tersedia juga di Honestbee dengan harga yang sama. Konsumen bisa memilih berdasarkan kelompok barang. Untuk memudahkan belanja, Honestbee juga menyediakan sarana riwayat belanja. Jadi konsumen bisa mengulang jenis belanjaan yang mereka beli sebelumnya. Oh ya, bahan-bahan makanan yang digunakan Chef Jun untuk memasak, juga dipesan dari Honestbee.

Asisten belanja Honestbee mengantarkan belanjaan ke rumah :)

Di rumah, saya juga sempat melakukan order barang melalui Honestbee. Kebetulan, beberapa barang kebutuhan di rumah sudah habis, seperti beras dan deterjen. Daripada repot karena harus membawa beras sendiri, lebih baik saya memesan lewat Honestbee. Asisten belanja Honestbee datang tepat waktu sesuai jam pengiriman yang saya minta. Barang pesanan saya pun sesuai dengan daftar belanja.

Dalam menggunakan aplikasi Honestbee, saya tidak menemukan masalah yang berarti. Setelah downlad aplikasi Honestbee dari Play Store, saya perlu sign up atau mendaftarkan akun saya. Lalu baru login dengan email dan password yang sudah didaftarkan. Saya lalu melengkapi data saya di fitur setting, agar pesanan saya bisa datang tepat ke alamat pengiriman. Nanti aplikasi akan meminta kita mengaktifkan fitur GPS agar alamat kita otomatis bisa terdaftar sebagai alamat pengiriman barang. Lalu, kita bisa mulai belanja deh. Pembayarannya bisa dilakukan dengan menggunakan kartu kredit atau cash on Delivery, lalu kita tinggal tunggu pesanan kita datang. Oh ya, belanja di Honestbee juga bisa melalui komputer ya.

Jika teman-teman ingin lebih jelas tentang Museum Tekstil dan Honestbee, silahkan kunjungi Museum Tesktil atau website dan media sosialnya berikut ini ya. Selamat berwisata dan berbelanja!

Museum Tekstil Jakarta
Jl. Aipda KS Tubun No.2-4 Jakarta Pusat
Waktu operasional: Hari Selasa s.d Minggu jam 09.00 – 15.00 WIB             
Phone: (021) 560 6613
Fax : (021) 565 4401
Email : museum_seni@yahoo.co.id
Fanspage: Museum Tekstil
Twitter: @TekstilMuseum
Instagram: @museum_tekstiljkt

Honestbee Indonesia
Twitter: @honestbee_id
Instagram: @honestbeeid


Comments

  1. Duh, emak2 semakin dimanjakan untuk berbelanjanya ya, Mak.

    Hihiii... ya ampun udah ga pernah mengunjungi museum. Padahal bermanfaat bgt untuk anak2 yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, anak saya juga mau ikut tapi lagi agak batpil jadi ga diajak:)

      Delete
  2. Batiknya bagus-bagus. Semua koleksi di museum tekstil ini mewakili kekayaan nusantara ya.

    ReplyDelete
  3. Batiknya bagus2 ya, mba... Aku br sekali ke museum tekstil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama, saya juga baru kali ini ke Museum Tekstil :)

      Delete
  4. Pas ikut acara ini rada awkward ketika yang jadi touguidenya justru bule. Merasa tertampar karena bangsa lain aja tahu banyak soal batik tapi kita malah nggak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. heh iya ya, bagi mereka kain tradisional indonesia itu unik..bagi sebagian kitamungkin sudah biasa melihatnya

      Delete
  5. Subhanallah ...
    inilah kekayaan Nusantara milik Bangsa yang patut dibanggakan dan dilestarikan

    ReplyDelete
  6. Seru sekali acaranya, mba Kania. Belum pernah mampir ke Museum tekstil padahal dekat dari kantor. Hihii. Wah, Honestbee kece banget

    ReplyDelete
  7. Kapan ya bisa sampai sana? hehehe, lihat coraknya aku jadi inget jaritnya simbahku Mbak *Jadi kangen embah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya juga jadi teringat ibu di kampung yg ngasih kain-kain tradisional saat saya melahirkan anak pertama :)

      Delete
  8. Museum itu memang wisata seru dan murah menurutku. Sayangnya msih banyak ya org2 ato anak yg kirang tertarik ke museum. Tiap kali aku ke museum2 di jakarta, pengunjungnya sering sepiiii mba. Pdhl udh murah bgt tiketnya.. Ini museum tekstil, kalo di aku bikin kalap toko2 nya wkwkwjwkkw... Apalagi kalo menjual aneka kain yg motifnya lucuk2 :p

    ReplyDelete
  9. batiknya ngingetin kita dengan ibu dan nenek ya, soalnya kalau ngurus nak (ngegendong), pasti pakai kain batik

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, sampe sekarang saya masih nyimpen batik-batik pemberian ibu

      Delete
  10. Rindang ya museumnya. Kegiatannya juga seru banget. :)

    ReplyDelete
  11. Museum favorit aku niih mba.. homestbee oke ya mba, boleh dicoba kalau di tanah air

    ReplyDelete
  12. Cara asik belajar dan mengenal budaya indonesia

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik