Pastikan Hal Ini Sebelum Melangkah Ke Pelaminan
Menikah adalah
dambaan sebagian besar orang. Ya, saya bilang demikian karena ada juga orang
yang tidak mau menikah dengan alasan salah satunya tidak mau terikat dengan
komitmen. Menurut saya, justru komitmen lah yang akan menuntun kita pada tujuan
hidup kita dan membuat hidup kita terarah. Bahkan dalam Islam, menikah
merupakan ibadah, sunnah yang dianjurkan. Menjalaninya termasuk menjalani
setengah agama.
Namun sebelum
melangkah ke pelaminan untuk menikahi seseorang, pastikan beberapa hal agar
tidak ada kekecewaan. Pertama, tentu saja memastikan anda siap menikah dengan
orang yang anda pilih dengan segala konsekuensinya. Di Indonesia yang menganut
adat ketimuran, biasanya wanita dalam posisi menunggu dilamar. Walaupun
sebenarnya boleh-boleh saja jika wanita melamar duluan, namun perasaan sungkan
biasanya menghalangi hal tersebut. Jika seorang wanita sudah menerima lamaran
seorang pria, berarti ia sudah memilih pria tersebut sebagai suaminya. Misalnya
saja, jika anda menikah dengan orang yang pemalu, maka anda harus siap jika ia
tidak terlalu bisa bersosialisasi dengan baik dengan keluarga anda dan andalah
yang akan membantunya melalui hal ini.
pixabay.com |
Kedua, pastikan
anda memiliki visi dan misi yang sama tentang pernikahan dengan calon suami
atau istri anda. Ya, ini penting agar tidak terjadi ‘kapal yang oleng dan
tenggelam’ saat perahu pernikahan berjalan mengarungi lautan kehidupan. Pasangan
yang memiliki visi misi sama pun bukannya tidak akan diuji, semua hal ada ujiannya
tentu saja. Namun dengan visi dan misi yang sama, proses melaluinya setidaknya
akan lebih mudah karena sudah memiliki pondasi yang kuat. Misalnya saja, anda
memiliki visi dan misi dalam membesarkan anak dengan dasar pendidikan agama dan
kasih sayang orangtua agar anak anda menjadi orang positif. Pasangan anda tentu
harus mendukung anda agar visi dan misi membangun keluarga yang anda impikan
berhasil.
Inilah dua hal
dasar yang harus anda pastikan sebelum ke pelaminan. Hal lainnya seperti suku
bangsa, budaya, dan lain-lain menurut saya adalah hal yang bisa dikompromikan
dan dipelajari. Pernah terjadi, orangtua melarang anaknya menikah dengan orang
dari luar Jawa karena beranggapan di luar Jawa banyak bencana alam dan akan
jauh dari anaknya sehingga susah jika ingin menengok. Padahal, hal tersebut
bisa disiasati dengan teknologi telepon dan video
call. Masalah bencana, dimanapun bisa terjadi bencana kan? Mungkin ini juga
yang namanya belum berjodoh ya, padahal kedua calon pengantin sudah cocok
karena sama-sama baik agamanya.
pixabay.com |
Begitu juga dengan
pesta pernikahan, merupakan sesuatu yang bisa dikompromikan. Mau pesta yang besar
atau kecil bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan anda. Yang pasti,
pernikahan itu adalah satu berita bahagia yang harus diberitahukan kepada
banyak orang, bisa melalui pesta pernikahan salah satunya.
Menggelar pesta
pernikahan tidaklah harus mewah, dengan mengundang keluarga dekat saja sudah
cukup. Namun karena pernikahan adalah peristiwa yang istimewa bagi dua keluarga,
biasanya keluarga dua pihak mempelai berusaha melakukan semua hal dengan
sebaik-baiknya dengan menyediakan makanan, tempat, pelaminan, dokumentasi
terbaik semampu mereka. Bahkan mungkin menyediakan genset agar pesta pernikahan
lancar tanpa khawatir listrik mati. Bayangkan saja, kalau di tengah perhelatan
pernikahan listrik mati, tentu saja pesta pernikahan akan terasa kurang nyaman.
Menggunakan genset tidak harus membeli karena harganya yang relative mahal,
namun bisa menyewanya di tempat khusus penyewaan dan jual genset.
Apapun
pertimbangan anda sebelum melangkah ke pelaminan, semoga anda mendapatkan yang
terbaik ya!
Kalau acara resepsi pernikahan di rumah, kayaknya memang perlu nih menyewa genset. Kalau di gedung, harus ditanyakan ke pihak gedungnya :)
ReplyDeleteiyups mb
ReplyDeletecouldn`t agree more
sevisi misi alias nyambungg