Wujudkan Impian Travelling Dengan Cara Ini
Saat ini,
travelling sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Mungkin ini karena pengaruh
media sosial dengan banyaknya influencer yang memperlihatkan kegiatan
travelling mereka, sehingga membuat banyak orang yang tertarik untuk melakukan
hal yang sama. Yup, sebenarnya dari dulu juga manusia sudah melakukan
perjalanan. Hanya saja, sekarang ini karena pengaruh media sosial kegiatan
travelling jadi lebih ramai. Banyak tempat wisata yang kembali dikenal karena
pengaruh media sosial dan membuat orang tertarik untuk mengunjunginya.
Travelling sendiri sebenarnya tidak harus ke tempat yang jauh dan mahal, misalnya ke museum yang dekat dengan tempat tinggal. Yang penting manfaatnya didapat. Travelling dilakukan
orang selain untuk refreshing, menambah pengetahuan, juga ternyata dianjurkan
dalam Alquran agar kita bisa memetik sebuah pelajaran dari kehidupan.
“Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.” (QS. Lukman: 31)
Menurut artikel
di blog qorisme.com, Traveling
dalam bahasa Indonesia adalah aktivitas melancong; berpindah dalam satu tempat
ketempat lainnya dengan berbagai alasan, seperti bisnis, liburan, dan
sebagainya. Mengacu pada pengertian tersebut, ternyata saya termasuk orang yang
jarang sekali melakukan travelling. Huhu, kuaciannn.
dokumen pribadi |
Tapi, nggak sedih lah, kan memang situasi dan kondisi tidak mendukung
untuk sering bepergian. Beginilah kalau sudah berkeluarga, kalau pergi
travelling harus memperhitungkan kebutuhan suami dan anak-anak di rumah, ijin
suami, biaya travelling kalau pergi sekeluarga, dan sebagainya.
Tapi walau begitu, saya sendiri selalu merencanakan travelling ke kampung
halaman minimal sekali dalam setahun, terutama pada momen lebaran Idul Fitri.
Hehe, ini sih pulang kampung ya. Yup, sekalian travelling dong mengunjungi
tempat-tempat wisata yang ada di kampung halaman pastinya biar kenal kampung sendiri. Impian saya, bisa travelling sekeluarga sekalian ibadah Haji dan
mengenal sejarah Rasulullah Muhammad SAW ke Baitullah di Kota Mekkah, amiiiiin.
“Bukan gaji besar yang menentukan kita bisa travelling atau tidak, tapi gaya hidup, prioritas dan cara menabung” (Claudia Kenang, penulis dan traveler)
Ya, kata mba
Claudia, kita bisa travelling ke tempat impian kita dengan melakukan tiga hal
di atas yaitu gaya hidup, prioritas dan cara menabung. Gaya hidup kita
sebaiknya hemat dan mengeluarkan dana untuk hal yang dibutuhkan saja. Tentukan
prioritas dalam hidup sehingga kita bisa fokus pada tujuan, dan sisihkan dana
untuk menabung.
Apakah tiga hal di
atas terlalu teoritis? Kalau begitu, mulailah dengan mengelola keuangan kita
dengan cara membagi pendapatan ke dalam persentase. Menurut artikel di zahiraccounting.com,
Elizabeth Warren dalam bukunya All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan,
mengenalkan sistem 50:30:20. Ini adalah sebuah cara efektif yang bisa kita
terapkan untuk mengelola keuangan kita. Pendapatan yang digunakan dalam pembagian
ini adalah pendapatan bersih yang sudah dikurangi oleh pajak dan lain-lain.
- 50% untuk pengeluaran wajib
Pengeluaran wajib
berupa kebutuhan untuk makan, transportasi ke tempat kerja baik menggunakan
kendaraan sendiri atau umum, akomodasi berupa uang sewa rumah atau kos atau
cicilan rumah, biaya sekolah anak, dan berbagai tagihan seperti tagihan listrik
dan PDAM.
Ketika saya
mengontrak beberapa tahun lalu, membayar listrik atau PDAM harus mendatangi
tempat pembayaran khusus sehingga harus belajar sabar mengantre dengan yang
lain. Namun sekarang, sudah banyak tempat bayar tagihan PDAM online sehingga kita bisa membayar tagihan dari rumah menggunakan
smartphone yang terkoneksi internet. Begitu juga dengan pengeluaran untuk
listrik, cek tagihan listrik mudah
lewat Tokopedia saja, yang merupakan salah satu e-commerce yang cukup
dikenal di Indonesia yang menyediakan berbagai kebutuhan konsumen termasuk
kemudahan pembayaran berbagai tagihan kebutuhan rumah.
- 30% untuk pengeluaran tambahan
Pengeluaran
tambahan berupa pengeluaran yang sifatnya tidak rutin seperti untuk menjenguk
yang sakit atau pergi kondangan ke teman yang mengadakan pesta pernikahan. Jika
suatu saat terjadi kekurangan dana pada pengeluaran wajib, kita bisa mengambil
dari pos 30% ini.
- 20% untuk tabungan
Sekecil apapun
yang kita sisihkan untuk menabung, jika dilakukan secara tertib dan rutin maka
kita akan merasakan manfaatnya jika suatu saat kita membutuhkannya. Jika kita
menabung dengan tujuan travelling ke tempat yang diinginkan, kita bisa
mengambil dana ini ketika sudah terkumpul sesuai dengan kebutuhan travelling.
Bagaimana dengan
anda, ada tempat yang ingin dikunjungi sebagai tujuan travelling? Ayo dong wujudkan
impian travellingnya. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha
mewujudkannya. Jangan lupa berdoa juga agar Tangan Tak Terlihat-Nya bekerja
membantu impianmu!
saya travelling sih bisa aja mbak. tapi porsi terbesar saya ke investasi berbagai instrumen, saya ingin travelling bareng istri saya di kemudian hari, teeurus bikin romantictravel.com, hahaha
ReplyDeleteSaya juga jarang banget traveling, mbak. Nggak tahu nih masih susah banget ngumpulin uangnya. Masih harus belajar mengelola keuangan
ReplyDeleteAkupun nabung kalo mo traveling mbak. Suami skr udah ga ngantor dan jd pengusaha jd ga busa ngandelin uang bonus tahunan lagi hahhaha
ReplyDeletewah benar juga ya, nabung untuk traveling itu gak rugi ya apalagi sama pasangan
ReplyDeleteide bagus juga ya buat menabung. Mau coba ah! Makasih infonya :)
ReplyDeletesaya memang selalu punya post tabungan khusus buat traveling, meski cuma bisa 10rb perbulan tetap saja ditabung, kan dikit-dikit lama2 jadi bukit. hehehe
ReplyDeleteaku lagi mau menerapkan ini mba Kania hihihi nabung buat liburan
ReplyDelete