Perhatikan Hal Ini Sebelum Melakukan Vaksinasi


Kurang lebih sudah setahun lamanya pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Banyak hal terdampak karena pandemi yang membuat beban hidup semakin berat. Adanya kabar tentang vaksin cukup membuat kita berharap akan kondisi yang lebih baik. 


Baru-baru ini diberitakan bahwa vaksin sinovac dari Cina sudah mendarat di Indonesia. Pro dan kontra pun terjadi. Yang pro, berharap vaksin akan segera menghentikan pandemi. Yang kontra, mempertanyakan adanya vaksin yang belum jelas efek samping, kehalalan, proses uji cobanya, dan lain-lainnya. 


Sebagai seorang muslim, saya sangat percaya bahwa Allah SWT menciptakan manusia sudah sangat sempurna. Sel-sel dalam tubuh manusia yang jumlahnya jutaan itu bisa memperbaiki diri ketika kita sakit. Ini juga mungkin alasan mereka yang kontra vaksin, bahwa vaksin tidak diperlukan. 


Dalam Hadist Bukhari Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa tak ada penyakit yang tak ada obatnya. Adanya vaksin, walau bukan obat, bisa menjadi jalan untuk mencegah terjadinya pandemi semakin memburuk. 


Dalam hal ini, saya menulis sebagai masyarakat biasa yang ingin mengungkapkan pendapat dan sangat ingin pandemi ini segera berakhir. Menurut berbagai artikel kesehatan yang saya baca, sebelum melakukan vaksinasi perlu diperhatikan hal-hal berikut ini. 


Vaksin sinovac


1. Apakah vaksin tersebut sudah lolos uji klinis


Sebagai masyarakat yang akan menerima vaksinasi, penting bagi kita untuk mencari informasi tentang hal ini. Nah, sepengetahuan saya, vaksin sinovac ini masih dalam tahap uji klinis tahap 3. Jadi belum final, makanya sempat diundur beberapa kali sebelum diberikan pada masyarakat. Ada baiknya, vaksin diuji dulu sampai tuntas sebelum diberikan kepada masyarakat. Sambil menunggu uji klinis vaksin selesai, masyarakat harus tetap menerapkan 3M dengan ketat (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan). 


2. Apakah vaksin tersebut jelas kehalalannya


Untuk umat Islam, hal ini juga penting banget loh, karena vaksin akan masuk ke dalam tubuh kita. Di dunia ini, banyak sekali sumber daya yang bisa digunakan. InshaAllah akan selalu ada sumber daya halal yang bisa digunakan sebagai vaksin. Optimis yuk, semoga para ilmuwan bisa menciptakan vaksin halal yang dibutuhkan umat manusia. 


3. Apakah vaksin tersebut sudah sesuai dengan syarat usia


Vaksin juga ternyata ada syarat usianya untuk penerima vaksin, jadi tidak semua orang bisa menerima vaksin. Misalnya saja vaksin sinovac yang rencananya akan diberikan pemerintah kepada masyarakat Indonesia secara gratis, hanya bisa dipakai oleh mereka yang berusia 18-59 tahun. Sayang sekali ya, masyarakat di luar usia tersebut tidak bisa menerima vaksin sinovac. Semoga pemerintah punya solusinya nih atas masalah ini. 


4. Apakah kita sehat ketika mendapatkan vaksinasi


Ya, vaksinasi harus dilakukan ketika kita sehat, tidak demam. Bahkan untuk vaksin sinovac ini tidak bisa digunakan oleh mereka yang memiliki penyakit autoimun. 


Itulah 4 hal yang yang perlu kita perhatikan sebelum melakukan vaksinasi. Jangan sampai kesehatan kita jadi korban karena kita salah menerima informasi tentang vaksinasi. Banyak artikel kesehatan yang bisa kita baca sebagai referensi, salah satunya adalah website kesehatan Halodoc. 


Halodoc


Sudah lengkap banget informasi kesehatan di Halodoc. Kita bisa mendapatkan informasi berbagai hal tentang kesehatan termasuk informasi tentang vaksin dan obat-obatan, bisa buat janji ke doker dan rumah sakit, bisa beli obat lewat Halodoc, bisa cari informasi rumah sakit di seluruh Indonesia, bahkan bisa membuat janji untuk rapid test atau swab di berbagai rumah sakit dan klinik mitra Halodoc. Banyak penawaran menarik yang bisa kita pertimbangkan, bahkan baru-baru ini saya lihat di aplikasinya kita biasa juga konsultasi ke dokter hewan lewat Halodoc! 


Silahkan download aplikasinya untuk mengakses berbagai fitur kesehatan Halodoc dengan lebih mudah. Semoga kita semua sehat walafiat ya, aamiin. 



Comments

Popular posts from this blog

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Semakin Bersyukur di Usia Cantik