Usaha Gas Elpiji Yang Dianggap Menguntungkan Tapi Juga Memiliki Resiko Yang Besar
Dalam memulai usaha tentunya selalu
ada resiko dan juga tantangan yang harus dihadapi. Tapi jika kita mampu
mengatasi dan mengantisipasi segala resiko tersebut maka tidak menutup
kemungkinan bahwa bisnis yang dijalani akan berkembang lebih besar lagi. Karena
salah satu yang menjadi kunci dalam memulai bisnis adalah bukan seberap besar
keuntungan yang didapat tapi seberapa kuat bisnis tersebut bertahan.
Peluang bisnis yang bisa dijalani
sebenanrnya cukup banyak dari mulai bisnis makanan, bisnis clothing line,
bisnis hiburan, sampai dengan bisnis kebutuhan pokok. Dari sekian banyak bisnis
yang berjalan, ada salah satu bisnis yang ternyata menarik perhatian banyak
orang. Bisnis tersebut tidak lain adalah bisnis elpiji atau bisnis dimana kita
menjual segala produk gas elpiji dari mulai ukuran 3 kg, 5 kg, dan 12 kg.
Bisnis elpiji banyak diminati karena
saat ini hampir semua orang di Indonesia dirumahnya menggunakan gas elpiji sebagai
bahan bakar kompornya. Selain dianggap lebih praktis, penggunaan gas elpiji ini
juga cenderung lebih murah dibanding kita harus menggunakan minyak tanah.
Penggunaan gas elpiji ini juga kini dianggap sebagai salah satu kebutuhan pokok
karena dirumah tidak akan bisa memasak jika tidak ada gas.
Mungkin sekilas bisnis elpiji ini
memang terlihat cukup menguntungkan dan minim kerugian. Tapi ternyata dibalik
bisnis tersebut tetap ada resiko usaha gas elpiji yang harus dipertimbangkan. Karena
seperti yang diketahui bahwa dalam bisnis pasti selalu ada resiko yang harus
dihadapi. Berikut ini beberapa resiko dari bisnis elpiji yang harus anda
perhatikan sebelum memulai bisnisnya.
1. Modal usaha yang besar
Saat anda hendak memulai bisnis berjualan gas elpiji ini hal utama yang
harus anda perhatikan adalah kesediaan dana atau modal awal yang mencukupi.
Persiapan modal awal yang cukup besar ini berlaku bagi semua pihak yang memulai
bisnis gas elpiji baik agen maupun pengecer. Karena saat anda memulai bisnis
gas elpiji ini pastinya anda harus memiliki stok tabung gas yang mumpuni,
dimana harga satu tabung gas kosong saja sudah cukup mahal belum lagi ditambah
biaya lainnya.
2. Memiliki resiko keselamatan
Seperti yang sudah diketahui bahwa didalam tabung gas terdapat kandungan
gas yang bisa saja meledak jika terjadi kebocoran atau adanya aktivitas api di
sekitar tabung. Tentunya untuk anda yang akan memulai bisnis gas elpiji ini
haruslah memikirkan bagaimana keselamatan dan keamanan dari penyimpanan tabung
– tabung gas tersebut.
3. Proses pendistribusian yang kadang
langka atau terhambat
Dalam bisnis gas elpiji ini baik agen maupun pengecer akan dikirimkan
gasnya oleh pihak resmi pertamina. Hanya saja terkadang pendistribusian gas
elpiji ini seringkali mengalami keterlambatan yang akhirnya membuat gas elpiji
menjadi langka. Saat gas elpiji menjadi langka biasanya harga per satuan gas
akan naik dan konsumen mungkin bisa beralih ke tabung gas lain.
4. Adanya kerusakan pada tabung gas
Saat gas yang dibeli oleh konsumen mengalami kerusakan atau kebocoran
pastinya anda sebagai agen ataupun pengecer harus bertanggung jawab. Biasanya
konsumen akan meminta tabung gas baru sedangkan anda sebagai agen atau pengecer
hanya bisa menukarkan tabung tersebut ketika nanti ada pendistribusian tabung
gas yang baru.
5. Jangkauan pemasaran yang tidak luas
Sebelum anda menjadi agen atau pengecer gas elpiji pastikan dulu bahwa
orang – orang di daerah anda memang menggunakan gas elpiji. Karena di beberapa
daerah yang masih pelosok pendistrbusian gas elpiji masih jarang dan membuat
harga melonjak dan keberadaan gas elpiji menjadi langka.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.