Ganti menteri, ganti kurikulum. Begitulah salah satu keluhan sebagian orangtua tentang dunia pendidikan kita. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka yang diterapkan Menteri pendidikan Nadiem Makarim sempat membuat orangtua resah dan bingung dalam membimbing anak di rumah. Nah, sebenarnya apa sih Kurikulum Merdeka itu? Yuk kenali dulu apa itu Kurikulum Merdeka dan apa perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013!
Pengertian kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Secara lebih rinci, kurikulum mencakup 5 hal yaitu:
- Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari proses pembelajaran. Tujuan ini biasanya mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (nilai-nilai, sikap, dan emosi), dan psikomotorik (keterampilan).
- Materi pembelajaran yang dipelajari siswa. Materi dapat mencakup topik seperti matematika, sains, seni, bahasa, dan sebagainya.
- Metode pengajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pada siswa. Hal ini termasuk strategi pengajaran, penggunaan teknologi, diskusi kelompok, presentasi, dan sebagainya.
- Penilaian atau Proses evaluasi untuk mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Ini mencakup tes, proyek, tugas, dan metode penilaian lainnya.
- Pengaturan waktu pembelajaran, termasuk durasi setiap materi, jeda, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kurikulum berfungsi sebagai kerangka kerja yang membimbing proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan berkembang seiring waktu sesuai perubahan dalam pendidikan dan tuntutan masyarakat.
Negara kita Indonesia telah melakukan perubahan kurikulum beberapa kali pada pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMK sampai SMK. Berikut ini adalah Kurikulum yang pernah diterapkan di indonesia:
- Rentjana Pelajaran 1947 (Tahun Ajaran 1947-1951)
- Rentjana Pelajaran Terurai 1952 (Tahun Ajaran 1952-1963)
- Rentjana Pendidikan 1964 (Tahun Ajaran 1964-1967)
- Kurikulum 1968 (Tahun Ajaran 1968-1974)
- Kurikulum 1975 (Tahun Ajaran 1975-1983)
- Kurikulum 1984 (Tahun Ajaran 1984-1993)
- Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 (Tahun Ajaran 1994+2003)
- Kurikulum Berbasis Kompetensi (Tahun Ajaran 2004-2005)
- Kurikulum 2006 (Tahun Ajaran 2006-2012)
- Kurikulum 2013 (Tahun Ajaran 2013-2022)
- Kurikulum Merdeka (Tahun Ajaran 2023 – Sekarang)
Mengenal Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun ajaran 2023 untuk memberikan fleksibilitas dan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum sendiri. Sekolah diberi keleluasaan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan karakteristik lokal, serta potensi siswa. Tujuan utamanya untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan lingkungan sekitar, memfasilitasi pengembangan kreativitas, inovasi, dan kemandirian siswa, serta memberdayakan guru sebagai fasilitator pembelajaran yang efektif.
Kurikulum Merdeka mengacu pada empat prinsip utama, yaitu:
1. Fleksibilitas
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan konteks lokal, termasuk budaya, tradisi, dan karakteristik siswa.
2. Relevansi
Dengan memberikan ruang bagi pengembangan kurikulum Indonesia yang berbasis pada kebutuhan lokal, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan lingkungan sekitarnya.
3. Kreativitas dan Inovasi
Kurikulum merdeka mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, baik dari segi metode pengajaran maupun penilaian hasil belajar.
4. Pemberdayaan Guru dan Siswa
Kurikulum Merdeka memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang memahami kebutuhan dan potensi siswa, juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran.
Perbandingan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013
Dua kurikulum yang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan dan persamaan dalam hal berikut:
1. Visi dan Tujuan
Kurikulum Merdeka memiliki visi untuk memberdayakan peserta didik dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan. Tujuannya adalah menciptakan lulusan yang mandiri, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan global. Sedangkan Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan fokus pada pengembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan. Visinya adalah menciptakan lulusan yang berdaya saing global, memiliki moral yang tinggi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum merdeka mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis proyek. Siswa didorong untuk belajar melalui pengalaman praktis dan aplikasi langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Siswa dibimbing untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Kurikulum dan mata pelajaran
Dalam Kurikulum Merdeka, memungkinkan pengembangan keterampilan praktis seperti kewirausahaan, teknologi informasi, dan keterampilan sosial. Mata pelajaran mungkin lebih terintegrasi dan terfokus pada penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. Pada kurikulum 2013 memungkinkan penekanan pada penguasaan kompetensi dasar dalam mata pelajaran inti seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), serta pengembangan karakter dan keterampilan sosial.
4. Evaluasi dan Penilaian
Evaluasi dalam Kurikulum Merdeka biasanya lebih berfokus pada pengukuran hasil pembelajaran yang dihasilkan dari proyek-proyek atau tugas-tugas praktis. Penilaian mungkin lebih beragam dan inklusif, serta memperhitungkan berbagai aspek kemajuan peserta didik.
Dalam Kurikulum 2013, memungkinkan adanya penekanan pada asesmen formatif yang berkelanjutan. Penilaian dilakukan secara terus-menerus selama proses pembelajaran.l, dengan tujuan untuk memberikan umpan balik yang membangun pada siswa dan membantu mereka mencapai potensi terbaik.
5. Dampak dan tantangan
Kedua kurikulum tersebut berpotensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global.
Tantangan yang dihadapi dalam implementasi kedua kurikulum tersebut pengajar dituntut memiliki pemahaman yang mendalam, ketersediaan sumber daya yang memadai, serta dukungan dari berbagai pihak dalam dunia pendidikan.
Baik Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013, memiliki tujuan yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan dan fokusnya, keduanya bertujuan untuk menciptakan lulusan yang kompeten, berdaya saing global, dan memiliki integritas moral yang tinggi. Sangat penting bagi semua pihak terlibat dalam pendidikan untuk bekerja sama dalam menerapkan kedua kurikulum tersebut dengan efektif, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan pendidikan dan kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai kurikulum pendidikan di negara kita, bisa mengunjungi website
kurikulum.ac.id.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.