Manfaat Pinang Untuk Kesehatan dan Farmasi

  

Pohon pinang sangat populer pada momen perayaan Kemerdekaan Indonesia. Rangkaian acara 17-an semakin meriah dengan adanya lomba panjat pinang. Pohon pinang yang tinggi akan dikuliti dan dilumuri oli dan di bagian atasnya banyak digantungi hadiah-hadiah yang menarik. Lomba panjat pinang selalu menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu oleh pesertanya.

Pinang memiliki nama daerah seperti pineng, pineung (Aceh), pinang (Gayo), batang mayang (Karo), pining (Toba), batang pinang (Minangkabau), dan jambe (Sunda, Jawa). Pinang yang memiliki nama latin Areca catechu L. merupakan tanaman famili Arecaceae yang bisa mencapai tinggi 15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm. Buahnya berkecambah setelah 1,5 bulan dan 4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belum terbuka. Biji buah berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk dengan warna yang lebih muda.

Bagian utama pinang yang banyak dimanfaatkan adalah pinang biji. Pada masa dahulu, kita sering melihat nenek-nenek menginang. Nginang atau menginang merupakan tradisi mengunyah campuran pinang, gambir, tembakau, kapur, dan cengkih yang dibalut dengan daun sirih. Nginang ini dipercaya baik untuk kesehatan gigi dan mulut.


manfaat pinang untuk kesehatan dan farmasi
harianrakyataceh.com


Biji pinang kering juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan farmasi. Di bidang industri, pinang digunakan sebagai campuran kosmetik, campuran permen, serta zat pewarna alami pada kain dan kapas. Pinang mengandung zat-zat antioksidan sehingga banyak digunakan juga di bidang farmasi. Pemakaiannya sebagai campuran pembuat obat-obatan, seperti obat disentri, obat cacing, obat kumur, dan lan-lain.

Penelitian lain menyebutkan bahwa tanaman pinang berpotensi antikanker karena memiliki efek antioksidan, dan antimutagenik. Ekstrak etanolik pada buah pinang memperlihatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 45,4 μg/ml. Pinang mampu menginduksi cell cycle arrest pada kultur sel epitelial oral-KB. Oleh karena itu, biji buah pinang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen sitotoksik yang dapat dikombinasi dengan agen kemoterapi sehingga mampu meningkatkan sensitifitas sel kanker.

Pemanfaatan pinang di bidang kesehatan dan farmasi sangat tergantung dari peran berbagai pihak, terutama pemerintah dan ahli farmasi. Ahli farmasi tak hanya bekerja di apotek. Ahli farmasi juga bisa berperan dalam mengembangkan obat dari tanaman pinang ini.

Tanaman pinang dari Indonesia banyak diekspor ke luar negeri, selain dimanfaatkan di dalam negeri untuk banyak hal. Salah satu daerah penghasil Pinang di Indonesia adalah Kabupaten Pidie di Aceh yang beribukota di Sigli. Para ahli farmasi di Sigli sudah turut serta membangun Indonesia di bidang kesehatan dan farmasi. Namun peranananya dalam mengembangkan obat dari Pinang belum terlihat banyak.



Menurut website pafikabsigli.org, para ahli farmasi tergabung dalam suatu organisasi bernama Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). PAFI didirikan di Yogyakarta pada 13 februari 1946 dengan salah satu tujuannya untuk mengembangkan Pembangunan farmasi Indonesia. Keanggotaannya tersebar di seluruh Indonesia. PAFI Sigli sebagai bagian dari PAFI pusat mempersilahkan masyarakat untuk mengakses berbagai informasi mengenai organisasi ini melalui website resminya di pafikabsigli.org.

 

Sumber referensi:

·         ccrc.farmasi.ugm.ac.id

·         jambi.bps.go.id

Comments

  1. Alhamdulillah. Dapat ilmu baru dari artikel ini. Ternyata manfaat Pinang banyak sekali dan bermanfaat untuk kita semua. Oh ya saya sudah follow juga Akun Twitter Blog ini. Salam dari Blogger Kubu Raya. KALBAR

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Semakin Bersyukur di Usia Cantik