Lepas Dari Narkoba, Sosok Ini Jadi Inspirasi Banyak Orang



Pipik mengenal Jeffry saat ia masih menjadi seorang model. Ia sering melihat penampilan Jeffry di layar kaca. Jeffry yang seorang actor memang tampan dan berbakat. Pipik diam-diam mengagumi sosok Jeffry. Pipik dan Jeffry pun berkenalan meski awalnya ditentang Gugun dan Widi, sahabat Pipik, karena Jeffry dikenal sebagai pecandu narkoba. Namun Pipik bersikeras, dia yakin Jeffry adalah orang yang baik. Begitu yang terlintas di pikiran Pipik saat pertamakali melihat Jeffry.

Suatu hari, rumah kos Pipik bermasalah dan digerebek polisi. Jeffry menawakan Pipik untuk tinggal di rumahnya. Pipik pun mengiyakan. Karena takut ada fitnah, ibunda Jeffry meminta Pipik dan Jeffry menikah. Saat itu, keimanan keduanya diuji. Pipik dan Jeffry membutuhkan dana untuk menikah. Pipik yang sudah berhijab harus rela membuka hijabnya lagi agar ia mendapat job menjadi model. Penghasilan sebagai model itu akan digunakannya untuk biaya nikah.

Setelah menikah, barulah Pipik melihat dengan mata sendiri bahwa Jeffry memang seorang pemakai narkoba yang cukup parah. Hampir setiap hari Jeffry minta uang pada Pipik untuk membeli narkoba. Hampir setiap hari pula Pipik menangis dalam shalat memohon pertolongan Allah SWT untuk suaminya.

Sebenarnya Jeffry sudah berusaha berhenti mengkonsumsi narkoba, namun ia selalu gagal. Pipik dan Jeffry pun akhirnya berkonsultasi pada dokter. Dokter bilang, istri (dalam hal ini Pipik) harus tega, artinya harus bersungguh-sungguh merawat suami. Jangan mengasihani atau malah memberi narkoba yang diinginkan ketika ia kambuh.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hijrah_Cinta
Sejak itulah, Pipik keluar dari perusahaan Jepang dimana ia bekerja. Ia merawat suaminya dengan sungguh-sungguh. Suatu hari, saat Jeffry kambuh dengan badan menggigigl, Pipik berusaha memeluk erat Jeffry. Namun Jeffry berontak. Pipik peluk lagi sang suami. Jeffry berontak lagi. Akhirnya Pipik menyeret Jeffry dengan sebuah kain ke kamar mandi. Di kamar mandi, Pipik menyiram Jeffry berkali-kali dengan air sampai akhirnya Jeffry tidak menggigil lagi.

Empat bulan kemudian, Jeffry sudah sembuh dari ketergantungannya pada narkoba. Dia berusaha menata lagi hidupnya dengan baik dengan menjadi seorang ustadz, memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang agar kembali pada ajaran agama. Jeffry banyak mengajak teman-temannya untuk mengingat Allah SWT agar tidak terjerumus pada kemaksiatan. Jeffry sering muncul di televisi memberikan ceramah agama yang santun dan lembut. Karena pembawaannya yang santun dan membumi, Jeffry memiliki banyak penggemar dari seluruh Indonesia. Dari mulai ibu-ibu, bapa-bapak, orang muda, orangtua, dan anak-anak.

***

Cerita di atas merupakan ringkasan cerita tentang sosok almarhum Ustadz Jeffry Al BUchory (selanjutnya dipanggil Uje) yang saya tonton dari film Hijrah Cinta. Film produksi MVP Pictures ini diproduksi pada Juli 2014. Para pemerannya adalah Alfie alfandy (Jeffry), Revalina S. Temat (pipik), Wieke Widowati (Umi Tatu, ibunda Jeffry) dan Piet Pagau (ayah Jeffry).

Saya lupa entah tahun berapa mengenal Uje di televisi. Pertamakali melihat beliau, tak terpikir sedikit pun bahwa beliau mantan pecandu narkoba. Sosoknya yang santun dan bersahabat, ceramahnya yang lembut, membuat rasa kagum timbul di hati walaupun saya tak pernah bertemu langsung. 

Perjalanan hijrah Uje dari seorang pecandu menjadi ustadz tidak mudah. Ia berkali-kali gagal sembuh dari ketergantungan narkoba. Narkoba memang jahat. Ia mempunyai 3 sifat yang khas yaitu habitual, adiktif dan toleran. Karena 3 sifat inilah, pemakai narkoba mengalami perubahan sikap dan sifat menjadi:

Sumber: http://bnnpaceh.com/2015/03/narkoba-tak-lagi-mengendalikanku/
1.  Tergila-gila pada Narkoba, lebih mencintai Narkoba dari pada diri sendiri, orang tua, atau saudara-saudaranya.
2.   Tidak dapat melepaskan diri dari Narkoba, sebab kalau lepas penderitaannya luar biasa (sakaw).
3.   Dosisnya akan terus bertambah tinggi sampai suatu saat maut menjemput di puncak overdosis.
4.   Mengalami perubahan sikap dan sifat menjadi eksklusif, egois, sombong, asosial, jahat (psikotis).
5.   Mengalami kerusakan organ tubuh (hati, paru, ginjal, otak dan lain-lain)
6.   Terjangkit penyakit maut, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan sebagainya.

Menurut penelitian yang dilakukan Badan narkotika Nasional (BNN) dan Puslitkes UI pada tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba semakin tinggi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah pengguna narkoba sebanyak 5,8 juta orang sehingga presien RI Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia saat ini darurat narkoba!

Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai focal point dalam pelaksanaan program pencegahan dan pemeberantasan penyalah gunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) bersama Kementerian/Lembaga lainnya sudah mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun gerakan Rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkotika.

Upaya rehabilitas dinilai merupakan solusi bagi pecandu agar tidak terjerumus semakin dalam. Sayang, dibandingkan dengan pengguna narkoba yang mencapai lebih dari 4 juta orang, tempat rehabilitasi yang ada hanya bisa menampung sekitar 18 ribu saja. Ini adalah pekerjaan rumah pemerintah dan masyarakat untuk menambah fasilitas rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Rehabilitasi mandiri juga mungkin saja dilakukan, seperti yang dilakukan Uje di rumah. Tentu saja hal ini membutuhkan motivasi dari diri sendiri dan dukungan dari orang-orang terdekat. Bukan saja keluarga inti seperti ayah, ibu, istri, dan anak, namun juga keluarga besar. Tantangannya lebih besar karena keluarga harus tega melihat pecandu menderita ketika ia sakaw.

Terhadap para pengedar narkoba harus dilakukan langkah-langkah yang agresif dengan cara memberi hukuman keras untuk memutus jaringan peredaran narkoba. Saat ini, pemerintah tengah mengevaluasi hukuman mati terhadap pengedar narkoba asal Filipina bernama Mary Jane.

Masyarakat juga bisa membantu pemerintah memberitahu jaringan-jaringan peredaran narkoba yang ada. Inilah yang dilakukan Uje saat sudah berhenti sebagai pecandu. Ia memberitahu polisi pengedar yang seringkali memberinya narkoba. Langkahnya memperbaiki diri, diikuti juga dengan keinginan memperbaiki masyarakat seluruhnya.

Sumber: http://indodrugs.blogspot.com/2014/10/5-jenis-narkoba-dan-bahaya-bagi.html
Selain upaya di atas, tentu mencegah lebih baik dari mengobati. Kita pasti ingin anak dan cucu selamat dari bahaya narkoba. Pencegahan dapat dilakukan lebih dini dengan cara:
  1. Mempelajari masalah narkoba. Tak mungkin kita mencegah tanpa tahu apa yang kita cegah. Kita bisa mempelajari masalah narkoba lewat berita, majalah, diskusi, mendengar ceramah, televise dan radio. Kita harus mengerti jenis-jenis narkoba dan bahayanya agar bisa kita sampaikan lagi pada anak dan anggota keluarga lain.
  2. Mengajarkan anak tentang masalah narkoba. Orangtua sebagai orang terdekat anak perlu memberitahu secara detail tentang bahaya penggunaaan narkoba sehingga anak dapat mengerti dan mengambil langkah yang benar.
  3. Melarang pemakaian narkoba. Dalam melarang anak memakai narkoba harus dilakukan secara spesifik, artinya jelaskan tentang konsekeunsi memakai narkoba, larangan penggunaan narkoba, hukumannnya apa jika memakai narkoba, dan tujuan hukuman itu. larangan juga dilakukan dengan konsisten dan masuk akal. Larangan bisa diterapkan di lingkungan terdekat yaitu keluarga.
  4. Cegah pengaruh negatif berita kriminal. Anak seringkali ingin tahu apa yang ditontonnya. Orangtua bisa menjelaskan apa yang anak tonton dengan bijaksana. Inilah mengapa anak dibatasi menonton hanya 2 jam. Karena berbagai berita criminal yang ditayangkan, salah satunya, bisa mempengaruhi anak.
  5. Mewaspadai sikap dan perilaku sendiri. Keluarga adalah lingkungan terdekat yang mempengaruhi perilaku seseorang. Jadi;ah teladan bagi kelurga dengan berperilaku baik dan sehat.
  6. Pola hidup sehat dalam keluarga. Carilah lingkungan yang mendukung untuk hidup sehat secara lahir dan batin. Perdalam agama karena agama tidak mungkin membawa pada keburukan. Ciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang agar anak tidak lari pada narkoba.
Masalah narkoba ini adalah masalah bersama pemerintah dan masyarakat. Para pengguna sesungguhnya adalah korban yang harus diselamatkan. Oleh karena itu, jika ada  pengguna di sekitar kita, beritahulah keluarganya untuk membawanya ke pusat rehabilitasi. Jika ia sembuh, ia bisa menolong diri sendiri tak terjerumus lebih dalam. Syukur-syukur ia bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang setelah lepas dari narkoba,  seperti almarhum Uje. Semoga almarhum diterima segala amal baiknya di sisi Allah SWT. Saya termasuk orang yang meneteskan air mata saat Uje berpulang ke Rahmatullah. Allah lebih mencintai ia berada di sisi-Nya.

Tulisan diikutsertakan dalam loma blog Indonesia Sehat Tanpa Narkoba dari BNNP Aceh


Sumber referensi:



Comments

  1. Mudah"an kita semua d jauhkan dari yg nama'a narkoba. Amiin

    ReplyDelete
  2. Menunggu cerita 'Uje-Uje' berikutnya

    ReplyDelete
  3. sosok yang menginspirasi ya mak...
    allahummaghfirlahu war hamhu wa'afihi wa'fuanhu

    ReplyDelete
  4. ur past doesn't define ur future :)

    ReplyDelete
  5. Narkoba sudah merusak bangsa. Malah sekarang semakin banyak generasi muda yg terjerumus, Astaghfirullah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah2an Allah melindungi anak cucu dr narkoba

      Delete
  6. Duh. Postingan ini sungguh mencerahkan. Thanks much mak!

    ReplyDelete
  7. Eh, ini yang memerankan Uje, ponakanku loh :D *gak ada yang nanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mak..wah punya ponakan artis trnyata mak Rizka

      Delete
  8. Lewat tulisan baru tau kalo Uje dulunya pecandu narkoba. Hebat ya isterinya bisa merawat hingga menjadi Uje yang disegani.
    Semoga masalah narkoba di Indonesia dapat berkurang ya mbak, ngeri kan kemaren ada berita Indonesia darurat narkoba. Hikz.

    ReplyDelete
  9. sosok UJ memang menginspirasi dan membuktikan bahwa pecandu narkoba bisa sembuh

    ReplyDelete
  10. Saya juga gak nyangka kalau sosok almarhum UJ itu pecandu. Masya Allah hidayah memang gak pernah milih mau datang ke siapa aja ya Mbak.

    ReplyDelete
  11. Narkoba itu uda kayak virus mematikan ya mak, dalam sekejap bisa merubah hidup seseorang...dan dalam sekejap juga bisa mengambil hidup seseorang...Mudah2an kita semua bisa terhindar dari barang haram tersebut ya...Amiiinnn :)

    ReplyDelete
  12. Ya, kisah Uje merupakan kisah teladan yang bagus sekali. Bandingkan dengan beberapa artis yang tertangkap saat menggunakan narkoba dan akhirnya kembali tertangkap. Mereka seharusnya meniru teladan mendiang Uje dan bukannya malah memberi contoh buruk pada fansnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik