Mengabadikan Kenangan Indah Dengan ASUS Zenfone 2 Laser
Pada 19 Agustus lalu, saya dapat
kejutan dari Facebook. Aplikasi ciptaan
Mark Zuckerberg ini menampilkan foto putri saya saat baru lahir
4 tahun lalu. Ya, fitur memories dari
facebook memungkinkan penggunanya mendapat kembali tampilan foto yang pernah diunggah.
Walau saya sudah tahu hari itu adalah hari lahir putri saya, tetap saja saya merasa terkejut campur senang. Merasa diperhatikan sama facebook tentang moment istimewa ini, hehe. Lalu saya share foto tersebut sampai ada teman yang mengira kalau foto bayi tersebut adalah anak ke-3 saya, padahal anak saya baru 2.
Walau saya sudah tahu hari itu adalah hari lahir putri saya, tetap saja saya merasa terkejut campur senang. Merasa diperhatikan sama facebook tentang moment istimewa ini, hehe. Lalu saya share foto tersebut sampai ada teman yang mengira kalau foto bayi tersebut adalah anak ke-3 saya, padahal anak saya baru 2.
Fitur ini cukup manis
sih menurut saya untuk mengenang memori indah bersama orang yang disayang. Seingat
saya, saya seringnya posting foto bersama keluarga dan teman jika ada event tertentu. Posting foto di media sosial maksudnya sih ingin bertukar kabar
dengan keluarga dan teman yang jarang bertemu.
Namun, saya kini lebih berhati-hati untuk posting foto di media sosial dengan men-setting private sebagian foto-foto saya. Jangan sampai kenangan indah saya bersama keluarga dan teman disalahgunkana oleh orang yang tak bertanggungjawab.
Namun, saya kini lebih berhati-hati untuk posting foto di media sosial dengan men-setting private sebagian foto-foto saya. Jangan sampai kenangan indah saya bersama keluarga dan teman disalahgunkana oleh orang yang tak bertanggungjawab.
Teknologi memang
seperti dua sisi mata uang, ada positif dan negatifnya. Yah, itu pintar-pintarnya
kita aja mengambil hal positifnya.
Dalam mengabadikan
kenangan indah bersama keluarga dan teman, setidaknya saya sudah pernah
menggunakan 3 alat ini.
- Kamera dengan roll film
Wah, ini jaman
dulu banget ya. Dulu, bapak saya punya kamera seperti ini untuk mengambil foto
keluarga jika ada event tertentu. Waktu itu sih kayaknya udah canggih aja punya
kamera seperti ini, secara orang lain ada yang nggak punya. Kadang, saya suka
main-main sama kamera ini kalau sedang tidak dipakai. Blitz-nya yang menyala
saat tombol ditekan, sudah membuat saya seperti fotografer cilik saja. Waktu itu
usia saya usia pra sekolah-SD kali ya, sekitar 6-7 tahun.
Biar bisa
berfungsi, kamera harus diisi baterai. Mm, baterai AB* tuh dari dulu udah jadi
teman si kamera. Sampai sekarang masih eksis merek baterai itu, luar biasa. Terus,
kamera harus diisi roll film yang harus dibeli di toko khusus yang seringkali
nama tokonya mirip dengan nama merek roll film-nya. Udah gitu, kalau ingin tahu
hasil cetak fotonya, harus menunggu semua roll film terpakai baru bisa
dibuatkan negative fotonya dan dicetak deh. Sungguh perjalanan yang panjang!
Mungkin karena
itu, foto masa kecil saya cuma ada beberapa. Karena ambil fotonya juga hanya di
moment tertentu. Mm, sekarang kamera dengan roll film itu masih ada nggak ya di
rumah orangtua?
- Kamera saku
Saya pernah
memakai kamera saku untuk menyimpan kenangan indah bersama keluarga dan teman sejak
tahun 2006-2007 an. Kebetulan suami punya, jadi kadang suka pinjam untuk
foto-foto anak pertama saya. Namanya baru punya anak, pasti inginnya foto-foto
terus. Mengabadikan tumbuh kembang anak itu seru banget. Bisa jadi kenangan indah
untuk hari tua nanti. Sekarang, kamera sakunya masih ada, tapi tidak dipakai.
- Handphone berkamera
Saya pertamakali punya handphone
tahun 2003 an dari gaji pertama kerja di sebuah penerbit. Wah, gak kebayang
senangnya walau handphone sederhana tanpa kamera. Pertamakali punya handphone
berkamera karena dikasih suami. Walau layarnya kecil, sudah cukup senang karena
lebih praktis. Satu alat ini bisa untuk berkomunikasi sekalian melakukan
kegiatan multimedia seperti berfoto.
Setelah foto diambil, biasanya
saya simpan di media sosial dengan setting
private. Untuk jaga-jaga, saya simpan juga sebagian di komputer. Kalau
perlu sekali, baru saya cetak. Itupun Cuma
beberapa untuk keperluan tertentu saja, misalnya tugas sekolah anak. Tidak mungkin
saya mencetak foto-foto yang jumlahnya ratusan itu. biayanya pasti mahal.
Mengabadikan Kenangan Indah
Dengan ASUS Zenfone 2 Laser
Bicara tentang handphone berkamera dengan
kemampuan multimedia mumpuni, tanggal 19 November 2015 lalu ASUS baru saja
mengeluarkan smartphone Zenfone 2 Laser. ASUS adalah Top 2 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil
motherboard terbaik di dunia yang sudah
menghasilkan 4326 penghargaan.
ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi segala
kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server,
perangkat jaringan, dan smartphone. Di industri smartphone, ASUS
meraih posisi sebagai TOP 2 brand di Indonesia dengan 15 persen pasar!
Zenfone 2 Laser merupakan varian baru dari
varian awal Zenfone 2 yang lebih terjangkau dari segi harga namun tetap
mengedepankan kualitas. Ada tiga varian Zenfone 2 Laser yang kini dihadirkan
ASUS ke pasaran Indonesia yakni berukuran 5 inci, 5,5 inci dan 6 inci. Seluruh
smartphone 4G LTE yang dipasarkan ini dilengkapi teknologi mutakhir dalam
fotografi smartphone, yakni Laser Auto Focus. Dengan desain seperti yang
ditawarkan Zenfone 2, Zenfone 2 Laser menawarkan kelebihan sebagai berikut:
- Keseimbangan yang lebih baik antara performa multimedia dan efisiensi energi
Smartphone Zenfone 2 Laser hadir dengan sistem operasi
Android 5.0.2 Lollipop dan diperkuat prosesor quad-core hingga octa-core dari
Qualcomm. Sebagian orang mungkin tahu, lini prosesor Qualcomm Snapdragon menawarkan
kinerja yang sangat memadai sekaligus efisiensi energi yang hebat.
ASUS Zenfone 2 Laser sudah mengaplikasikan Gorilla Glass 4.
Lapisan antigores terbaru dari Corning ini menawarkan daya tahan tahan 2 kali
lebih baik saat terjatuh, mereduksi kemungkinan layar untuk pecah hingga 85%
dan 2,5 kali lebih kuat dibandingkan dengan lapisan Gorilla Glass 3.
Saat melakukan streaming
video dari YouTube lewat konektivitas data kecepatan tinggi 4G LTE, ASUS
menghadirkan Bluelight Filter pada display. Jika diaktifkan, ia akan
mengurangi warna biru pada layar sehingga membuat tampilan dan warna display
menjadi lebih lembut. Ini akan membuat mata tidak lekas lelah meski melihat ke
layar terus menerus dalam waktu lama, menggunakan aplikasi apapun.
Benar-benar smartphone yang sangat cocok buat saya yang punya
hobi ngeblog. Kadang saya harus posting
dan blogwalking lewat smartphone jika komputer dipakai suami. Memotret
objek untuk pelengkap tulisan juga kadang butuh berkali-kali take untuk
mendapat foto yang sesuai keinginan. Tapi, lebih sering juga smartphone ‘dibajak’
anak-anak untuk melihat kartun kesayangan mereka di youtube. Bluelight filter
akan membantu mengurangi kelelahan pada mata kami karena harus menatap layar smartphone dalam waktu lama.
- ASUS PixelMaster Camera dengan Laser Auto Focus
Dari sisi kamera, ASUS Zenfone 2 Laser
menggunakan kamera utama dengan resolusi 13MP dengan lensa
f/2.0 aperture yang mampu
mengambil foto dengan resolusi 4128 x 3096 pixel. Dengan dukungan zero
shutter lag, saya tidak perlu khawatir akan kehilangan momen berharga yang
umumnya berlangsung sangat cepat. Misalnya nih, mau memotret anak yang lagi
belajar jalan. Bagi orangtua ini adalah momen istimewa yang perlu diabadikan.
Yang menarik, kamera ini diperkuat
fitur Laser Auto Focus. Teknologi fokus dengan laser ini dapat mempercepat
pencarian fokus terhadap obyek foto, baik jarak dekat ataupun jarak jauh hingga
0,03 detik. Hasilnya, saya akan dapat mengambil foto yang lebih fokus dengan cepat dan tepat dibandingkan sistem fokus biasa. Fitur ini sangat membantu
dalam kondisi tertentu misalnya saat
memotret
dalam kondisi kurang cahaya.
Sering sekali saya mengalami kondisi ini jika memotret
objek di dalam ruangan. Kebetulan, rumah saya memang pencahayaan di dalam rumah
di ruang-ruang tertentu memang kurang. Maklum, saya tinggal di komplek
perumahan yang jarak tiap rumah sangat dekat sehingga tidak memungkinkan
memiliki banyak jendela untuk pencahayaan maksimal di dalam rumah.
Teknologi ASUS PixelMaster Camera membuat smartphone ini mampu menangkap gambar dan
video hingga 400% lebih terang saat dalam kondisi pencahayaan minimal. Tersedia pula dual-LED (dual tone) flash yang dapat membuat
hasil foto terekam dengan warna yang lebih natural.
Selain mengambil foto, kamera mampu merekam video dengan resolusi FullHD dengan
kecepatan 30 frame per detik. Wow!
Kamera depan
yang disediakan juga memiliki resolusi yang cukup tinggi yakni 5 MP serta dengan aperture f/2.0. Juga, mendukung autofocus untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik. Bahkan bagi
yang gemar selfie, kamera depan juga
menyediakan sudut yang lega, hingga 85o sehingga akan lebih banyak obyek yang bisa
ditangkap dalam foto. Kebetulan sih,
saya nggak suka selfie, nggak suka
sendiri maksudnya hehe. Maunya ditemenin sama keluarga dan teman-teman
tentunya.
Ah, asyik banget ya andai bisa mengambil foto dan video
dengan ASUS Zenfone 2 Laser. Kenangan berharga dengan keluarga dan teman akan
makin indah. Blog saya pun akan dihiasi dengan foto-foto yang cantik. Semoga bisa memilikinya satu saat nanti.
Sumber foto ASUS Zenfone 2 Laser dan referensi tulisan: http://www.asus.com/id/
saya juga pengen mba hehe... secara saya kalo moto juelek banget :)
ReplyDeletesamaaaa
DeleteDuh, jadi pengen Mbak :)
ReplyDeletesaya juga :)
DeleteWow, kamera di hapenya udah canggih banget ini ya mba
ReplyDeleteiya mba bisa fokus walau cahaya kurang
Deletemau lah kalau di lempar pake asus zenfone 2 laser :))
ReplyDeletesemua pada mauan nih
Deletesekarang zamannya Asus Zenfone 2 Laser ya mbak, kamera digital saya jadi minder :D
ReplyDeletekamera digital saya sudah dimuseumkan, praktis pake smartphone sih 1 alat untuk semua
Deletekameranya keren banget, cocoklah buat blogger.
ReplyDeletecocooook bgt!
Deletejadi nostalgia nih mbak,pake kamera roll film hehehe....
ReplyDeleteiyaaa
DeleteAku jg pengennn
ReplyDeleteSudah ikut lombanya mba?
ReplyDeletemelihat kamera dgn roll film, jd inget, aku pernah ngabisin 1 roll film di acara perpisahan smp, dan pas dicetak, semuanya kebakar -_- hahahaha...
ReplyDeleteaaaaa :(
Delete