Perlukah Puasa Media Sosial?
"Heran deh, kenapa dia kerjaannya online terus!"
Mungkin kita pernah mendengar orang berkomentar demikian. Saya pun pernah berfikir seperti ini. Saat masih mengajar, ada anak didik yang bilang kalau ibunya kerjaannya di rumah kebanyakan pegang hape, bbm-an entah sama siapa.
Sebelum berkomentar seperti itu ada baiknya ditanyakan dulu sama orangnya, apa yang sedang ia lihat di layar handphonennya. Karena ada loh orang yang mencari penghasilan sebagai blogger, buzzer, wartawan media online, menjalankan toko online, , atau profesi lain yang mengharuskan ia menggunakan media sosial atau aplikasi digital lainnya, dan ia berkantor di rumah. Jadi kelihatannya memang tidak kerja.
Ini kelihatannya pembelaan diri ya, hehe, karena kadang saya juga menerima pekerjaan menulis dari rumah. Tak apa-apa deh disebut demikaan juga. Walau kadang saya juga bingung, ini teh kerja (kalau lagi ada kerjaan) atau hobi sih yang saya lakukan? Tak masalah apapun itu, yang penting saya merasakan 'manfaat'nya dan menyenangkan (Tuuh, ujung-ujungnya do it ya.. Hmm, tak masalah kan selama masih mengikuti aturan agama dan negara?). Walau kadang saya seperti termakan pikiran saya sendiri, karena tak jarang diprotes anak saat sedang bermedia sosial.
Mungkin kita pernah mendengar orang berkomentar demikian. Saya pun pernah berfikir seperti ini. Saat masih mengajar, ada anak didik yang bilang kalau ibunya kerjaannya di rumah kebanyakan pegang hape, bbm-an entah sama siapa.
Sebelum berkomentar seperti itu ada baiknya ditanyakan dulu sama orangnya, apa yang sedang ia lihat di layar handphonennya. Karena ada loh orang yang mencari penghasilan sebagai blogger, buzzer, wartawan media online, menjalankan toko online, , atau profesi lain yang mengharuskan ia menggunakan media sosial atau aplikasi digital lainnya, dan ia berkantor di rumah. Jadi kelihatannya memang tidak kerja.
Ini kelihatannya pembelaan diri ya, hehe, karena kadang saya juga menerima pekerjaan menulis dari rumah. Tak apa-apa deh disebut demikaan juga. Walau kadang saya juga bingung, ini teh kerja (kalau lagi ada kerjaan) atau hobi sih yang saya lakukan? Tak masalah apapun itu, yang penting saya merasakan 'manfaat'nya dan menyenangkan (Tuuh, ujung-ujungnya do it ya.. Hmm, tak masalah kan selama masih mengikuti aturan agama dan negara?). Walau kadang saya seperti termakan pikiran saya sendiri, karena tak jarang diprotes anak saat sedang bermedia sosial.
Ya, saya termasuk pengguna media sosial yang...aktif banget juga nggak sih, karena saya masih sering
ketinggalan berbagai informasi. Tapi,
lumayan lah, dalam sehari saya bisa
menggunakan media sosial minimal 1 jam untuk mem-publish tulisan di blog, men-share
postingan tersebut di media sosial, blogwalking,
berinteraksi dengan blogger lain dan
mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.
Walaupun hobi, bermedia sosial kadang ada rasa jenuh dan cape. Saya cape
mendengar nyinyir ini dan itu, war
ini dan itu, di media sosial. Saya cape
mendengar berbagai berita yang menyesakkan hati: pelecehan seksual pada anak,
korupsi yang terus terjadi, harga kebutuhan dapur yang selalu naik, dan
sebagainya. Tapi itu semua adalah bagian dari resiko sebuah pilihan pekerjaan
dan hobi, dan yang terpenting adalah apa reaksi kita.
Makanya, saya suka mengambil waktu beristirahat dari media sosial, biasanya sih hari Sabtu dan Minggu. Saya tetap menyalakan handphone, namun tidak menyalakan aplikasi media sosial seperti facebook, twitter, G+, linkedin, blog, bahkan email. Untuk whatsapp, sms, telepon selalu on 24 jam karena komunikasi dengan anggota keluarga besar lebih banyak menggunakan aplikasi ini.
Apa yang saya lakukan saat puasa media sosial? Saya biasanya main sama anak, nonton (di rumah), mencoba resep baru, Jalan-jalan sama anak ke tempat yang dekat, istirahat, atau merapel pekerjaan rumah tangga yang tak selesai di hari-hari kemarin.
Puasa media sosial sehariiiiiii saja mungkin berat bagi yang selalu online. Tapi buat saya cukup bermanfaat. Hati dan pikiran saya jadi tenang, hubungan dengan keluarga pun semakin dekat. Hal ini seperti amunisi saat saya harus bermedia sosial lagi di hari selanjutnya. Saya mungkin bisa sedikit cuek dengan berbagai nyinyir di media sosial. Saya juga bisa terus update membaca berita dan menghadapinya dengan seimbang antara rasionalitas dan perasaan. Pastinya saya juga bisa terus menyalurkan hobi saya menulis dan mengerjakan pekerjaan yang datang dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan saya.
Bagaimana dengan teman-teman? Perlukah puasa media sosial menurut teman-teman? Pernahkah sehariiii saja puasa dari media sosial? Share yuk pengalaman teman-teman puasa media sosial atau sebaliknya tidak melakukan puasa media sosial!
Biasanya saya puasa sosmed klo lagi keabisan pulsa. Dan itu bisa berhari2 bahkan satu minggu baru ngisi pulsa lagi. Hehee
ReplyDeletesatu minggu? keren deh
Deletekalo dirumah kesepakatannya jam 18-20 gak ada yg nyentuh gadget bu :)
ReplyDeleteSalam kenal. ijin gabung blognya
bagus tuuh, aturan di rumah juga sebenarnya abis magrib no gadget, no tv (kebetulan sekarang tv rusak alhamdulillah)..tapi ya gitu dalam pelaksanaan ada aja yg melanggar
Deletesaya pernah puasa socmed juga hihi, pernah bosen sendiri juga pernah. kalau sekarang sedang seneng banget dengan socmed
ReplyDeleteya, asal bisa menggunakannya dengan bijaksana ya mas
DeleteAku kalau kupul keluarga puasa gadget, mba. Tapi tetap cek sesekali. Tapi aku udah mengakali nggak ada bunyi setiap kali ada notifikasi
ReplyDeleteiya mba saya juga. apalagi saat mau istirahat masih bunyi notfiikasi, saya off kan suaranya
DeleteAkuh juga cspek teh klo nengok medsos pas ada war waran ato isu sensitip, agaknya mau ah contek puasanya xxixi
ReplyDeletesilakan..:)
DeleteSaya juga kalau Sabtu - Minggu puasa medsoc. Tapi ga bisa puasa gadget, soalnya tiap libur pasti adaaa aja yg dipoto poto(meski ga dishare). Tapi untuk internet. Sering mba, saya ga aktifin. Cukup telp / sms aja gitu hehe.
ReplyDeletekalau sehari doang mah bisa mbak hahhaha
ReplyDeleteiya ya mba :)
DeleteSaya pun juga gitu, mbak. Karena bekerja online terus. Jadi di rumah bener2 gak pegang hape. Quality time sama keluarga. Begitu pun hari weekend.
ReplyDeleteSalam kenal :))
salam kenal :)
DeleteHaha, aku kadang juga gitu Mba. Puasa media sosial karena jenuh liat timeline. Apalagi kalau kerjanya nulis kan kita sudah liat layar ya. Masa dari layar ketemu layar lagi? Untung kalo foto pakai kamera, jadi kalo gadget ngga dibawa juga ngga apa-apa.
ReplyDeletesaya masih pake hape kalo foto jd tetap bawa HP :D
Deleteperlu banget mbak. tarik diri dari keriuhan untuk merecharge hati agar bisa full energi positif. tahu sendiri media sosial, wih..., banyak dinamikanya
ReplyDeleteiya mak, betul banget biar full energi positif
DeleteKalau saya memang jarang sosmed-an mbak Kania, FB aja cuma buka-buka di group itupun 2 atau 3 hari sekali, share postingan juga kalau ikut GA aja hehe :)
ReplyDeletehebbat mba :)
DeleteSaya juga kadang2 libur bermedia sosial, Mbak. malah kalo ke luar rumah, saya biasanya gak buka medsos. Sekali2 saja kalo memang ada hubungannya dengan blog/menulis.
ReplyDeleteiya mbak Niar, kalo ada yg urgent baru saya buka medsos saat weekend
DeleteWeekend, hari libur nasional, dan kalau lagi liburan di Bandung pasti libur medsos Mbak, ga sempat pegang hp kecuali kalau kesibukan sama keluarga udah selesai.
ReplyDeletekebersamaan bersama keluarga bisa melupakan sosmed utk sejenak ya mba
DeleteBiasanya weekdays terbatas sekali buka sosmed karena sepulang kantor langsung tepar hehe nahh waktu weekend baru deh spamming sosmed >.<
ReplyDeletemba malah kebalikannya dari saya, tp bener waktu masih kerja saya juga malah jarang buka sosmed karena tepar sepulang kerja
DeletePerlu lah mbak puasa medsos. Aku kalau ada suami di rmh, malah jarang pegang hape.
ReplyDeletetoss :D
DeleteSaya sih belum bisa euy. Pengennya maksimal 1 jam sehari buat online yang benar-benar optimal.
ReplyDeletekalo hari kerja saya jg maksimal 1 jam sehari utak atik blog, kalo hari libur gabisa..banyak request soalnya ><
DeleteKeluargaku gak mudeng aku ngapain saja di socmed tapi kalau aku dpt hadiah, mereka dapat. Kalau ada kopdar blogger, mereka aku ajak. Itu membuat mereka lebih mudah paham. Tapi aku nggak lantas pegang gadget melulu dekat mereka. Ada waktu2 tertentu saja.
ReplyDeletemba Lusi, ada teman di dunia nyata yg gatau blog itu apa. Tp saya faham sih dunia dia dan saya beda
DeleteSaya klo bepergian ma keluarga, hp saya setting airplane mode, kdng off :))
ReplyDeleteKalo pergi sekeluarga kadang repot sm anak juga kalo saya
DeleteSaya banget, karena pekerjaanku sekarang semua serba medsos, mau gak mau online terus sampe sering dinyinyirin orang. 😃😃
ReplyDeletemungkin dia gak tahu??
DeletePerlu, memang adakanlanya kita berhenti sejenak untuk bersosial media, Mbak hihi
ReplyDeleteBtw, kalau hobi mendatangkan manfaat dan uang, rasanya seperti tidak kerja ya, Mbak :D
iya betul banget walau gitu tetap perlu istirahat sejnak
Delete