Manfaatkan Libur Lebaran Untuk Jelajahi Obyek Wisata di kampung Halaman
Sudah
menjadi tradisi sebagian besar masyarakat kita untuk pulang ke kampung halaman
saat libur lebaran. Berkumpul dengan keluarga besar saat lebaran rasanya lebih ‘dapat’
suasana lebarannya, lebih meriah jika dibanding dengan merayakan lebaran di
perantauan. Untuk perantauan yang jarang pulang, libur lebaran sudah pasti
sangat dinantikan. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan melakukan berbagai
persiapan pulang ke kampung halaman, seperti pesan
tiket pesawat, kereta api, atau bus jauh-jauh hari sebelum lebaran
bahkan sebelum bulan Ramadhan.
Momen
liburan dan kebersamaan itu digunakan banyak orang juga untuk mengunjungi
berbagai obyek wisata. Dibanding mengunjungi obyek wisata yang ada di luar
kota, ada baiknya mengunjungi obyek wisata yang ada di kampung halaman sendiri.
Ada tiga alasan kenapa menjelajahi tempat wisata di kampung halaman lebih baik,
diantaranya adalah:
![]() |
pemandangan Gunung Galunggung dari depan rumah di kampung halaman |
- Mempromosikan
obyek wisata di kampung halaman sendiri
Sudahkah
anda mengenal dengan baik daerah asal anda? Apakah anda tahu obyek wisata apa
saja di daerah anda? Jujur, saya sendiri tidak tahu banyak tentang obyek wisata
di kampung halaman tempat saya dilahirkan. Hanya segelintir obyek wisata di
kampung halaman yang pernah saya kunjungi. Padahal, kita bisa menjadi duta
wisata daerah sendiri dengan cara mengenalkan obyek wisata di kampung halaman
kepada teman-teman di perantauan. Tapi, kalau kita tidak tahu, apa yang bisa
diceritakan dan dibanggakan? Padahal, pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, tak mengenal obyek wisata di kampung
halaman sendiri maka jadinya tidak sayang dan rindu dengan kampung halamannya. Duh,
jangan sampai deh kita tidak tahu sedikit pun obyek wisata di kampung halaman
sendiri.
- Jelajah
obyek wisata di kampung halaman menjadi sumber tulisan yang melimpah
Untuk
orang yang suka menulis -entah itu travel
blogger, novelis, wartawan lepas, dan sebutan lainnya untuk penulis-, menjelalahi
obyek wisata di kampung halaman bisa menjadi sumber tulisan yang melimpah. Kita
bisa menuliskan tentang tempat wisata di kampung halaman dari berbagai sisi,
misalnya dari segi transportasinya, akomodasi, wisata alamnya, kulinernya, dan
sebagainya.
- Jauh
lebih murah
Dari segi
biaya, menjelajahi obyek wisata di kampung halaman sendiri jauh lebih murah
jika dibanding pergi ke obyek wisata di luar kota. Jarak yang dekat bisa
menghemat biaya transportasi, akomodasi, tenaga, dan waktu. Karena jauh lebih
murah, jadi bisa mengajak keluarga besar dan pada akhirnya semakin mempererat
tali silaturahmi.
Di kampung halaman saya sendiri di Kota
Kuningan, Jawa Barat, terdapat puluhan obyek wisata yang bisa dijelajahi. Salah
satunya adalah obyek wisata sejarah Museum Linggajati. Museum ini mungkin tidak
asing di telinga kita karena sering disinggung di pelajaran sejarah Indonesia.
Museum Linggajati awalnya adalah sebuah hotel yang merupakan tempat
berlangsungnya perundingan antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1946. Perundingan
tersebut menghasilkan naskah perjanjian Linggajati
yang terdiri dari 17 pasal, yang selanjutnya ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1945.
![]() |
roeshman.wordpress.com |
Peristiwa perundingan yang berlangsung
tiga hari itu merupakan satu mata rantai sejarah yang mampu mengangkat nama
sebuah bangunan mungil di desa terpencil bernama Linggajati, menjadi terkenal
di seluruh Indonesia bahkan di seluruh penjuru dunia. Bangunan itu kemudian
dipugar oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1976 dan dijadikan sebagai bangunan
cagar budaya dan sekaligus obyek wisata sejarah dengan nama Museum Linggajati.
Museum yang dikelilingi pemandangan hijau menyejukkan serta udara menyegarkan ini
terletak sekitar 14 kilometer dari Kota Kuningan atau 26 kilometer dari Kota Cirebon.
Di sekitar Museum Linggajati, terdapat
obyek wisata lainnya yang bisa dikunjungi. Misalnya saja Taman Wisata Alam
Linggajati, Pemandian Cibulan, Situs Purbakala Cipari, Pemandian air panas
Sangkanhurip, dan sebagainya. Ibarat pepatah “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”, artinya dalam
sekali perjalanan kita bisa mengunjungi beberapa obyek wisata. Untuk anda yang
berasal dari luar Kota Kuningan, jangan khawatir jika kemalaman karena ada
banyak tempat menginap yang sesuai dengan keuangan di sekitar Desa Linggajati.
Obyek
wisata lain yang merupakan ciri khas dari Kota Kuningan adalah Waduk Darma. Waduk
Darma adalah sebuah danau yang terletak di Desa Jagara, Kecamatan Darma,
Kabupaten Kuningan. Waduk Darma menjadi sumber air yang sangat penting bagi
masyarakat Kuningan. Selain untuk sumber irigasi bagi 22,260 hektar lahan
pertanian di Kabupaten Kuningan dan Cirebon Timur, air dari Waduk Darma juga
digunakan untuk kebutuhan PDAM (Perusahaan Daerah Air minum).
Kini Waduk Darma
menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi. Setiap akhir
pekan Waduk Darma dikunjungi sedikitnya 800 wisatawan dari berbagai kota. Tidak
mengherankan, karena pemandangan di area Waduk Darma cukup indah, udaranya
menyegarkan, dan terdapat banyak wahana permainan untuk keluarga yang bisa digunakan.
Misalnya berbagai wahana permainan air seperti perahu. Bahkan tersedia bangunan
yang bisa disewa untuk keperluan rombongan perusahaan atau keluarga.
Pembangunan Waduk Darma sarat dengan nilai
sejarah. Pada tahun 1923 Pemerintah Belanda melakukan perencanaan dan
penelitian sebelum memulai pembangunan. Karena terjadi pergantian kekuasaan
dari Belanda ke Jepang, dan Jepang ke Indonesia, Waduk Darma baru bisa mulai
dibangun pada 1965. Tenaga ahli yang membangun waduk tersebut dari Belanda dan biaya pembangunannya
menghabiskan uang sebanyak 1,5 juta poundsterling pada masa itu.
Waduk Darma baru bisa dioperasikan pada tahun 1972 dan rencananya dibangun
untuk jangka waktu 50 tahun lamanya.
![]() |
roeshman.wordpress.com |
Untuk anda yang tertarik mengunjungi kota
kecil ini, bisa menggunakan transportasi pribadi maupun umum. Bus akan selalu
ada menuju Kota Kuningan dari terminal bus di kota-kota di Pulau Jawa. Jika
ingin menaiki kereta api, anda bisa berhenti di Stasiun Cirebon dan melanjutkan
perjalanan dengan bus kecil ke Kota Kuningan dengan lama perjalanan sekitar
satu jam. Untuk anda yang menggunakan pesawat terbang, bisa menaiki pesawat
menuju Bandar Udara yang ada di Jakarta atau Bandung. Buka Indonesiaflight.id Untuk Dapetin Promo Tiket
Pesawat agar biaya transportasi lebih murah. Dari Kota Bandung atau Jakarta, anda
bisa memesan mobil dari agen travel yang akan mengantarkan langsung menuju Kota
Kuningan.
Sayangnya,
libur lebaran tahun ini saya kemungkinan besar tidak pulang ke kampung halaman
di kota Kuningan, melainkan ke kampung halaman suami di Kota Pamanukan, Subang,
Jawa Barat. Padahal, dua obyek wisata sejarah yang saya ceritakan di atas ingin
sekali saya kunjungi bersama keluarga kecil saya. Saya sendiri sudah
mengunjungi dua obyek wisata sejarah tersebut, namun keluarga kecil saya belum
pernah mengunjunginya. Insyaallah, di
lain kesempatan kami bisa menjelajahi dua obyek wisata tersebut, juga obyek
wisata lainnya di Kota Kuningan.
Bagaimana
dengan anda? Sudahkah menelusuri obyek wisata di kampung halaman sendiri? Obyek
wisata apakah yang paling dikenal, disukai, dan pernah dikunjungi di kampung
halaman? Share yuk dengan
menceritakannya di kolom komentar. Siapa tahu ada teman-teman lain yang
membutuhkan informasinya dan anda bisa menjadi guide bagi teman anda yang ingin mengunjungi obyek wisata di kampung
halaman anda.
saya suka mengajak anak jalan2 di kampung halaman sembari mencari ide utk menulis di blog.
ReplyDeletebiasanya udah banyak perubahan ya di kampung karena jarang pulang
Deletebelum pernah main kelampung padahal ada saudara di sana..
ReplyDeletesaya jg belum pernah ke lampung karena ga punya saudara jg di sana
Deletehmmm jadi kangen kampung halaman, sayang tahun ini ngga pulang..
ReplyDeletengga apa mba, saya jg giliran di kapung suami tahun ini
Deleteyes bener mbak, sekalian liburan di rumah saat pulang kampung ya. Biar nggak over budget juga :D
ReplyDeletebetul
DeleteIya.. yah.. Jadi kepikiran mau mengajak anak-anak eksplor Surabaya pas pulang kampung nanti
ReplyDeletesurabaya apa obyek wisata yg terdekat dr tempat tinggal mba lubena?
DeleteWah,ke subang ya...sayang banget saya mudik :(
ReplyDeleteyaaah, jadi ga bisa ketemu ya :(
DeleteIde bagus tu mbak, ini dapat juga sebagai ajang untuk mempromosikan kampung kita. Aku juga pengen nulis tentang hal unik di kampung halamanku, mumpung lagi di kampung ne. Terima kasih inffonya mbak! :)
ReplyDeletesamasama
DeleteBener neh, nanti sebelum lebaran memang waktu yang tepat untuk mudik berkumpul keluarga dan berlibur.
ReplyDeletesip :)
Deleteterakhir ke kuningan sama alm. mamah tahun 2007, dulu kecil malahan suka ke waduk darma liburan disana murah meriah tapi seru :)
ReplyDeletemamah orang kuningan ya mba?
DeleteIyaa, aku suka ubek-ubek-ubek Bogor dan sekitarnya kalau mudik..asik bisa nambah bahan tulisan
ReplyDeleteenak ya hiburan disana. ada gunung sama air terjun pasti. dan tempat bersejarah jga. bisa menimbulkan ide untuk ngeblog juga
ReplyDeleteTeh, aku mupeng pingin ke kuningan lagi. Daerahnya sejuk banget apalagi di LInggarjati y.
ReplyDeletebener banget nih mbk, manfaatin lburan buat mnjelajah kampung.
ReplyDeletewisata sejarah di kmpungnya msti di noted jga nih, mna tw bsa kpan kpan brknjung ksana.
samaan kta mbk g balek kmpung hehe
Bener banget mbak, aku selama di jkt suka baca artikel ttg obyek wisata di Sby, pdhl selama tinggal di Sby dulu gak tau
ReplyDeletePas mudik jadinya menjelajah ke tempat2 wisata itu hehe