Tips Mengelola Marah
Pernah marah
atau kesal sama orang lain? Tentu pernah
dong. Apakah kamu marah sama orang yang berhutang dan tak bayar-bayar, atau
marah pada pasangan yang berbohong, atau kesal pada anak yang selalau emmbuat
rumah berantakan. Semua orang pasti pernah mengalami hal yang membuat ia marah
atau kesal pada orang lain. Karena sebagai makhluk sosial, setiap orang pasti
harus berhubungan dengan orang lain ketika menjalankan kegiatannya. Dan orang
itu bukan robot yang bisa kita stel sesuai keinginan kita. Ada kalanya perilaku
orang lain tidak sesuai dengan yang kita harapkan sehingga membuat kita marah
atau kesal.
Beberapa hal berikut
ini bisa kita lakukan untuk mengelola marah agar kita bisa berdamai dengan diri
sendiri dan menjalani hidup dengan tenang. Coba deh, kalau kita menyimpan marah
dan kesal, rasanya seperti ada api dan beban di dada. Hidup jadi tidak tenang
kan. Walau sebenarnya saya juga masih terus belajar melakukan tips ini. Ada baiknya
kita coba lakukan bersama-sama.
pixabay.com |
- Tempatkan kita di posisi mereka
Coba tempatkan
diri kita di posisi orang yang membuat kita marah dan kesal. Mungkin ada alasan
tersendiri sehingga orang tersebut berperilaku yang membuat kita marah dan
kesal. Mungkin ia sedang ada masalah sehingga moodnya jelek, mungkin ia di rumahnya diasuh oleh orangtua yang
suka marah-marah, dan sebagainya. Orang yang tidak membayar hutang tepat waktu
dan membuat kita kesal, mungkin saja ia memang sedang kesulitan dan sungkan
memberitahu kalau ia tidak bisa membayar. Pasangan yang berbohong mungkin saja
ia sebenarnya tidak bisa mengungkapkan kata yang tepat untuk hal yang ia
sampaikan. Anak yang membuat rumah berantakan sedang berekspklorasi mengenal
lingkungannya.
- Menghindar dari orang tersebut untuk sementara waktu
Agar marah kita
sedikit reda, cobalah menghindar dari orang yang membuat kita kesal atau marah.
Kalau pertemuan tak bisa dihindari, terus terang saja mengatakan bahwa kita
butuh waktu untuk berinteraksi lagi. Misalnya dengan anak, kan tidak mungkin
menghindari anak. Kalau sedang marah atau kesal, saya minta waktu ke anak untuk
menenangkan diri terlebih dulu.
- Sibukkan diri dengan kegiatan positif
Menyibukkan diri
dengan kegiatan positif bisa sejenak melupakan marah kita pada orang lain. Misalnya
dengan menjalani hobi yang menyenangkan, bekerja dengan giat, mengaji, dan sebagainya.
- Ingat balasan untuk orang yang menahan marah
Saya pernah
diingatkan oleh anak sebuah hadist tentang marah. Waktu itu anak saya masih
duduk di bangku Taman Kanak-Kanak dan di sekolahnya diajarkan hadist ini.
Laa taghdab wa lakal jannahArtinya: “Jangan marah, maka kamu akan masuk surge” (HR Ath Thabrani)
- Ikhlas, Sabar, Tabayun
Orang muslim
dilarang untuk marah berlama-lama pada orang lain, maksimal 3 hari ia
seharusnya berbaikan lagi dengan saudaranya. Hikmah dari hal ini adalah agar
masing-masing menyelesaikan masalahnya dan melakukan tabayyun (mencari
kejelasan tentang masalah yang dihadapi). Kalau sudah tabayyun dan mengusahakan
yang terbaik namun masalah tidak terselesaikan, berarti kita harus sabar dan
ikhlas menerimanya. Mungkin inilah lahan ibadah kita untuk mendapat keutamaan
menahan marah. Wallahu alam.
Setuju no. 2. Biasanya saya kalau marah segera pergi dari orangnya untuk menenangkan diri...
ReplyDeleteTabayun, kadang susah banget nich untuk diarahkan ke tabayun.
ReplyDeleteaku lebih baik menghindar lalu katarsis dengan kegiatan jadi emosiku tersalurkan mba
ReplyDelete