Pengalamanku Menjadi Mak Comblang

  

Pernah menjadi mak comblang sampai yang dicomblangin menikah? Ternyata menjadi mak comblang itu banyak sekali keutamaannya, terutama karena mendapat pahala atau balasan yang besar dari Allah SWT.

Dalam agama Islam, dengan menjodohkan orang sampai menikah berarti ia mendapat pahala menjauhkan seseorang dari syahawat yang buruk, membuka jalan rejeki orang lain, memberi kebahagiaan pada orang lain, mencegah fitnah, pahala menolong orang lain, pahala melakukan pertolongan yang sebaik-baiknya, pahala memilih pasangan terbaik, pahala sepanjang hari hingga di akhirat, pahala memberi jalan menjalankan sunnah Rasul, pahala membuat orang lain jauh dari kesepian, jalan beramal saleh, dan sebagainya.

Aku pernah (Alhamdulillah) menjodohkan atau mencomblangi dua orang sampai mereka menikah. Prosesnya melalui taaruf. Dua orang saling bertukar biodata, lalu mereka bertemu dan bertukar pikiran setelah merasa cocok dengan biodata calon pasangannya. Jika cocok, mereka akan terus lanjut ke proses yang lebih serius yaitu pernikahan. Tentu prosesnya tidak cepat, tergantung kesiapan keluarga masing-masing.

Tidak mudah mencoblangi 2 orang sampai menikah. Kita harus bisa menilai kecocokan mereka. Misalnya saja, ketika si pemuda menginginkan wanita yang cantik berkulit putih, ya jangan dipertemukan dengan wanita yang berkulit sawo matang karena mungkin tidak akan tertarik. Ketika si wanita ingin pasangan yang setara pendidikannya, ya dipertemukan dengan yang sesuai atau mendekati.

Sebagai mak comblang, kita juga harus memberikan nasihat pernikahan terbaik untuk para pasangan yang kita comblangi. Dalam kasusku, pernah si perempuan mengeluh dan khawatir setelah dipertemukan dengan si lelaki, bahwa ia ragu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius karena si lelaki terlihat gemulai. Aku pun memberikan nasihat padanya bahwa agamanya baik, ia telah bekerja dan berniat serius menikah, ia hanya dibesarkan dengan banyak saudara perempuan sehingga mungkin sedikit berpengaruh pada kelembutan hatinya, namun selebihnya beliau adalah lelaki yang normal. Setelah masing-masing istikharah, akhirnya alhamdulillah mereka mantap menikah dan sekarang dikaruniai 2 putri.




Dalam kasus yang lain, sang lelaki mengeluh, ia mendapat kabar kalau perempuan yang dipertemukan dengannya di masa lalu berkulit sawo matang padahal saat ini terlihat berkulit bersih. Aku pun memberikan nasihat bahwa kulit bisa dirawat dengan perawatan terbaik sehingga menjadi terlihat bersih dan cerah. Yang pasti, sang perempuan itu baik, solehah, punya karir yang bisa membantu ekonomi suami, dan dari keluarga yang kita kenal baik. Setelah istikharah, akhirnya mereka memutuskan menikah dan kini Bahagia dikaruniai 2 orang putra.

Sebagai mak comblang, perasaanku sangat bahagia melihat pasangan yang aku comblangi melaju ke pernikahan dan hidup bahagia. Tentu saja, Namanya pernikahan tak ada yang sempurna, ini juga perlu kita tekankan sebagai mak comblang. Pasti akan selalu ada badai yang menerpa baik badai ekonomi maupun yang lainnya dan mereka harus mengetahu dan melaluinya dengan upaya terbaik mereka menjaga pernikahan tetap sakinah.

Jika ada teman atau siapapun di sekitarmu yang jomblo dan siap menikah, bantulah mereka ya teman-teman dengan mencarikan pasangan yang baik. InshaAllah, Allah SWT memberikan balasan kebaikan juga kepadamu. BTW, aku ingin dengar cerita teman-teman, apakah kalian punya pengalaman menjadi mak comblang atau menjodohkan sampai yang dijodohkan menikah? Share yuk di kolom komentar! 

Comments

  1. Saya justru ada pengalaman buruk sama mak comblang. Dulu dipaksa kenalan. Akhirnya ehhh ... kena KDRT psikis.

    ReplyDelete
  2. Lah aku mak comblangin seseorang malah menjauh dia dari calon yang aku tawarkan itu. Soalnya memang niatnya becandaan sih, nggak serius jodohin. Hehehe...

    ReplyDelete
  3. Wah mantap pengalamannya
    Saya pas SMA pernah comblangin beberapa teman, mereka ada yang menikah ada yang putus ditengah jalan, sedihnya ada juga yang akhirnya bercerai

    ReplyDelete
  4. Mak Comblang memang sudah ada sejak dulu ya, Mbak. Kalau dulu itu, soal dikenalin dulu buat jadi pacar, kalau sekarang memang untuk serius menikah. Tapi kuncinya memang harus sama-sama suka dan serius.

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah ya Kak kalau bisa sampai ke tahap pernikahan. Dulu saya pernah comblangin tapi sayangnya gak berhasil, ya mungkin belum jodoh.

    Kalau mau taaruf gitu kebanyakan yg kasih syarat adalah pihak laki2 ya? Maunya calon istri yg punya pekerjaan, yg cantik, putih, blablabla.

    ReplyDelete
  6. Jadi inget waktu pengalaman comblangin orang. Dua-duanya sudah klop dan siap ke jenjang serius. Eh, pas ngobrol ke orang tuanya, bapaknya menolak mentah-mentah karena satu dan lain hal.. so sad

    ReplyDelete
  7. Sesuatu ya cerita tentang percomblangan ini. Wah ternyata kak Kania ini Mak comblang yak, boleh juga nih daku dibantu eh hehe.

    ReplyDelete
  8. Aku sih belum pernah jadi mak comblang, tapi seru juga yah, karena kita pasti tau karakter masing-masing yg mau docomblangin, dan berakhir bahagia pula. Salutt!

    ReplyDelete
  9. Paling happy kalau yang dicomblangin menikah dan awet ya mba. Kalau saya masih nolak misal diminta nyomblang, takut mereka gajadi, trus hubungan pertemanan jadi renggang

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah pernah juga bantuin temen nyomblangin gini. Dan alhamdulillah akhirnya mereka menikah sampe sekarang dikaruniai 2 jagoan. Masya Allah ikut seneng. Jadi ketagihan nyomblangin temen lain yg joms wkwk.

    ReplyDelete
  11. Ngomongin soal mak comblang, bukan saya yang jadi mak comblangnya, malah saya yang di mak comblangin, hahaha... Eh ternyata bisa mendatangkan pahala ya, baru tau sih ini. Makasih banyak loh info kerennya. Sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
  12. Aku pernah nih ngejodohin 2 temanku dan msh langgeng sampe skrg meski ada gangguan2 dikit. Sempat sih tmnku cwek ini emg naksir aku. Tp ya gmn ya. Aku ga ada rasa. Mknya aku jodohin aja ke 2 teman cwokku. Eh tinggal aku sndiri nih yg msh ngejomblo hahaha

    ReplyDelete
  13. Beberapa kali dimintai tolong untuk menjadi mak comblang tapi akunya yang belum berani haha..
    Seneng ya kalau hasilcomblangan kita sukses dan bisa hidup bahagia...

    ReplyDelete
  14. Wah, Kak Kania pernah juga ya jadi makcomblang. Aku dulu 2 kali comblangin teman baik dan jadi. Duh, ikut senang banget waktu itu lihat kebahagiaan mereka emang ya

    ReplyDelete
  15. bisa dibilang saya dan Paksu kenalnya karena perantara si Ipar yang jadi Mak comblangnya, hihihih.
    sependek ingatan saya, kalau jadi mak comblang sih saya belum pernah kenalin dua teman sampai menikah, tepatnya takut juga sih kalau jadi mak comblang, takut kalau besok-besok mereka kenapa-kenapa jadi kita juga yang gak enak :D

    ReplyDelete
  16. Kadang mak comblang bisa jodohin orang tapi susah nemu jodoh sendiri. Bisa nih jadi judul FTV. Hehe

    ReplyDelete
  17. Agak lupa..hihii, pernah gak ya.. aku jadi mak comblang?
    Kalau pas masa-masa sekolah sih, iya.
    Rasanya seneng sih ya.. lihat sahabat atau teman bahagia dan cocok karakternya.

    Semoga kak Kania senantiasa diberi kemudahan untuk jadi mak comblang yang jeli, karena balasannya di akhirat adalah setara dua gunung emas.

    ReplyDelete
  18. MAsya Allah, tapi jujur aku pribadi takut sih kalau jadi mak comblang hehe.. takut salah :)

    ReplyDelete
  19. kalau aku kebetulan pasangan "korban Makcomblang" alhamdulilah. Mungkin emang Tuhan ngasih jodohnya lewat perantara temen yang tiba-tiba jadi saudara jauh setelah ditelisik mengenai silsilah keluarga.

    Padahal aku tipikal orang yang sudah untuk dikenalkan, kalaupun kenalan sama someone from nowhare, pasti gak lama. tiba-tiba jauh aja. Nah yang terakhir ini sampai menikah dan alhamdulillah apa yang pasangan sekarang merupakan pasangan terbaik. Harus begitu ya. Hehe

    ReplyDelete
  20. aku bacanya ikut bahagia kak, sukses dan sehat selalu untuk kaka juga ya :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Semakin Bersyukur di Usia Cantik