Manfaat Sawit Untuk Industri Farmasi
Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil sawit di dunia setelah Malaysia dan Brazil. Salah satu penghasil buah sawit yang cukup besar adalah Kabupaten Kaur. Kaur adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kaur terletak sekitar 250 km dari kota Bengkulu dan mempunyai luas sebesar km ². Masyarakat Kabupaten Kaur banyak bekerja di sektor, perkebunan, pertanian, perdagangan, dan perikanan. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 135.200 jiwa dengan kepadatan 57 jiwa/ km ².
Kabupaten Kaur sudah berusia 20 tahun dan sudah
banyak hal yang telah dilakukan. Pembangunan dalam semua sektor sudah
berlangsung dengan baik, seperti pembangunan bidang pendidikan, kesehatan,
pertanian, perkebunan dan sektor- sektor lainnya. Sejak tahun 2005, Kabupaten
Kaur membangun industri pengolahan minyak sawit dengan sistem fermentasi yang
hasilnya telah di ekspor ke berbagai negara.
Manfaat Sawit Untuk Industri farmasi
Sebagian masyarakat berpikir minyak kelapa sawit
hanya dapat digunakan untuk minyak sayur dan biodiesel. Pada kenyataannya,
kandungan dalam minyak kelapa sawit juga bermanfaat untuk bidang kesehatan,
khususnya di industri farmasi. Penelitian menunjukka bahwa minyak sawit
mengandung tocotrienol yang merupakan suatu antioksidan yang mampu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Tocorietnol ini merupakan salah satu kandungan dari
vitamin A dan E dari minyak kelapa sawit.
ilustrasi: pixabay |
Selain sumber vitamin A dan E, banyak kandungan
lainnya dari minyak sawit ini yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, seperti
alfa- karoten, beta- karoten, fistosterol, lutein, asam lemak tidak jenuh dan
ubiquinon. Alfa – karoten ini bermanfaat untuk mengurangi risiko paru- paru,
kanker hati, pankreas, dan penyakit lambung. Sementara beta – karoten
bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan mata.
Lutein bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker
epithelial dan katarak. Kandungan lainnya yaitu ubiquinon memiliki manfaat
untuk mencegah penyakit jantung dan hipertensi, meningkatkan sistem imun, serta
mencegah kerusakan sel darah merah karena oksidasi. Sedangkan fitosterol adalah
senyawa yang secara alamiah dapat membantu menurunkan kolesterol. Semua
kandungan tersebut menunjukkan betapa banyak manfaat dari minyak kelapa sawit
untuk indutri farmasi.
Peranan Ahli Farmasi Dalam Pengembangan Obat
Ahli farmasi berperan penting dalam mengembangkan
sawit di industi farmasi. Sebagaimana yang kita ketahui, farmasi adalah ilmu
yang mempelajari seluk belut obat. Orang yang menggelutinya disebut ahli
farmasi. Ahli farmasi terdiri dari apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Apoteker akan memberikan obat sesuai dengan rekomendasi resep dari dokter.
Selain itu, apoteker juga berkontribusi dalam penelitian dan pengujian obat
baru.
ilustrasi: pixabay |
Sementara itu, Tenaga Teknis kefarmasian membantu
apoteker dalam pekerjaan kefarmasian. Pekerjaan kefarmasian sendiri meliputi
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
Menurut informasi di website pafikaur.org, ahli farmasi tergabung dalam
sebuah organisasi Bernama Persatuan Ahli Farmasi Indonesia( PAFI). Organisasi
ini telah berdiri sejak tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta dan
keanggotaannya tersebar di pusat dan daerah. PAFI telah ikut andil dalam pembangunan
masyarakat Indonesia sejak kemerdekaan negara republik Indonesia terutama dalam
bidang kesehatan dan faramasi, termasuk PAFI Kabupaten Kaur. Untuk informasi
lebih lengkap mengenai PAFI Kaur, bisa mengunjungi website resminya di pafikaur.org.
Sumber
referensi
•
wikipedia.org
• ui.ac.id
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.