Tetap Memelihara Cinta Walau Berbeda Benua
Sudah dua bulan
ini saya dan suami tinggal berjauhan di lain benua. Ya, kita sedang menjalani long distance marriage (LDM) untuk
selama beberapa waktu ke depan. Syukur pada Allah SWT yang telah memberikan
rejeki sama suami untuk meneruskan sekolah di salah satu Negara di Benua Eropa.
Sesuatu yang sudah beliau perjuangkan sejak lama.
Rasanya gimana
tinggal berjauhan. Tentu sedikit rasa sedih ada karena kita terbiasa tinggal
satu rumah. Apalagi jika anak-anak sudah merasa kangen, terutama gadis kecil di
rumah yang berusia 6 tahun yang cukup dekat dengan ayahnya. Dengan nada sedih
dan merajuk dia suka bilang kangen ayahnya. Alhamdulillah ada teknologi yang
memudahkan komunikasi sehingga kita bisa melakukan videocall.
pixabay.com |
Bahagia dan
bersyukur juga tentu saja saya rasakan. Bahagia saat suami bisa lolos seleksi
diantara banyak pelamar beasiswa dan bersyukur saat mengetahui beliau di sana
sehat walafiat. Doa-doa tiada henti saya panjatkan agar beliau bisa menjalani
pendidikan dengan sabar dan lancar.
Banyak orang
bilang hubungan jarak jauh itu kurang bisa dipertahankan. Mungkin ada benarnya
karena jarak yang jauh kadang-kadang bisa menghambat komunikasi. Yang dekat
saja bisa cekcok, apalagi yang jauh. Tetapi semua saya pasrahkan saja sama
Allah SWT. Yang penting saat ini bagaimana saya dan suami tetap memelihara
cinta walau berbeda benua. Ya, memelihara cinta. Karena pasangan yang sudah
beberapa tahun menikah bisa jadi mengalami kejenuhan sehingga perlu memelihara
cinta mereka. Apalagi jika dipisahkan dengan jarak yang membentang, memelihara
cinta adalah suatu keharusan jika hubungan rumah tangga ingin tetap harmonis.
Beberapa hal ini
sebaiknya dilakukan pasangan long
distance marriage untuk memelihara cinta mereka.
- Saling memberi kabar
Penting untuk
setiap pasangan saling memberi kabar agar tidak ada saling curiga. Laki-laki
sebaiknya mengerti bahwa perempuan lebih dominan perasaannya dan lebih banyak
bicara. Mungkin ia sedikit-sedikit akan berkirim pesan, mengeluh, atau bertanya
ini dan itu. Perempuan juga sebaiknya mengerti jika lelaki itu kadang-kadang
tidak banyak bicara dan tidak bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Ketika
ia tak bisa membalas pesanmu, mungkin ia sedang sibuk dengan urusannya atau
sedang mengambil ruang untuk dirinya sendiri. Setiap orang harus mempelajari
gaya komunikasi masing-masing pasangannya agar bisa berkomunikasi dengan baik.
pixabay.com |
- Ungkapkan sayang
Tidak semua
orang bisa mengungkapkan sayang pada pasangannya. Ada yang bisa
mengungkapkannya langsung dengan kata-kata, namun ada juga yang
mengungkapkannya langsung dengan perbuatan. Apapun itu, yang penting pasangan
kita tahu bahwa kita menyayanginya dan akan tetap mendukungnya.
- Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi
Banyak yang
bilang teknologi seperti dua sisi mata uang, bisa bermanfaat namun juga bisa
menimbulkan maslahat (keburukan). Mari kita ambil manfaatnya ketika menjalani long distance marriage. Kadang-kadang
anak gadis kecilku walau kangen berat sama ayahnya, namun kalau sudah video call dia suka bilang kalau dia
tidak merasa jauh dengan ayahnya. Kangen pun terobati saat melihat ayah
tercinta di depan mata.
- Saling berkunjung
Jika memungkinkan,
saling berkunjung saat menjalani LDM sebaiknya dilakukan. Dalam setahun,
pastilah ada masa cutinya buat yang kerja. Memang jadinya harus pintar mengatur
keuangan karena butuh dana jika harus menemui pasangan di luar kota bahkan luar
negeri. Belum lagi, biaya hidup jadi terbagi dua.
- Menyibukkan diri untuk mengurangi kegalauan
Menyibukkan diri
bisa dilakukan untuk mengurangi kegalauan saat menjalani LDM. Justru saat LDM
ada peluang melakukan kegiatan yang tidak bisa banyak dilakukan saat pasangan
ada. Misalnya dengan menjalani hobi yang menyenangkan.
- Saling mendoakan
Saya pernah
mendengar bahwa doa istri untuk suaminya itu mustajab (mudah bagi Allah SWT
untuk mengabulkannya), begitupun sebaliknya. Jadi, banyaklah berdoa yang baik pada
Allah SWT untuk pasangan kita. Semoga ia yang ada jauh di sana tetap sehat dan
sukses dalam pendidikan atau karirnya. Banyak berdoa juga agar segera berakhir
masa LDM nya dan bisa berkumpul lagi dengan pasangan dalam satu rumah.
islamicity.org |
- Saling setia
Bagi pasangan
yang sudah terikat dengan pernikahan, sebaiknya berkomitmen untuk setia pada
pasangannya. Setiap orang sebaiknya punya batasan jika bergaul dengan lawan
jenis ketika sudah menikah. Misalnya, jika ingin curhat ya sebaiknya curhatlah
pada pasangannya. Karena sudah banyak kasus yang menunjukkan kalau curhat
dengan lawan jenis secara intens itu berpeluang terjadinya perselingkuhan.
- Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong
Jika berbagai
kesulitan saat menjalani LDM datang, jadikanlah Allah SWT sebagai penolong
dengan bersabar dan beribadah pada-Nya. Apalagi kalau sudah menyangkut hubungan
suami istri, sebaiknya banyak bersabar dan beribadah pada Allah SWT saat LDM agar
terhindar dari berbagai godaan.
Sebaiknya hindari
deh saling berkirim sex texting or
picture pada pasangan, karena kecanggihan teknologi bisa menjadi buah
simalakama. Bisa jadi akun anda dibobol dan gambar anda disebarkan ke khalayak
dunia maya. Saling berkunjunglah agar tidak terjadi fitnah. Tidak heran di masa
Nabi, Umar bin Khaththab RA pernah membuat peraturan bahwa tugas terjun ke
medan perang maupun menjaga perbatasan bagi seorang suami paling lama empat
bulan. Hal ini dilakukan agar suami dan istri bisa melaksanakan hak dan
kewajibannya seperti biasa. Wallahualam.
Bicara tentang cara mencintai baik pada pasangan, orangtua, maupun lainnya, teman-teman saya juga punya ceritanya sendiri yang menarik tentang cara mencintai. Simak yuk cara Ike Yuliatuti mencintai suaminya yang lebih muda, cara mbak Nurul Rahmawati mencintai ibunda yang sudah tiada, dan cara mencintai pasangan dari mbak Yurmawita dan cerita cinta lainnya dari mbak Maria Soraya.
Wah bisa kuat ya mba LDR an aku belum coba hehe
ReplyDeleteyah gimana lagi mba, memang begini keadaannya
DeleteBayangin LDM rasanya kok berat bangett ya mbak di mataku
ReplyDeleteiya tapi ini LDMnya dlm rangka pendidikan dan sementara :)
DeleteSaya pernah ldm tapi beda pulau, itu aja rasannya gimana gitu. Apapun itu semoga seMuanya dimudahkan mbk
ReplyDeleteamiiin
DeleteAku mungkin nggak akan kuat kalau LDM an sama suami ku mbak, semoga dimudahkan ya mbak
ReplyDeletewaah selamat ya mbak untuk Suaminya yang sedang menimba ilmu di Eropa :) saya juga sedang LDM nih mbak, karena menikah beda negara, tapi mudah-mudahan segera kumpul keluarga, memang berat rasanya tinggal berjauhan.
ReplyDeleteSemoga sukses ya studynya, dan salam sayang untuk si kecil xoxo
Kalau saya sih gpp beda benua, asal gak beda agama atau keyakinan, krn keyakinan itu prinsip. Kasian anak2 kalau terombang-ambing tdk punya pegangan.
ReplyDeleteApalagi zaman skrng, dengan teknologi makin mudah berkomunikasi meski jauh sekalipun ya mbak, yg penting kepercayaan :D TFS
BTW semoga lancar studi suaminya mbk
amiiin
DeleteSemoga kuat dan berjalan dengan baik ya LDM nya..Yang penting emang saling percaya ..Semangat mba
ReplyDeletemakasih mba
DeleteBanyak berkaahh utk mba Kania dan keluarga
ReplyDeleteTipsnya sungguh cucok meoong