Mempelajari Potret Sejarah Jogja dari Pura Pakualaman
Pura Pakualaman adalah salah satu
pura dari dua istiana yang berada di Yogyakarta. Sama
halnya dengan Keraton Kasultanan Yogyakarta, lokasi pura ini juga sudah
dilengkapi dengan museum, masjid serta alun-alunnya.
Kebanyakan orang hanya tahu Kraton
Yogyakarta saja yang menjadi bangunan istana bersejarah. Padahal, masih ada
lagi istana lain yang juga bersejarah yaitu Pura Pakualaman. Jaraknya hanya 2,5
km menuju timur Kraton. Bila di Kasultana yang berkuasa adalah Sri Sultan
Hamengku Buwono maka, d Pura ini yang berkuasa adalah GPA Paku Alam.
republika.co.id |
Untuk kompleks istananya sendiri
memang tidak terlalu besar, dan lebih kecil bila dibandingkan dengan komplek
istana Kraton Yogyakarta. Pada bagian depan gerbangnya, Anda akan melihat
sebuah lapangan yang sudah ditumbuhi dengan rimbunnya pohon beringin. Nah,
lapangan tersebut adalah alun-alun Sewandanan. Saat sore hari biasanya
alun-alun akan dipenuhi oleh para pedagang kaki lima, saat itu juga banyak
sekali yang menjadikannya tempat nongkrong. Bagi Anda yang ingin wisata kuliner
murah juga bisa melakukannya di alun-alun Sewandanan.
Sementara itu, untuk lokasi tepatnya,
Pura ini berada di Jalan Sultan Agung, bila mengambil pemberangkatan dari titik
nol Jogja, jaraknya hanya 2 km saja, tidak terlalu jauh kan? Anda bisa berjalan
kaki atau naik becak untuk bisa sampai di Pura Pakualaman. Bagi Anda yang ingin
sekalian berkeliling Jogja, sangat direkomendasikan untuk menyewa Mobil OMocars Jogja saja,
dibandingkan harus naik kendaraan umum. Anda bisa sewa mobil tanpa supir atau
lepas kunci plus mobilnya diantara langsung ke lokasi. Untuk biayanya juga
tidak mahal, kisaran 250 ribu per hari.
Jam buka istananya setiap hari, dari
pukul 8 pagi sampai 5 sore. Khusus pada hari Minggu, Selasa dan Kamis, museum
istananya akan buka pada pukul 9 sampai 1 saja.
Saat memasuki lokasi Pura
Pakualamannya, Anda akan disambut dengan pemandangan taman serta kolam yang
ditumbuhi banyak teratai. Pada bagian belakang kolamnya juga terdapat sebuah
Bangsal yang digunakan untuk menyimpan gamelan. Bila datang tepat saat hari
Minggu Pon, wisatawan yang harus bisa mendengarkan suara gamelan yang dimainkan
para penabuh.
Selain bisa menikmati pesona bangunan
pendapat, di dalam kompleks istananya juga ada beberapa bangunan lain, misalnya
saja Dalem Ageng Proboyeksa yang memiliki arsitektur unik, Gedung Maerakaca dan
gedung lainnya. Bagi yang penasaran bagaimana perjalanan sejarah dari Pura
Pakualaman, bisa langsung mengunjungi museumnya atau perpustakaan yang berada
di dalam istinananya.
Di dalam perpustakaan Anda bisa
menemukan banyak koleksi naskah yang menceritakan sejarah Pakualaman serta
karya sastranya. Sementara di museum akan dipajang daftar silsilah keluarga
dari Pakualaman, dokumen perjanjian, foto, atribut kerajaan, senjata dan busana
yang pernah digunakan.
Bagaimana, tertarik mengunjungi Pura Pakualaman? Bagi
para pecinta sejarah mengunjungi pura ini tentu saja sangat direkomendasikan
karena Anda bisa melihat potret sejarah Jogja dengan lebih luas.
Penasaran dnegan bagian dalamnya :)
ReplyDeletejadi inget saya pertama kali ke Pakualaman diajak teman, di depan Pakualaman ada orang jual Lotek dan gado-gado enak! hihihi
ReplyDeleteAku punya rumah di kecamatan Pakualaman ini. Kalau dari titik nol, mendingan naik becak sih kalau aku hahaaa males jalan kaki.
ReplyDeleteTempat ini masuk bucket list. Berkali ke Kota Gudeg, tapi nggak pernah mampir ke sini.
ReplyDelete