Salahkah Menjadi Introvert?

 

Orang introvert sering disalahah artikan sebagai orang yang sombong, anti sosial, atau pemalu. Padahal menurut para ahli, introvert adalah suatu tipe kepribadian dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1.      Energinya terkuras Ketika menghabiskan waktu dengan banyak orang

2.      Lebih senang menghabiskan waktu sendiri. Hal inilah yang membuat orang mengira introvert itu anti sosial. Padahal seperti manusia pada umumnya, orang introvert juga senang dan butuh bersosialisasi. Bagi orang introvert, melakukan hal yang disukai seorang diri bisa mengisi ulang energi positif dalam dirinya.

3.      Teman sedikit tapi berkualitas. Orang introvert tetap butuh bersosialisasi dan memiliki teman. Orang introvert biasanya memiliki pertemanan yang berkualitas karena mereka senang menjaga pertemanan dengan baik.

4.      Lebih mudah terdistraksi. Tak heran, orang introvert kewalahan saat berada di kerumunan orang dan sulit fokus saat ramai.

5.      Lebih sadar akan dirinya sendiri. Orang introvert banyak belajar tentang dirinya, senang melakukan hal yang disukai, memikirkan hidup yang sedang dan akan dijalani, serta melakukan hal-hal untuk refleksi diri.

6.      Belajar dengan cara observasi. Orang introvert cenderung mempelajari dulu sesuatu hal sebelum mempraktekannya langsung.

Banyak anak muda yang senang mengaku sebagai introvert. Mungkin karena introvert punya kelebihan, yaitu mereka lebih perhatian, keterampilan observasinya kuat, serta kurang impulsif atau suka berfikir sebelum bicara agar tidak menyakiti orang lain.

Namun introvert juga punya kelemahan. Mereka canggung dalam lingkungan sosial dan sering dinilai salah sebagai anti sosial, cuek, tak ramah, sombong. Mereka juga cenderung sulit mengelola emosi karena suka memendam perasaan negatif.

Jadi, salahkan menjadi seorang introvert? Tentu tidak, Introvert merupakan suatu kepribadian, jadi jangan pernah berfikir untuk merubahnya. Ketika seorang introvert berusaha menjadi extrovert, hal itu akan membuatnya tak nyaman.

Sebaiknya sediakan ruang dan waktu untuk mengisi energi dan sibukkan diri dengan hal-hal yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain. Misalnya kamu bisa ikut klub-klub hobi agar memiliki kesibukan di luar kegiatan utama, seperti klub olahraga, menulis, pengajian, dan sebagainya.

Sumber referensi: hellosehat.com