Ingin Lebih Happy di Tahun 2016
Welcome 2016!
Setiap pergantian tahun, tak ada acara
istimewa yang kulakukan. Aku beraktifitas seperti biasa. Aku bangun dan tidur
seperti biasa. Seperti malam tahun baru kemarin. Pukul 20.30 anak sulungku
sudah terlelap. Aku dan anak bungsuku menyusul tak lama kemudian. Padahal di
luar rumah suasana cukup ramai. Anak-anak tetangga masih bermain-main di luar. Sampai
tengah malam, keramaian di luar rumah masih terdengar dari kembang api dan
petasan, musik, dan suara orang mengobrol.
Tahun Masehi, Tahun Hijriah, Tahun
Cina, Tahun Jawa dan sebagainya, mungkin ketiganya berbeda dari dari nama,
latar belakang, dan sistem penanggalannya. Namun semuanya sama, tentang waktu. Tentang
ratusan hari ke belakang yang sudah dilewati, dan ratusan tahun ke depan yang akan
dijalani. Tahun Masehi paling dirasakan semaraknya saat pergantian tahun. Jelas
saja, karena kalender Masehi paling banyak digunakan orang di dunia.
Aku pun merasakan hawa pergantian
tahun dari 2015 ke 2016. Saat ramainya suara kembang api dan petasan di luar,
diam-diam ada rasa sedih menyelusup di hati. Ya Allah, kok cepat banget waktu
berlalu dan aku masih banyak ‘pekerjaan rumah’ yang belum selesai.
Tahun 2015 kemarin ada masa yang
menyenangkan, juga sebaliknya. Tahun 2015, aku mendapat beberapa rejeki dari
ngeblog. Mungkin tak sebanyak orang lain, tapi aku sangat bersyukur dengan
pencapaianku. Aku yang ibu rumah tangga biasa ini ternyata bisa juga
menghasilkan sesuatu yang berupa materi. Walau pun Cuma tiket pesawat, uang
beberapa ratus ribu, atau sepatu roda anak, itu sungguh sudah luar biasa
buatku.
Rejeki buat keluarga ternyata
bukan Cuma lewatku, tapi lewat suamiku. Suamiku akhirnya memutuskan mencicil
sebuah kendaraan roda empat untuk kami pakai kalau pergi keluar kota. Wah, Alhamdulillah, sungguh tak disangka.
Allah Maya Kaya, saat kupikir tak mungkin lah bagi kita punya kendaraan roda
empat, ternyata Allah berkehendak lain.
Tahun 2015 juga tentu ada saja
yang membuatku sedih dan kecewa. Aku kecewa karena setelah beberapa kali
belajar menyetir, ternyata aku tak mahir-mahir dan malah nabrak. Padahal, ingin
sekali aku seperti orang lain, mengantar dan menjemput anak sendiri ke sekolah agar
lebih berhemat. Tapi, setelah kupikir-pikir, sebenarnya mimpi 2015 ku sudah
tercapai loh. Aku bermimpi BELAJAR menyetir, dan itu tercapai! Ya
Allaaaah, kenapa aku tidak bermimpi MAHIR menyetir sekalian. Makanya, kalau
bermimpi atau mendoakan sesuatu itu harus jelas, karena itu akan didengar Allah
SWT. *Note to my self.
Di tahun 2015, ada acara blogger
yang ingin kuikuti yaitu Fun Blogging. Namun ternyata pada saatnya datang, aku malah gak bisa hadir
karena ada hal yang kuurus di rumah, hiks. Di tahun tersebut, ada saja ujian bagi hubunganku dengan suami. Sebenarnya
sih biasa ya masalah dalam rumah tangga. Namun karena suami adalah orang
terdekat dalam hidupku kini, maka ketika aku diuji aku suka merasa nelangsa. Lebay
ya. Tentu saja, anak-anak juga adalah ujianku untuk tetap bersabar.
Lalu, apa yang aku inginkan di
tahun baru ini, 2016???
“Happy Me”
Ya, aku ingin lebih bahagia di
tahun 2016. Itu bukan berarti aku tidak bahagia di tahun 2015. Tentu saja ada
masa yang menyenangkan di tahun 2015. Apalagi jika dibandingkan dengan
saat-saat ‘menyesakkan’ pasca melahirkan anak kedua di tahun 2011, aku merasa
jauh lebih baik dari tahun ke tahun.
Aku tertarik dengan tulisan mbak
Irhayati Harun yang berjudul Pohon Surga dan Marshanda. Bahagia itu milik semua
orang. Bahagia itu tentang mindset
kita. Kalau kita merasa bahagia dengan harta banyak, maka ketika kehilangan
uang sedikit pun kita jadi sedih. Kalau kita merasa bahagia dengan karir yang
sukses, maka ketika karir menurun kita jadi sedih.
Mbak Irhayati mengutip rumus
kebahagiaan dari Quraish Shihab, yaitu dengan mengurangi ketergantungan pada
benda dan mengukur keinginan dengan kemampuan. Wah, bisa tidak ya aku
melakukannya. Aku jadi berfikir sebenarnya apa sih ukuran kebahagiaanku?
Mungkin, aku harus meminta
langsung dari Sang Pemilik Kebahagiaan, Allah SWT. Kadang, ketika kita sudah berkomunikasi
dengan-Nya, mencurahkan segala keputusasaan kita pada-Nya, kita akan merasa
bahagia dan tenang. Ya, sepertinya ini yang akan kulakukan untuk mendapatkan
Happy Me. Aku akan memperbaiki kualitas hubunganku dengan-Nya dengan meningkatkan
kekhusyu’an shalat, menepis rasa malu dan malas untuk datang ke majelis ilmu,
menjawab sms-sms tahajjud dari bapak dengan bangun bertahajjud, puasa sunnah,
atau sekedar sedekah senyum.
Dengan amunisi dari-Nya, kuharap
aku hanya bergantung pada-Nya, kuharap aku menularkan bahagiaku pada orang
lain. Aku ingin bahagia pada kondisi apapun, seperti pohon surga yang mbak
Irhayati bilang, bisa tumbuh dalam kondisi apapun.
“Happy Family”
Tak lengkap rasanya kalau bahagia
tak dibagi. Kuharap anda semua pun akan bahagia di tahun 2016 dan tahun-tahun
mendatang (aminin dong..). Tapi terlalu berat bagiku kalau memikirkan semua
orang, jadi biar orang terdekat dulu yang menjadi pekerjaan rumahku.
Anak sulungku begitu tak bahagia
jika masuk kamar mandi. Ia takut. Entah apa yang ia takutkan. Sesekali ia
memanggil namaku begitu masuk kamar mandi, memastikan aku masih ada di dekat
pintu kamar mandi. Beberapa nilai akademisnya juga mengalami sedikit penurunan.
Ia juga kadang tidak semangat untuk datang ke les Alquran. Ini adalah PR
pertamaku agar ia bahagia dalam kondisi apapun.
Anak bungsuku lain lagi, dia tak
suka di tengah kerumunan orang. Seperti putri malu, dia langsung menciut. Kalau
berbaris di sekolah, dia sebentar-sebentar menarik tanganku agar berada di
dekatnya. Halooow, dia masih 4 tahun lebih! Ya, jadi aku berusaha tak terlalu
ambil pusing. Seiring dengan waktu dan pengalaman, dia akan menjadi anak yang
berani dan kreatif. ini PR keduaku agar anak bungsuku bahagia dimanapun ia
berada.
“Kamu tuh yang paling jarang
nelpon!” Begitu kata ibu. Hiks, maafkan aku bu. Aku terlalu asyik dengan
masalahku dan tak ingin merepotimu. Baiklah, aku ingin lebih sering meneleponmu
jika itu membuatmu bahagia. Ini PR ketigaku. Dan keempat, aku ingin memperbaiki
terus menerus pola komunikasiku dengan suami.
Anak-anak, suami, orangtua, dan
tentu saja anggota keluarga besar lainnya adalah kepingan puzzle yang akan
membuat sebuah karya utuh, Happy Familly.
“Happy Blogging”
Akhir tahun kemarin, aku sempat
mengalami penurunan semangat ngeblog. Mungkin karena efek terlalu lama libur
ya. Kalau anak-anak libur, aku juga harus ada untuk mereka dan akibatnya
kegiatan ngeblog berkurang. Kalau anak-anak libur, mereka biasanya juga mau
ikut menggunakan komputer. Kalau malam saat anak-anak terlelap, komputernya
giliran suamiku yang pakai. Mungkin lain cerita kalau aku punya laptop sendiri
untuk ngeblog.
Aku menyadari aku belum bisa
sepenuhnya menjadikan kegiatan blogging
sebagai profesi karena keterbatasan ilmu dan waktu. Namun aku berusaha
pelan-pelan belajar sesuai waktu yang kupunya dan kemampuanku. Mudah-mudahan
seiring dengan waktu dan anak-anak makin besar serta pengertian akan passion ibunya, aku bisa makin professional.
Saat ini, aku hanya ingin ngeblog
dengan bahagia, berbagi sedikit hal yang kupunya, datang ke acara blogger sesekali, dan mengerjakan job yang datang dengan sebaik-baiknya. Oh
ya, pelan-pelan aku juga ingin belajar bagaimana agar penampilan blogku semakin
baik dari waktu ke waktu dari banyak blogger
berpengalaman yang ada di komunitas blogger
yang kuikuti.
Aku harus bersyukur dengan segala
keterbatasank itu, aku masih diijinkan menggunakan fasilitas di rumah untuk
ngeblog dan sudah punya ritme sendiri untuk ngeblog. Biasanya aku membuat draft tulisan di malam hari di handphone, dan melakukan editing, publishing dan blogwalking di pagi hari saat anak-anak
sekolah.
Ya Allaaaah, banyak banget yang kuinginkan
ya di tahun 2016 ini. Namun, sepertinya semuanya adalah bukan keinginan yang
neko-neko. Masih keinginan yang wajar dan bisa kuwujudkan jika benar-benar
berniat. Mudah-mudahan saja aku bisa melaksanakan keinginan tersebut.
Kamu, apa yang kamu inginkan di
tahun 2016? Tentu ada dong hal-hal yang ingin kamu wujudkan di tahun baru ini.
Kenapa kamu gak sekalian ikut Kuis “Apa Keinginanmu di Tahun 2016?” di
flipit.com? aku udah ikut kuisnya. Gampang kok, isi kuisnya ya gak jauh dari
keinginan kita di tahun 2016. Kalau beruntung, pemenangnya akan dapat voucher
belanja Bilna sebedar 600 ribu rupiah. Pada pertanyaan kuis nomor 4, kamu akan
ditanya darimana kamu tahu informasi kuis tersebut. Tulis saja, kamu tahu
infonya dari blogku ini. Ini link kuisnya http://www.flipit.com/id/bilna. Kamu tinggal
klik gambar seperti di atas dan jawab deh pertanyaan yang diajukan.
Selamat mencoba ya. Semoga tahun
2016 ini adalah tahun kebahagiaanmu juga. Aamiin.
itu gratis kuisnya?
ReplyDeleteiya gratis
DeleteAamiin..semoga semua keinginan di tahun 2016 bisa terkabul ya mbak Kania..
ReplyDelete*kuisnya boleh juga nih.. :)
silahkan mba :)
Deletesemoga tahun 2016 ini segalanya lebih baik yah Mbak Kania, amin..
ReplyDeletebtw jadi tertarik juga pengen ikut kuisnya :)
aamiin
DeleteSemoga keinginannya dikabulkan ya, mba. Sukses selalu. Salam kenal :)
ReplyDeletesalam kenal juga :)
DeleteAh...mbak kania...tak kira td curhat, tp endingnya kuis. Bener2...bahagia itu sederhana, tp relatif antar orang per orang. Semoga semua berbahagia... Meluncur ikut quiz ah..sama bc yang marshanda
ReplyDeletetjurhat sekalian iklanin kuis :D
DeleteBetul mak.. kalau punya mimpi memang harus detail ya.. Allah mengabulkan setiap permintaan kita. Berarti tambahin lagi mimpinya 2016 bisa mahir nyetir mak. hehehe
ReplyDeletebelum berani mimpi nyetir lagi :p
Deleteamiin...i do really wanna be a happy me all the time.
ReplyDeleteaamiin
DeleteApapun yang terbaik yaaaa, Mak! Semoga 2016 penuh kebahagiaan!! :D
ReplyDeleteiyah, moga-moga :)
Deleteaaminn mbak semoga lebih bahagia
ReplyDeleteaamiin
DeleteSemoga semua terwujud ya, Mba Kania
ReplyDeleteaamiin
DeleteSemoga lebih bahagia di tahun 2016 ini mbak :)
ReplyDeleteaamiin
DeleteSemoga impian di tahun 2015 yang tertundda bisa diwujudkan ddi tahun 2016 ini ya, Mak. Aku juga ga bisa nyetir, dan ga bisa bawa motor juga hehe. Sukses buat kontesnya,
ReplyDeleteDari semua keinginan, memang yang penting bisa membuat kita & orang2 tersayang happy :))
ReplyDeleteAamiin, semoga semua keinginan terwujud ya mba. Goodluck juga kompetisinya ;)
ReplyDeleteMimpinya mantep dan sederhana, dimana semua orang pasti menginginkannya. Ya... Itulah kebahagiaan.
ReplyDeletesemoga di tahun 2016 kita lebih happy ya mbak...dgn banyaknya rezeki...
ReplyDeleteSemoga terlaksana ya mbk harapannya di tahun 2016. Amin
ReplyDelete"mengukur keinginan dengan kemampuan" bisa dijadikan pengingat untuk memimpikan sesuatu :D
ReplyDeletesemoga tercapai yaa mbak, keinginan 2016-nya, semoga makain happy :)
Wah salut sama bunda..
ReplyDeleteApalagi tentang konsep kebahagian .. seakan menyentuh ruang kecil yg bernama hati.
Semoga Lebih Happy dari sebelumnya mba,, dan semoga menang :D
ReplyDeletesemoga tahun 2016 memberi kebahagiaan ya buat kamu dan juga tahun-tahun berikutnya...
ReplyDeleteAahh sama kita, aku juga punya banyak keinginan mbaa, saling doa ya, semoga pemilik Kehidupan ini memngabulkan keinginan kita.
ReplyDeleteamiin
Delete