Surga Yang Tak Dirindukan

Walaupun saya senang menulis di blog, adakalanya semangat saya turun. Biasanya karena lama libur ngeblog, tak ada ide menulis, atau baru saja lihat status teman-teman blogger yang menang lomba ini itu hehe. Haduuuh, mendingan cari semangat dulu deh biar semangat dan tidak bawa-bawa perasaan.

Biasanya yang saya lakukan biar semangat ya melakukan ibadah, main sama anak, ngobrol sama teman, atau..nonton film! Ya, nontonnya kalau bisa yang tak sekedar hiburan, jadi ada sesuatu yang bisa saya ambil. Sukanya sih nonton film religi, drama, kadang action.

Nah, kemarin-kemarin lagi nyari sesuatu yang bisa menginspirasi, ketemu link film Surga Yang Tak dirindukan di Youtube. Film ini film tahun lalu sih, tapi saya belum nonton. Jadi, emang rejeki saya harus nonton belakangan. Simak yuk reviewnya dari sudut pandang seorang perempuan penikmat film.

***
Ini Sinopsis ceritanya...

Pras bertemu Arini saat gadis itu sedang membacakan dongeng Madani pada anak-anak didiknya. Pras begitu terkesima melihat gadis manis itu begitu perhatian pada anak-anak. Mereka pun berkenalan dan pada akhirnya menikah. Mereka dikarunia seorang anak perempuan yang cantik.

Pada suatu hari, di jalan Pras menekukan sebuah mobil terjatuh di jurang. Pras langsung meminta pertolongan. Di dalam mobil, ada seorang perempuan hamil besar bernama Meirose. Menurut dokter, Meirose harus segera dioperasi agar ibu dan bayinya selamat. Dokter meminta persetujuan Pras karena mengira Pras suaminya. Dalam kebingungan, Pras akhirnya mengiyakan saja.

Setelah bayinya lahir, Meirose berniat untuk bunuh diri. Dia merasa hidupnya tak berguna lagi dan tak mampu membesarkan bayinya sendiri. Pras melarangnya dan tiba-tiba tercetus untuk menikahi Meirose agar perempuan itu tidak jadi bunuh diri. Akhirnya Meirose tidak jadi bunuh diri dan mereka pun melangsung pernikahan di rumah sakit.

sumber

Pras yang awalnya akan segera memberitahu Arini, mengundurnya karena bapaknya Arini baru saja meninggal. Pada saat itu, Arini baru tahu bapaknya ternyata berpoligami, setelah melihat seorang perempuan dan anaknya yang menangisi jenazah bapaknya. 

Pada akhirnya Arini mengetahui bahwa Pras juga berpoligami, setelah melihat bukti pembayaran obat bayinya Meirose. Arini berang dan melabrak Meirose di rumahnya. Arini berniat pergi dari rumanya karena merasa cintanya dikhianati, namun ternyata Pras yang memilih keluar dari rumah itu.

Dalam rasa kecewanya, ibunya Arini bercerita pada Arini, bahwa dulu ia pun merasa kecewa pada bapaknya Arini karena dipoligami. Namun akhirnya ia memilih untuk berdamai dengan diri sendiri dan menerima keputusan suaminya. Namun Arini berpandangan, bahwa menolong seorang perempuan itu tidak harus dinikahi. Banyak jalan menuju surga, istilahnya.

Pras sendiri terlihat begitu kerepotan mengurus 2 rumah tangga. Ia bolak balik ditelepon oleh Meirose yang merasa kewalahan karena bayinya sakit. Anak perempuannya dari Arini juga memintanya datang untuk menonton pertunjukan dongengnya di sekolah pada saat bersamaan. Belum lagi urusan kantor yang semakin berantakan karena pikirannya terbagi-bagi.

Suatu hari, Pras mengalami kecelakaan. Meirose menungguinya di rumah sakit namun yang dipanggil justru nama Arini. Pada saat itu, Arini sudah bisa menerima kehadiran Meirose sebagai madunya. Arini datang menjenguk Pras dan memeluk suaminya. Melihat begitu besar cinta mereka berdua, Meirose keluar dari ruangan rumah sakit. Bukan hanya itu, karena canggung dengan kelapangan hati Arini, Meirose akhirnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan mereka berdua. Ya, Meirose mentiipkan bayinya pada Arini dan Pras, ia sendiri pergi untuk menari kehidupan lain.

***

Setelah menonton film ini, saya malah penasaran sama bukunya. Pasti lebih seru deh jika baca bukunya. Habisnya, gak habis pikir deh sama Pras, masa terlintas begitu saja untuk menikahi seorang perempuan yang baru saja dikenalnya. Begitu baiknya hati Pras dengan niat menolong. Aaah, gak habis pikir deh.

Tapi, melihat latar belakang hidup Pras yang ditinggal ibunya bunuh diri, bisa jadi dia memiliki trauma tertentu. Dia jadi memiliki perasaan mendalam jika ada seseorang yang mau bunuh diri. Dia gak mau bayi Meirose yang tak berdosa tumbuh tanpa seorang ibu yang mengasihinya.

Tapi kok ya saya bisa sedikit mengerti Meirose ya. Sebuah studi di Amerika Serikat mengatakan bahwa perempuan lebuh sensitif terhadap hormon stres. Jadi ketika masalah datang, perempuan lebih mudah galau. Dan dalam kehidupan nyata juga ada loh perempuan yang bersedia dinikahi setelah menerima kebaikan dari orang yang menolongnya. Contohnya seorang perempuan pengamen yang diangkat profilnya di tayangan Talkshow Hitam Putih.

pemain, penulis, produser film (sumber)

Di salah satu episode Talkshow Hitam Putih, ditayangkan seorang pengamen perempuan yang seringkali menyanyikan lagu Ayu Tingitng berjdul Sambalado. Sejak kecil, ia mengamen karena disuruh bapaknya. Kalau pulang tanpa hasil, ia dipukul bapaknya. Maka saat usia SMP, ia kabur dari rumah dan naik kereta sampai Cicalengka, bandung. Disana dia bertemu seorang pemuda tunanetra yang menolongnya, memberinya makan, dan akhirnya menjadi suaminya. Menjadi seorang istri pemuda tuna netra selain merupakan balas budi, ia juga membutuhkan kasih sayang yang selama ini tidak didapatkan dari bapaknya.
 
Saya juga sangat mengerti dengan perasaan Arini yang tak mau dimadu. Ya iya lah, perempuan mana yang mau diduakan. Tapi kita ummat Islam tak bisa memungkiri bahwa Allah SWT membolehkan poligami dan membatasi dengan 4 istri. Di sisi lain, Allah SWT juga memperingatkan, kalau tidak mampu adil, cukup satu saja!
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An Nisaa : 3)
Salut banget saat Arini berjiwa besar menerima Meirose. Hal ini dilakukannya semata-mata untuk kebaikan anak. Duuh, anak, ibu manapun akan rela melakukan apapun demi anak. Dan endingnya sangat tak diduga. Saya pikir Arini dan Meirose akan bersama-sama mendampingi Pras mengarungi rumah tangga. Ternyata Meirose merasa sudah cukup kuat secara mental, dan pergi meninggalkan bayinya untuk dirawat Arini dan Pras yang memang sedang menginginkan bayi laki-laki.

Pesan dari film ini insyaallah sampai. Bahwa ujian apapun dalam hidup itu harus dihadapi agar semakin membuat kita dewasa. Selalu ada di dunia orang yang baik hati untuk menolong. Dan banyak cara untuk menolong orang lain. 

Judul film: Surga Yang Tak Dirindukan
Sutradara: Kuntz Agus
Produser: manoj Punjabi
Penulis: Asma nadia
Studio: MD Pictures
Pemain: Fedi Nuril, laudya cintya Bella, Raline Shah, Zaskia Adya Mecca, dan lain-lain.



Comments

  1. Ceritanya drama banget ya. Aku baca pertama kali waktu dimuat di majalah Ummi.

    ReplyDelete
  2. Jika kemudian Arini mau menerima Meirose mungkin dia berusaha menempatkan diri diposisi Meirose ya mbak Kania. Tidak banyak wanita seperti Arini ini.

    Dalam menjalani kehidupan dengan segala permasalahannya mungkin sebaiknya kita Istiqomah saja ya mbak :)

    ReplyDelete
  3. Saya malah baca bukunya sudah..tapi menyaksikan layar lebarnya yang belum .. Kebalik kita ya mba.

    ReplyDelete
  4. waktu nonton film ini saya juga heran sama si Pras, kok ya nggak ngabari istrinya. minimal bilang dy lagi dimana dan sedang ada kejadian apa.
    endingnya terlalu maksa untuk jadi happy ending sih menurut saya :D

    ReplyDelete
  5. Film ini bikin sy meneteskan air mata selepas pulang dari bioskop. Huuft,

    ReplyDelete
  6. Film ini sudah lama banget ya mbak.. tapi saya belum nonton. Tahun kemarin ngejarnya Hunger Games hehehe

    ReplyDelete
  7. Spoiler nih mbak. Endingnya diceritakan :D
    Sy udah baca novelnya dan nonton filmnya. Gemesssss banget sama Pras. Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maklum msh belajar review..ragu tadinya ending dicerutain ga ya

      Delete
  8. Aku belum dua-duanya, Mak. Hehee... belum baca dan belum nonton juga

    ReplyDelete
  9. Jadi pengen nonton filmnya nih mba kania hehe...

    ReplyDelete
  10. Surga yang tak dirindukan, ini adalah film yg pas baru rilis pngn banget aku tonton. Tapi berhubung aku bukan penggila bioskop, aku tidak menuruti hati nonton film ini. Dan alhamdulillah, sekarang rasa penasaranku terobati setelah baca postingan ini. Hihiii...

    Aku juga pngn cari filmnya di youtube ahh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sebenarnya pengen nonton di bioskop kalo ada film bagus..tapi sitausi tak mendukung hehe

      Delete
  11. Lama banget nggak nonton film, baik Indonesia maupun luar, cuma yg ada di TV kabel aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya justru udah lama ga nonton film di TV kabel karena TV rusak hehe

      Delete
  12. Aku malas nonton film yg bikin air mata ngalor kayak anak sungai ,mbak

    Eh tapi bagus ternyata ya ada pesan moral, bagi para suami jangan bantuin wanita muda aplg kalo cantik, ujung2nya bakal gak tega trus malah menikahinya, hihihii

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi..banyak cara untuk nolong...kalo mau nolong ajak2 istri lah biar masuk surga barengan

      Delete
  13. novel karya Asma Nadia laris manis euy..pun laudya Bella, semakin berjilbab semakin laris main film religi :))

    ReplyDelete
  14. ceritanya mengharukan ya... saya blm nonton film ini

    ReplyDelete
  15. aku suka novelnya mbak
    dan meirose itu sebenarnya china... kok yg meranin raline yah? heran

    ReplyDelete
  16. Wah, jadi penasaran nonton film-nya, hehehe

    ReplyDelete
  17. Aku baca juga pas cerbung di Majalah Ummi dan buku teman Istana Kedua. Nah, penasaran dengan filmnya, kalau bisa download bagi link-nya dong xixixi... soal Pras, aku sempat tanya dengan suami, emang ada laki2 kayak gitu. Ternyata pendapat suamiku ya ada aja hihi...

    ReplyDelete
  18. aku belum pernah liat film ini, tapi ceritanya kok mirip sma film yang juga dibintangi donita, lawan mainnya andika dan istrinya ussy.. ceritanya beneran mirip kalau gak salah judulnya kehormatan dibalik kerudung

    ReplyDelete
  19. ceritanya sinetron banget ya hehe.. tapi oke lah, nunggu muncul di tivi aja nontonnya ^_^

    ReplyDelete
  20. ahahha ini film bikin nangis sama ketawa

    ReplyDelete
  21. Agak agak serem ya ceritanya... Aku belum baca novel nya, tapi katanya ada film nya ya makk? Or mau ada film nya gitu. Secara Assalammualaikum Beijing di film kan (gak ada hubungan nya) hehehe

    ReplyDelete
  22. wah film terbarunya mbak asma lg y....sangat produktif sekaki ya :)

    ReplyDelete
  23. Ada linknya mbak? minta doong! :D
    saya saya udah nonton di bioskop tapi masih kepengen nonton lagi hehe..endingnya memang tak terduga, tapi bikin happy...ada kata2 Meirose yang saya suka diucapkan waktu mau berpisah di kereta, tapi lupa *katanya suka tapi kok lupa* #hadeuh hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Googling aja mba "surga yg tak dirindukan" sy lupa gak simpen link nya

      Delete
  24. Makasih ya mbak Kanianingsih sudah berkunjung di blog saya..
    Salam kenal saya Icha^^

    Awal denger judul filmnya sempet aneh kok bisa ada surga yang tak dirindukan hehehe kebetulan saya belum nonton film dan baca novelnya juga sih..
    setelah baca tulisan ini jadi ngerti isi ceritanya^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut suami, poligami itu ya cara menggapai surga, namun tak dirindukan istri artinya istrinya gamau dipoligami

      Delete
  25. Semoga saja kami ada kesempatan untuk menonton film ini. Sudah sering baca resensi kisahnya dari berbagai sumber. Wah sudah lama ingin sekali nonton film ini. Semoga segera teerealisasi. Amin Ya Rabb

    ReplyDelete
  26. Aku belum nonton nih Mbak.... udah lelah dengan segala tema yang menyangkut poligami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mm sama sih, makanya sy prefer nulis di blog drpd komen di medsos

      Delete
  27. Aku baca ini beberapa tahun lalu. Sampai sekarang masih nyimpan bukunya :)

    ReplyDelete
  28. saya tahu dari iklan2nya kalau film ini bagus. tapi belum pernah nonton, hiks..

    ReplyDelete
  29. saya baru baca novelnya setengah Mbak Kania..
    sebenarnya kasian sama tokoh meirose ini, wanita kuper yang belum pernah merasakan cinta, dan saat pertama kali jatuh cinta ternyata pada orang yang salah yang hanya ingin memperk*sanya, hiks :(

    dan dinovelnya kalo gak salah arini dan pras punya anak laki-laki kok (CMIIW, anak kedua kalo gak salah ingat), kok difilmnya anaknya cewek semua??

    saya juga belum nonton filmnya Mbak, biasanya flm yang sudah terlanjur saya baca novelnya jadi malas untuk nonton filmnya apalagi kalo hanung yang buat, biasanya ceritanya jadi maksa *masih kecewa sama film ayat-ayat cinta yang digarap hanung :(

    ReplyDelete
  30. katanya sih..gitu mak...
    katanya lelaki lebih gampang jatuh cinta dan memanfaatkan keadaan..he2
    seperti pras....

    tidak semua lelaki sih..he2

    ReplyDelete
  31. Meski di film, salut banget ya, Mbak, sama semangat Arini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, salut karena ia akhirnya bisa berusaha ikhlas

      Delete
  32. Aku belum nonton filmnya dan belum baca bukunya malah.

    ReplyDelete
  33. Gak ada 1 perempuan pun yg mau dipoligami, pengen baca jg novelnya

    ReplyDelete
  34. Sama,aku juga jadi penasaran sama bukunya. masukin wishlist deh kalau gitu :)

    ReplyDelete
  35. ternyata tertantang juga untuk segera melihat tayangan movienya ,makasi ya mba

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih sudah meninggalkan komentar yang baik dan sopan.

Popular posts from this blog

6 Perbedaan Belanja Online dan Toko Konvensional

Cara Mudah Mendapatkan Kuota Internet Gratis

Semakin Bersyukur di Usia Cantik