Ingin Merasakan "Experience Biak" Yang Unik, Datang Ke Festival Biak Munara Wampasi 2018 Yuk!
Indonesia sangat kaya dengan berbagai kebudayaan,
salah satunya adalah yang berada di Papua. Disana kebudayaannya begitu kaya
dengan alam yang indah mempesona. Yang bulan Agustus 2018 kemarin berwisata ke
Papua, sungguh beruntung karena di sana baru saja digelar event menarik yaitu
festival Biak Munara Wampasi 2018.
Festival Biak Munara Wampasi 2018 digelar pada
tanggal 21 sampai 24 Agustus 2018 kemarin di Biak. Event ini sudah mendapat
pengakuan secara nasional melalui beberapa penghargaan seperti Official World
Record Certificate (untuk Largest Traditional Boat) dan Museum Rekor Indonesia
(sebagai Penggagas Perahu Tradisional Terbesar dan 1000 Tifa – alat musik
tradisional Biak). Acara ini merupakan event unggulan pariwisata nasional dan masuk
dalam Top 100 event Wonderful Indonesia 2018.
Tema Festival Biak Munara Wampasi tahun ini
adalah “Experience Biak” dimana pengunjung bisa merasakan berbagai pengalaman
unik saat bersinggungan dengan budaya di Biak. Resmi dibuka pada 22 Agustus
2018, sajian khas Papua langsung ditampilkan. Para performer, dengan
terampil memainkan alat musik Tifa dan terompet Kima. Sajiannya semakin lengkap
dengan Tari Wor yang dibawakan dengan atraktif.
Berbagai lagu daerah dan tarian dipersembahkan di
festival ini, salah satunya adalah Tari Pancar yang menjadi representasi
pergaulan para generasi milenial Biak. Berbeda dengan wilayah lain Papua, baju
adat di Biak khususnya pria tidak menggunakan koteka. Pria di Biak lebih familiar
dengan noken. Ada juga yang mengenakan cidoko, yaitu rompi khas Biak
lengkap celananya. Bulu kasuari atau ijuk ditambahkan untuk aksesoris, juga
sentuhan kerang-kerangan untuk menambah nilai eksotis. Serupa baju adat pria,
wanita Biak familiar dengan noken. Perbedaannya, noken ini dibuat memanjang
dari dada hingga lutut.
pedomanwisata.com |
Baju
yang dikenakan di Biak memang lebih berwarna. Hal ini tentu memiliki sejarah yang panjang dan sesuai
dengan karakter masyarakat Biak yang ramah. Yang menarik, kaum pria dan wanita sama-sama memakai
bantoko. Yaitu, rajah tubuh warna putih dengan motif budaya. Filosofinya simbol
harmoni alam dan manusia.
Ada berbagai kegiatan menarik yang digelar di
Festival Biak Munara Wampasi 2018. Misalnya Snap Mor, yaitu menangkap ikan
dengan peralatan khusus di perairan surut. Peralatannya dinamakan kalawai yang
berupa tombak dengan mata banyak dan memiliki panjang sekitar 2,5 m. Selain
itu, masyarakat juga mengandalkan lastok atau senapan molo untuk menangkap
ikan. Acaranya biasanya sangat meriah karena melibatkan sejumlah warga
setempat. Wisatawan juga boleh kok ikut Snap Mor dan merasakan experience Biak
yang berbeda.
pedomanwisata.com |
Ada juga Biak 10K International, yaitu Lomba lari
yang menawarkann jalur yang cukup menantang, dimana pada satu titik peserta
melewati daerah perbatasan Papua Nugini. Selain itu, masih banyak suguhan acara
menarik lainnya, seperti perjalanan kapal pesiar ke obyek wisata, pameran
anggrek dan budaya, hiburan band, kesenian dan tari khas Biak,
lomba internasional foto bawah laut, seminar dan pelatihan fotografi, serta Tur
Darat ke tiga tempat wisata yang sudah disapkan (Gua Jepang, Monumen Perang
Dunia II dan Gua Lima Kamar).
Yang menarik lagi ada atraksi tradisional Apen
Beyeren, yakni berjalan di atas batu yang dibakar pada acara “barapen” (bakar
batu). Wah ini menarik atau seram ya? Tergantung sudut pandang kita. Konon,
tradisi yang terasa ekstrem ini berawal saat nenek moyang orang Biak
mempersiapkan barapen untuk ritual memasak bersama warga sekampung untuk
keperluan pesta adat. Karena luasnya area barapen, mereka sulit mengambil batu
yang sudah dibakar yang terletak di tengah. Maka para leluhur pada saat itu
memperkenalkan daun Sindia untuk dioleskan di kaki, sehingga kaki tak terasa
panas dan tak melepuh saat berjalan di atas batu yang sangat panas.
pedomanwisata.com |
Festival ini juga menampilkan kekayaan kuliner
Biak. Sebanyak 90% kuliner yang disajikan adalah khas Biak yang berbahan baku
dominan makanan laut. Festival ini juga menyediakan agenda makan ikan
bersama dengan berat bahan baku hingga dua ton.Waaah, menarik kan, 2 ton bisa
untuk makan banyak orang.
Baru dua hari digelar, Festival Biak Munara Wampasi 2018 sudah dikunjungi
sekitar 10.000 pengunjung. Semoga Festival Biak Munara Wampasi ini masih bisa
dikembangkan lebih besar ya karena sangat berpotensi untuk kemajuan pariwisata
Biak. Dan semoga festival ini tumbuh menjadi yang terbaik di Papua untuk masa
mendatang.
Kabupaten Biak Numfor, yang beribukota di Biak,
tidak sulit untuk didatangi kok. Sejumlah maskapai penerbangan melayani rute
Jakarta-Biak, yang sebagian besar transit di Makassar. Hotel-hotel atau
penginapan yang memadai pun tersedia di wilayah pulau itu. So, Tahun depan
jaangan lewatkan festival yang menarik ini ya.
Pengen ngerasain suatu saat nanti menginjakkan kaki di tanah papua.. amin.. semoga
ReplyDeleteAsyik benerrrr. Suka bgd kalok ada festival gini. Bisa lebih kenal dg budaya yg ada di daerah tersebut. Nice share mbk
ReplyDeletesuka dengan adanya festival apalagi papua selalu terlihat mistis tariannya
ReplyDeleteWaawww biakkk, aku pengen banget ke sana apalagi kalo lagi ada festival
ReplyDelete